Garis Wallace dan Garis Weber: Pengertian, Wilayah, dan Persebaran Faunanya

Garis Wallace dan Garis Weber: Pengertian, Wilayah, dan Persebaran Faunanya

Redella Reffa Herdianti - detikJogja
Minggu, 07 Des 2025 13:04 WIB
Garis Wallace dan Garis Weber: Pengertian, Wilayah, dan Persebaran Faunanya
Ilustrasi persebaran fauna di Indonesia berdasarkan Garis Wallace dan Garis Weber. Foto: freepik/Freepik
Jogja -

Pernahkah kalian memerhatikan bahwa ada perbedaan karakteristik pada hewan yang hidup di Sumatra dan Papua? Jika diperhatikan sekilas, fauna di barat Indonesia cenderung mirip satwa Asia, sedangkan di timurnya justru menyerupai karakteristik Australia.

Ternyata, perbedaan tersebut bukan hanya soal lokasi, tetapi juga pola persebaran yang memang dibatasi oleh dua garis biogeografi imajiner, yaitu Garis Wallace dan Garis Weber.

Berikut dirangkum penjelasannya meliputi pengertian, wilayah, hingga bagaimana persebaran fauna dipengaruhi oleh kedua garis tersebut. Yuk, kita telusuri perlahan dan pahami apa saja yang membuat satwa Indonesia begitu beragam di setiap pulau dan wilayahnya!

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pengertian Garis Wallace dan Garis Weber

Garis pemisah biogeografi di Indonesia terdiri dari dua batas imajiner utama, yaitu Garis Wallace dan Garis Weber.

ADVERTISEMENT

Mengutip dari buku Geografi - Edisi Revisi kelas XI yang ditulis oleh Budi Handoyo dan Nisa Maulia, Garis Wallace merupakan garis khayal yang memisahkan zona persebaran fauna Indonesia bagian barat (asiatis) dengan fauna Indonesia bagian tengah (zona peralihan). Garis ini menandai perubahan karakter satwa dari yang cenderung mirip spesies Asia menuju wilayah dengan komposisi fauna transisi.

Sementara itu, Garis Weber digagas oleh Max Wilhelm Carl Weber dan berfungsi sebagai garis imajiner pemisah fauna Indonesia bagian tengah (peralihan) dengan fauna Indonesia bagian timur (australis). Garis Weber menegaskan batas perubahan karakter satwa transisi menuju kelompok fauna yang memiliki kekerabatan kuat dengan spesies Australia.

Wilayah Garis Wallace dan Garis Weber

Menurut artikel jurnal 'Keanekaragaman Hayati Indonesia: Masalah dan Upaya Konservasinya' tulisan Agus Setiawan, Garis Wallace membagi kepulauan Indonesia menjadi dua zona besar, yaitu wilayah fauna-flora Asia di barat dan wilayah Australasia di timur. Pembagian ini kemudian diperinci lebih lanjut oleh Weber dan Lydekker, yang menunjukkan adanya wilayah transisi di antara Sulawesi dan Papua.

Berdasarkan batasan garis tersebut, fauna-flora Indonesia terbagi ke dalam 4 kelompok utama yaitu Dangkalan Sunda, Dangkalan Sahul, serta dua sub-wilayah peralihan di antara Wallace-Weber dan Weber-Lydekker. Kondisi pertemuan zona Asia dan Australia inilah yang menyebabkan Indonesia memiliki keanekaragaman spesies yang sangat tinggi.

Persebaran Fauna Berdasarkan Garis Wallace dan Garis Weber

Mengutip buku pembelajaran Geografi SMA Kelas XI karya Budi Handoyo, setiap wilayah Indonesia memiliki jenis fauna berbeda yang dibatasi oleh Garis Wallace dan Garis Weber. Fauna di barat memiliki corak Oriental/Asia, bagian timur (Maluku dan Papua) bercorak Australia, sedangkan bagian tengah disebut fauna khas Indonesia yang dikenal sebagai fauna Kepulauan Wallacea.

a. Wilayah Fauna Indonesia Barat

Wilayah fauna Indonesia bagian barat meliputi Sumatra, Jawa, Bali, Kalimantan, dan pulau-pulau kecil di sekitarnya, yang termasuk dalam wilayah Dangkalan Sunda. Jenis faunanya terdiri atas:

  • Mamalia seperti gajah, badak bercula satu, tapir, rusa, banteng, kerbau, monyet, orang utan, macan, tikus, bajing, kijang, kelelawar, landak, babi hutan, kancil, dan kukang.
  • Reptil seperti buaya, kura-kura, kadal, ular, tokek, biawak, dan bunglon.
  • Burung seperti burung hantu, elang, jalak, merak, kutilang, dan berbagai unggas.
  • Serangga seperti belalang dan capung.
  • Ikan air tawar, termasuk pesut (lumba-lumba Sungai Mahakam).

b. Wilayah Fauna Indonesia Tengah

Wilayah fauna Indonesia bagian tengah mencakup pulau Sulawesi dan pulau-pulau di sekitarnya, Nusa Tenggara, pulau Timor, serta Maluku, yang keseluruhannya juga disebut wilayah fauna Kepulauan Wallacea. Di kawasan ini terdapat fauna khas/endemic seperti anoa, babi rusa, dan biawak komodo. Jenis faunanya meliputi:

  • Mamalia seperti anoa, babi rusa, ikan duyung, kuskus, monyet hitam, tarsius, monyet seba, kuda, dan sapi.
  • Reptil seperti biawak, komodo, kura-kura, buaya, ular, dan soa-soa.
  • Amfibi seperti katak pohon, katak terbang, dan katak air.
  • Burung seperti burung dewata, maleo, mandar, raja udang, burung pemakan lebah, rangkong, kakatua, nuri, merpati, angsa, dan lainnya.

c. Wilayah Fauna Indonesia Timur

Wilayah fauna Indonesia bagian timur meliputi kepulauan Papua dan pulau-pulau kecil di sekitarnya yang berada pada wilayah Dangkalan Sahul. Karakteristik faunanya memiliki kesamaan kuat dengan fauna Australia sehingga disebut juga Zona Australis. Jenis faunanya mencakup:

  • Mamalia seperti kanguru, wallaby, nokdiak (landak Irian), opossum layang, kuskus (kanguru pohon), dan kelelawar.
  • Reptil seperti buaya, biawak, ular, kadal, dan kura-kura.
  • Amfibi seperti katak pohon, katak terbang, dan katak air.
  • Burung seperti nuri, raja udang, cendrawasih, kasuari, kiwi, dan namundur.
  • Berbagai jenis ikan.
  • Serangga/insecta tropis.

Nah, itulah penjelasan lengkap tentang Garis Wallace dan Garis Weber. Semoga bermanfaat!

Artikel ini ditulis oleh Redella Reffa Herdianti peserta Program PRIMA Magang Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI)




(par/par)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads