Heboh Sewa Tikar Rp 50 Ribu di Pantai Drini, Pokdarwis: Sudah Kesepakatan

Heboh Sewa Tikar Rp 50 Ribu di Pantai Drini, Pokdarwis: Sudah Kesepakatan

Pradito Rida Pertana - detikJogja
Senin, 15 Des 2025 14:23 WIB
Heboh Sewa Tikar Rp 50 Ribu di Pantai Drini, Pokdarwis: Sudah Kesepakatan
Pantai Drini Gunungkidul. Foto: Melati Raya Sihotang/d'Traveler
Gunungkidul -

Pengelola Pantai Drini angkat bicara terkait ramai tarif sewa tikar di Pantai Drini yang mencapai Rp 50 ribu. Pengelola menyebut, tarif itu hanya berlaku saat akhir pekan dan hari libur dan sudah disepakati bersama.

Ketua Pokdarwis Pantai Drini, Marjoko, mengungkapkan kronologi kejadian yang viral di media sosial tersebut. Marjoko menuturkan, awalnya datang ibu-ibu yang hendak menyewa tikar di Pantai Drini hari Minggu (14/12). Selanjutnya, penyedia tikar memberitahu jika ada harga sewa tikar kepada ibu-ibu tersebut.

"Jadi pengunjung itu sebetulnya sudah diberi informasi awal oleh penjaga lapaknya kalau mau pakai tikar sewanya Rp 50 ribu," katanya saat dihubungi detikJogja, Senin (15/12/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lebih lanjut, ibu-ibu itu mengiyakannya dan menyewa dua tikar. Setelah menggunakan tikar tersebut, salah satu dari rombongan ibu-ibu tersebut hendak membayar (makanan yang dipesan).

"Nah, ibu yang ditawari tikar Rp 50 ribu itu kemungkinan tidak disampaikan ke rombongannya sehingga terjadi miskomunikasi. Akhirnya, yang membayar biaya sewa tikar itu bukan orang yang negoisasi sewa tikar alias beda orang," ujarnya.

ADVERTISEMENT

"Karena itu yang bayar kaget, kok bisa semahal itu harga sewa tikarnya. Padahal dari awal sudah diberitahu, tapi mungkin tidak disampaikan oleh yang pertama tadi," lanjut Marjoko.

Marjoko juga mengungkapkan, penyewaan tikar dengan harga Rp 50 ribu hanya berlaku saat akhir pekan dan hari libur. Di mana dengan Rp 50 ribu pengunjung bisa menggunakan tikar sekitar dua jam.

"Terkait dengan sewa itu memang sudah menjadi kesepakatan semua lapak yang ada di pasiran Pantai Drini. Kalau weekend, Sabtu-Minggu memang disewakan Rp 50 ribu per tikar atau per gazebo dan untuk payung Rp 30 ribu," ucapnya.

Sedangkan untuk hari biasa atau weekdays, pelaku usaha tidak memberlakukan tarif sewa tikar. Mengingat pengunjung cukup membeli makanan dan minuman saja bisa menikmati fasilitas tikar di Pantai Drini.

"Kalau hari biasa tikar di gazebo dan pasiran itu gratis, jadi cukup jajan makanan dan minuman saja. Begitu pula untuk payung, itu hanya dikenakan tarif sewa saat akhir pekan atau hari libur," katanya.

Karena itu, Marjoko mengaku tidak menjatuhkan sanksi kepada penyedia jasa sewa tikar. Bukan tanpa alasan, semua itu karena yang bersangkutan tidak melanggar kesepakatan.

"Untuk sanksi karena itu dirasa tidak melanggar kesepakatan bersama tidak ada sanksi. Beda lagi kalau dia melanggar apa yang sudah menjadi kesepakatan Pokdarwis Pantai Drini," ujarnya.

Di sisi lain, kejadian tersebut menjadi evaluasi dari Pokdarwis Pantai Drini. Terkait evaluasi seperti apa, Marjoko menyebut nantinya penyewa tikar betul-betul harus tahu jika ada tarifnya sehingga tidak terjadi miskomunikasi.

"Langkah kami jelas melakukan evaluasi. Intinya kalau ada yang mau pakai tikar saat akhir pekan dan hari libur langsung disampaikan kepada yang mau menyewa. Terus kenapa tidak kami pasang banner tarif sewa tikar karena hari biasa itu gratis," ucapnya.

Diberitakan sebelumnya, postingan berupa keluhan wisatawan terkait mahalnya harga sewa tikar di Pantai Drini, Tanjungsari, Gunungkidul ramai di media sosial (Medsos). Dinas Pariwisata (Dispar) Gunungkidul membenarkan adanya kejadian tersebut dan sudah melakukan pembinaan terhadap pelaku wisata bersama Pokdarwis Pantai Drini.

"Seumur umur baru nemu Sewa TIKAR TERMAHAL gaessss.... 1tikar 50rb pdhl tadi 2tikar 100rb cuman Buat sewa TIKAR... padahl disitu kita juga Beli Kelapa muda dan MIE ...saya penjelajah PANTAI baru Sekali ini Di DRINI TIKAR 50rb," kata akun TikTok @emmy_store08 saat dilihat detikJogja hari ini.

Kepala Bidang (Kabid) Pengembangan Destinasi Dispar Gunungkidul, Supriyanta, mengatakan telah mengetahui kejadian tersebut. Supriyanta juga mengungkapkan telah berkoordinasi dengan pengelola Pantai Drini.

"Kami telah menghubungi Pokdarwis Drini dan memang benar ada kejadian itu di Pantai Drini," katanya saat dihubungi detikJogja, Senin (15/12).




(apl/ahr)


Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads