Mengenal lebih dekat dengan Kerajaan Mataram Islam dapat membawa Anda untuk memahami sosok-sosok penting di dalamnya, termasuk keberadaan Pangeran Purbaya. Sebagai putra dari pemimpin Mataram Islam, Pangeran Purbaya menyimpan kisah tersendiri. Lantas, bagaimana kisah Pangeran Purbaya dari Mataram Islam?
Sebelumnya, mari mengenal terlebih dahulu tentang Kerajaan Mataram Islam yang pernah ada di Nusantara. Mengutip dari buku 'Pasti Bisa Ilmu Pengetahuan Sosial untuk SD/MI Kelas IV' oleh Tim Tunas Karya Guru, Kerajaan Mataram Islam dulunya didirikan oleh Ki Ageng Pamanahan. Tepatnya di sekitar abad ke-17 yang mana pada saat itu pusat pemerintahannya berada di Pasar Gede, Yogyakarta.
Kerajaan Mataram Islam sempat menguasai wilayah Jawa Tengah, Jawa Timur, Cirebon, hingga sebagian Jawa Barat. Namun, pada saat masa pemerintahan Sultan Agung Hanyokrokusumo, Mataram Islam juga berhasil menaklukkan wilayah Lasem, Surabaya, Madura, hingga Sukadana yang letaknya ada di Kalimantan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Salah satu sosok pemimpin yang memberikan pengaruh bagi Mataram Islam adalah putra dari Ki Ageng Pamanahan itu sendiri yang bernama Sutawijaya atau yang lebih dikenal sebagai Panembahan Senopati. Tak hanya itu saja, keturunan Panembahan Senopati yang dijuluki sebagai Pangeran Purbaya juga menyimpan kisah tersendiri bagi Kerajaan Mataram Islam.
Terlebih lagi Pangeran Purbaya disebut-sebut punya kesaktian yang mampu membuatnya dipercayai sebagai senopati perang oleh sang ayah, Panembahan Senopati. Bagaimana kisahnya? Berikut ulasan lengkapnya.
Poin Utamanya:
- Pangeran Purbaya dari Mataram Islam adalah putra Panembahan Senopati, Raja Kerajaan Mataram Islam.
- Lahir sekitar 1597, Pangeran Purbaya adalah putra Panembahan Senopati yang dipercaya memimpin perang, membuka wilayah Kedu, serta menghadapi berbagai pemberontakan. Ia wafat pada 1676 dan dimakamkan di Tegal.
- Pangeran Purbaya dikenal sangat sakti, cerdas, dan loyal terhadap Mataram. Cerita rakyat menggambarkan kemampuannya mengalahkan Jin Sepanjang, terbang tanpa sayap, hingga memenangkan sayembara.
Siapa Itu Pangeran Purbaya?
Seperti yang sudah disinggung sebelumnya Pangeran Purbaya dari Mataram Islam adalah keturunan dari Raja Mataram Islam, yaitu Panembahan Senopati. Untuk diketahui, nama Pangeran Purbaya ternyata disematkan kepada tiga tokoh berbeda dari wilayah yang berlainan pula.
Menurut buku 'Jejak-Jejak Di Tlatah Teteguall' karya Conie Wishnu W dan Hari Bagor S, ada tiga Pangeran Purbaya yang memiliki peran masing-masing sesuai dengan wilayahnya. Pertama, ada Pangeran Purbaya dari Mataram Islam yang nantinya akan dibahas secara lebih mendalam.
Kedua ada Pangeran Purbaya yang memiliki nama asli Raden Mas Sasangka bergelar Gusti Panembahan Purbaya dari Kasunanan Kartasura. Pangeran Purbaya yang satu ini adalah putra dari Susuhunan Paku Buwono I atau Amangkurat I, Raja Kasunanan Kartasura.
Pangeran Purbaya yang ketiga berasal dari Kesultanan Banten. Sosok ini adalah putra kedua dari Sultan Ageng Tirtayasa. Lantas, bagaimana dengan Pangeran Purbaya dari Kerajaan Mataram Islam? Masih mengacu dari sumber yang sama, Pangeran Purbaya Mataram Islam adalah salah satu putra Panembahan Senopati.
Diperkirakan Pangeran Purbaya lahir sekitar tahun 1597 pada saat Panembahan Senopati masih memimpin Kerajaan Mataram Islam. Pangeran Purbaya Mataram Islam dikenal sebagai sosok yang begitu dipercaya oleh sang ayah untuk terlibat dalam berbagai perang hingga pemberontakan.
Bahkan sosoknya juga pernah diberikan amanah untuk menjadi pemimpin bagi para prajurit. Pangeran Purbaya meninggal dunia pada tahun 1676 yang mana jasadnya dikebumikan di Tegal, Jawa Tengah.
Kisah Pengorbanan Pangeran Purbaya untuk Mataram Islam
Sebagai putra dari seorang raja, Pangeran Purbaya Mataram Islam memiliki peran yang cukup penting bagi Kerajaan Mataram Islam. Satu di antaranya adalah kepercayaan yang diberikan oleh sang ayah sebagai senopati perang.
Salah satu kisah Pangeran Purbaya Mataram tertuang dalam buku '88 Cerita Terbaik Asal-Usul Nama Daerah' karya Marina Asril Reza, yang mana Pangeran Purbaya dikirim oleh Panembahan Senopati saat Mataram tengah memperluas wilayahnya. Dikisahkan Pangeran Purbaya bertindak sebagai senopati perang.
Dirinya diminta untuk membuka hutan di wilayah Kedu. Konon, hutan di Kedu hampir tidak pernah dijamah oleh manusia dan dianggap sebagai kawasan yang angker. Namun, amanah yang diberikan oleh Panembahan Senopati membuat Pangeran Purbaya dengan berani menyelesaikan tugasnya.
Bersama dengan tentara dari Kerajaan Mataram, Pangeran Purbaya membuka kawasan hutan tersebut. Ternyata hutan tersebut dikuasai oleh kerajaan jin yang dipimpin Jin Sepanjang. Keberadaan Pangeran Purbaya beserta pasukannya tentu membuat kerajaan jin di hutan Kedu merasa terusik.
Kondisi tersebut membuat pertempuran di antara kedua pihak jadi pecah. Kendati menghadapi pasukan jin, Pangeran Purbaya yang konon memiliki kekuatan, bersama dengan pasukannya berhasil memukul mundur pasukan kerajaan jin.
Situasi tersebut bisa dibilang belum tuntas karena ternyata sang pemimpin, yaitu Jin Sepanjang berhasil melarikan diri. Hal ini tanpa disadari membawa peristiwa tersendiri di kemudian hari karena Jin Sepanjang berusaha membalaskan dendamnya.
Singkat cerita, hutan di Kedu tadi berhasil dibuka dan diubahnya menjadi sebuah desa. Setelah mengalami perkembangan yang cukup masif, desa tersebut mendadak didatangi seorang lelaki yang bernama Sonta.
Siapa sangka kalau ternyata Sonta adalah Jin Sepanjang yang sedang menyamar. Ini tidak disadari oleh siapa pun, termasuk Pangeran Purbaya. Keberadaan Sonta membuat satu per satu warga desa kehilangan nyawa akibat wabah penyakit yang mematikan.
Berbekal informasi yang diperoleh Panembahan Senopati dari Ratu Pantai Selatan, diketahui bahwa Sonta adalah Jin Sepanjang. Situasi ini membuat Pangeran Purbaya kalut karena harus kehilangan satu demi satu warga desa dan orang-orang yang dikenalnya. Ia tak tinggal diam dan memerintahkan pasukannya mengejar Jin Sepanjang alias Sonta.
Pertempuran hebat kembali melibatkan Pangeran Purbaya bersama pasukannya melawan Jin Sepanjang. Kesaktian hebat yang dimiliki Pangeran Purbaya membuatnya berhasil mengalahkan Jin Sepanjang. Alhasil, Jin Sepanjang mati dan menghilang begitu saja.
Kesaktian Pangeran Purbaya Mataram Islam
Salah satu hal yang melekat pada Pangeran Purbaya dari Mataram Islam adalah kesaktiannya. Konon, Pangeran Purbaya dikenal punya kekuatan yang jauh berbeda dari kebanyakan manusia pada umumnya.
Seperti dijelaskan dalam buku 'Cerita R Kedu' karya Dorothea Rosa Herliany, ditunjuknya Pangeran Purbaya sebagai senopati perang oleh Panembahan Senopati bukanlah tanpa alasan. Konon, Pangeran Purbaya dikenal sangat sakti dan punya kemampuan untuk bisa terbang tanpa menggunakan sayap.
Hal tersebut dibuktikan salah satunya dengan kemenangan yang berhasil diraih dalam melawan Jin Sepanjang alias Sonta. Pimpinan kerajaan jin ini mati di tangan Pangeran Purbaya. Masih mengacu dari buku 'Jejak-Jejak Di Tlatah Teteguall', kesaktian Pangeran Purbaya digunakan untuk mendukung Kesultanan Mataram itu sendiri.
Bahkan sosoknya dikenal penuh dedikasi dan juga pengabdian yang begitu tinggi bagi Mataram Islam. Dirinya rela melindungi tahta Kerajaan Mataram Islam. Tak hanya dikenal sakti, Pangeran Purbaya juga merupakan sosok yang cerdas. Bahkan kemampuan Pangeran Purbaya bisa disebut setara dengan Raden Rangga, saudara sekaligus putra dari Panembahan Senopati.
Lebih lanjut, melalui buku 'Manunggaling Islam Jawa: Spektrum Multikulturalisme Islam Kontemporer' oleh Rojikin, kesaktian dari Pangeran Purbaya juga sedikit digambarkan. Dikatakan Pangeran Purbaya dikenal tidak terkalahkan. Bahkan dirinya pernah memenangkan sayembara merobohkan pohon jati yang sangat besar.
Salah satu cara yang dilakukan oleh Pangeran Purbaya dalam mengasah kesaktiannya adalah dengan berguru pada Ki Gede Sebayu. Hal inilah yang membuat Pangeran Purbaya dan Ki Gede Sebayu menjadi dua sosok yang begitu mahsyur di kalangan masyarakat Tegal pada saat itu. Terlebih bagi anak-anak yang di masa itu ingin belajar ilmu agama dan kanuragan.
Demikian tadi sosok Pangeran Purbaya dan kisahnya yang berperan penting bagi Mataram Islam, termasuk berkat kesaktian yang dimilikinya. Semoga informasi ini menambah wawasan baru bagi Anda ya, detikers.
(par/ams)












































Komentar Terbanyak
Bocoran dari Basuki soal Rencana Gibran Berkantor di IKN Tahun Depan
Basuki Hadimuljono Ungkap Gibran Ingin Berkantor di IKN 2026
Apa Itu Matel atau Mata Elang? Ini Penjelasan dan Cara Menghadapinya