Sesosok mayat pria ditemukan dengan kondisi penuh luka di Wirobrajan, Kota Jogja. Empat pelaku ditangkap, dengan motif berkaitan dengan korban yang tidak mampu membayar kos.
Kapolresta Jogja, Kombes Eva Gunda Pandia, menuturkan korban yang berinisial NP (25) diketahui pemilik rumah pada Senin (1/12) pagi di teras.
"Betul (ada penemuan mayat), diketahui pemilik rumah jam 5 pagi di teras rumah," ungkap Pandia.
"Dia (korban) numpang di rumah itu. Aslinya orang Ngampilan, usia 25 tahun, inisial NP," sambungnya.
Pandia menerangkan bahwa jasad itu diduga korban pembunuhan. Pada tubuh korban, terdapat sejumlah luka.
"Siap (betul mayat diduga korban pembunuhan)," terang Pandia.
"Kondisi mayat itu mata kiri-kanan lebam, kepala bagian belakang ada sobekan karena diduga dipukul helm, jempol kaki pecah berdarah," tambah Pandia.
Berawal Anak-anak Hendak Pinjam Bola
Pada Senin malam, Ketua RT 40 Ketanggungan, Totok Yuniarto, mengungkapkan kronologinya. Ia menjelaskan rumah tersebut dihuni oleh warganya yang bernama Kirdi, yang biasa mengurusi sepakbola anak-anak di Lapangan Mancasan.
Ia membeberkan awalnya, pada Senin pagi ada sejumlah anak yang hendak meminjam bola di rumahnya Kirdi.
"Pak Kirdi kan memang pengurus sepakbola di lapangan ini (Mancasan), nah anak-anak sering titip bola (di rumah pak Kirdi). Kebetulan tadi sekitar jam 5 anak-anak mau pinjem bola," papar Totok.
"Nah ada mayat tergeletak, nah ramai lah itu. Terus diproses, dari Polsek, Polresta, baru sekitar jam 8 dibawa oleh ambulans. Prosesnya saya hanya tahu sampai situ," tuturnya.
Ia memastikan bahwa pria yang tergeletak itu bukanlah warganya.
"Anak itu bukan warga kami, saya juga tidak tahu, dia juga tidak tinggal di situ. Kalau tinggal di situ kan pasti laporan ke RT," terangnya.
Totok juga tidak mengetahui sejauh apa hubungan antara Kirdi dengan korban. Ia hanya mengungkap bahwa korban sesekali pergi ke rumah Kirdi.
"Yang punya rumah itu namanya Pak Kirdi. Pak Kirdi tinggal sendirian, mungkin untuk teman to dia (korban) sering ke situ, tapi anak itu tidak tinggal di situ. Hanya sesekali ke situ, kalau mau main ya mungkin sampai nginep," ungkapnya.
"(Hubungan Kirdi dan korban?) Mungkin ya hanya pertemanan ya, saya nggak tahu. Kan Pak Kirdi dekat sama anak-anak, ada yang sering titip motor di situ," sambung Totok.
Simak Video "Video KETIK: Kupas Tuntas JAFF 2025, Lebarannya Sinefil Indonesia"
(apu/apu)