Kala Anggota DPRD Pariaman Kunker ke Sleman Saat Daerah Dilanda Bencana

Round-Up

Kala Anggota DPRD Pariaman Kunker ke Sleman Saat Daerah Dilanda Bencana

Tim detikJogja - detikJogja
Rabu, 03 Des 2025 07:00 WIB
Kala Anggota DPRD Pariaman Kunker ke Sleman Saat Daerah Dilanda Bencana
Sejumlah anggota Komisi I dan IV DPRD Kabupaten Padang Pariaman melaksanakan kunjungan kerja (kunker) ke Kabupaten Sleman, Selasa (2/12/2025). Foto: Jauh Hari Wawan S/detikJogja
Sleman -

Padang Pariaman, Sumatera Barat menjadi salah satu daerah yang dilanda bencana banjir bandang pada pekan lalu. Di tengah penanganan bencana, anggota DPRD Padang Pariaman melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Sleman, Jogja.

Diketahui, Padang Pariaman menjadi salah satu daerah yang dikunjungi Presiden Prabowo Subianto dalam kunjungannya ke lokasi bencana di Sumatera. Prabowo menemui korban banjir di posko pengungsian di di Perum Kasai Permai, Nagari Kasang, Kecamatan Batang Anai, Padang Pariaman, pada Senin (1/12).

Lalu apa agenda kunker anggota dewan itu?

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ketua Komisi IV DPRD Padang Pariaman, Afredison mengatakan kunker itu membahas beberapa seperti soal penanganan pegawai honorer non PPPK dan PPPK paruh waktu. Termasuk soal bansos dan lain sebagainya.

"Yang diserap tadi bagi kami rasanya penanganan Dinas Sosial, penanganan yang PPPK paruh waktu. Kami cukup rasanya cukup puaslah dengan, mudah-mudahan yang ada di sini kita bawa juga ke Padang Pariaman," katanya di sela Kunker di Pemkab Sleman, Selasa (2/12/2025).

ADVERTISEMENT

Dia mengatakan, agenda kunker ini masih berlanjut hingga Sabtu (6/12) mendatang. Namun, dia tidak memberikan detail ke mana saja lokasi kunker itu.

"Kita dinasnya sampai hari Sabtu," ujarnya.

Afredison menyebut DPRD Padang Pariaman juga turun ke lokasi bencana. Dia tak meninggalkan agenda kunker ini karena agenda sudah terjadwal jauh hari.

Presiden Prabowo Subianto didampingi Menteri Sosial Saifullah Yusuf (Gus Ipul) meninjau posko penanganan bencana banjir di Perum Kasai Permai, Nagari Kasang, Kecamatan Batang Anai, Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat, hari ini.Presiden Prabowo Subianto didampingi Menteri Sosial Saifullah Yusuf (Gus Ipul) meninjau posko penanganan bencana banjir di Perum Kasai Permai, Nagari Kasang, Kecamatan Batang Anai, Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat, hari ini. Foto: Kemensos

Surat untuk kunjungan sudah masuk sejak bulan lalu, karena itu dia merasa tak enak jika tiba-tiba membatalkan.

"(Di Padang Pariaman) Pasca bencana. Di sana kita sudah turun semuanya, sudah beri bantuan semuanya. Karena ini sudah terjadwal gitu aja. Sudah terjadwal dari awal karena ini kan di Bamuskan," kata Afredison.

Lakukan Pembagian Tugas

Afredison menyebut DPRD Padang Pariaman melakukan pembagian tugas. Beberapa anggota dewan masih di Padang Pariaman untuk membantu penanganan bencana.

"Jadi ada yang berangkat, ada yang tinggal di sana. Kita bagi-bagi. Dari komisi kita (Komisi IV) kita tinggal (di Padang Pariaman) dua orang," ujarnya.

Sejumlah anggota Komisi I dan IV DPRD Kabupaten Padang Pariaman melaksanakan kunjungan kerja (kunker) ke Kabupaten Sleman, Selasa (2/12/2025).Sejumlah anggota Komisi I dan IV DPRD Kabupaten Padang Pariaman melaksanakan kunjungan kerja (kunker) ke Kabupaten Sleman, Selasa (2/12/2025). Foto: Jauh Hari Wawan S/detikJogja

Lebih lanjut, berdasarkan keterangan Afredison, kondisi di Padang Pariaman saat ini sudah memasuki fase pasca-bencana. Namun, dampak kerusakan infrastruktur cukup signifikan.

Banjir yang terjadi menyebabkan sejumlah jembatan putus dan membuat beberapa wilayah terisolasi. Namun, saat ini dari pemerintah daerah hingga pusat telah turun melakukan penanganan.

"Yang terdampak parah itu ada tiga atau empat kecamatan lah yang parah itu. Sekarang sudah penanganan sudah dari BPBD sudah turun, pemerintah sudah turun. Tapi yang namanya terdampak itu kan jembatan putus. Pasti terdampak dia kan," katanya.

"Tapi pada intinya pemerintah sudah turun semuanya. Dari pusat pun sudah turun semuanya," sambungnya.

Foto udara sebuah perumahan terendam lumpur akibat banjir bandang, di Nagari Sungai Buluh Utara, Batang Anai, Padang Pariaman, Sumatera Barat, Senin (1/12/2025). Pemkab Padang Pariaman, mencatat 10.575 warga dari 3.450 rumah terdampak banjir bandang yang melanda sejak Sabtu (22/11/2025), sebagian besar rumah warga masih belum dapat dibersihkan karena kesulitan akses dengan material lumpur yang tinggi. ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra/YUFoto udara sebuah perumahan terendam lumpur akibat banjir bandang, di Nagari Sungai Buluh Utara, Batang Anai, Padang Pariaman, Sumatera Barat, Senin (1/12/2025). Pemkab Padang Pariaman, mencatat 10.575 warga dari 3.450 rumah terdampak banjir bandang yang melanda sejak Sabtu (22/11/2025), sebagian besar rumah warga masih belum dapat dibersihkan karena kesulitan akses dengan material lumpur yang tinggi. ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra/YU Foto: ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra

Pemkab Sleman Putar Lagu Banda Lah Kariang

Kunjungan di Pemkab Sleman berlangsung sekitar satu jam lebih. Mereka ditemui langsung oleh Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setda Sleman, Agung Armawanta.

Sebelum menutup pertemuan lagu berjudul Banda Lah Kariang diputar. Adapun lagu tersebut diciptakan oleh Erwin Agam yang bercerita tentang keresahan masyarakat terhadap perubahan di kampungnya.

Foto udara sebuah perumahan terendam lumpur akibat banjir bandang, di Nagari Sungai Buluh Utara, Batang Anai, Padang Pariaman, Sumatera Barat, Senin (1/12/2025). Pemkab Padang Pariaman, mencatat 10.575 warga dari 3.450 rumah terdampak banjir bandang yang melanda sejak Sabtu (22/11/2025), sebagian besar rumah warga masih belum dapat dibersihkan karena kesulitan akses dengan material lumpur yang tinggi. ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra/YUFoto udara sebuah perumahan terendam lumpur akibat banjir bandang, di Nagari Sungai Buluh Utara, Batang Anai, Padang Pariaman, Sumatera Barat, Senin (1/12/2025). Pemkab Padang Pariaman, mencatat 10.575 warga dari 3.450 rumah terdampak banjir bandang yang melanda sejak Sabtu (22/11/2025), sebagian besar rumah warga masih belum dapat dibersihkan karena kesulitan akses dengan material lumpur yang tinggi. ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra/YU Foto: ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra

Lagu itu mengkritik termasuk alih fungsi lahan. Menurut Agung, lagu itu cukup untuk mengkritik apa yang terjadi saat ini.

"Kebetulan saya itu, ini lho sebetulnya kritik ini sudah setahun yang lalu muncul di lagu mereka," kata Agung mengutarakan alasan memutarkan lagu tersebut kepada para anggota dewan.

"Lagu itu sudah cukup memberi kritik yang terjadi saat ini," ujarnya.




(afn/alg)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads