Wakil Bupati Kulon Progo, Ambar Purwoko, dipanggil DPD Partai Gerindra DIY untuk mengklarifikasi perihal kabar ia memiliki dua KTA, Gerindra dan Golkar. Ambar menegaskan jika Gerindra satu-satunya partai tempatnya bernaung, bahkan mengaku tidak tahu kenapa masuk dalam grup WhatsApp Golkar.
Ambar sendiri dipanggil ke Kantor DPD Gerindra, Rabu (26/11) sore untuk mengklarifikasi mengenai hal itu. Ia ditemui langsung oleh Sekretaris DPD Gerindra DIY, Nur Subiyantoro.
"Kedatangan kami di sini, kami tadi ditanya soal KTA saya Gerindra. Memang semenjak saya masih di Jawa Tengah, KTA saya memang sudah Gerindra, saya KTA-nya tahun 2023," ujar Ambar usai pertemuan, Rabu (26/11/2025) sore.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau jangan kurang percaya, tanyakan orang Golkar saja. Wis, hati (saya) Gerindra," tegasnya.
Ambar juga menceritakan awal mula ia bergabung dengan partai berlambang Garuda itu. Ia mengaku berangkat dari jalur relawan, dan kemudian bertindak sebagai Koordinator Jateng-DIY 'Bolone Mase', sebelum akhirnya memutuskan berkarir di politik melalui Gerindra.
"Saya itu dari Pilpres, saya kan berangkat dari relawan. Saya dulu koordinator Jateng DIY Bolone Mase. Saya berangkat dari relawan, terus saya kepengin berkarir di politik, terus saya ngurus KTA dulu. Memang cita-cita saya mau berangkat lewat Gerindra," ujarnya.
Masuk Grup WA Golkar
Mengenai kabar ia juga masuk dalam WhatsApp grup partai Golkar, Ambar tidak menampik. Namun ia mengaku tak tahu menahu kenapa dia bisa masuk grup itu dan tidak pernah membuka grup itu.
"Saya Gerindra, dan saya belum pernah mengikuti rapat atau kumpulan di partai lain, iya, datang ke rapat mereka sekali pun saya belum pernah," ujarnya.
"(Soal grup WA) Ya saya dimasukkan (tapi) saya komentar, mengucap apapun belum pernah, nggak pernah tak buka," terang Ambar.
Sementara, Sekretaris DPD Gerindra DIY, Nur Subiyantoro, menjelaskan, pemanggilan klarifikasi ini sebagai salah satu mekanisme wajib partai untuk menjaga etika politik.
"Ketika tadi kami tanyakan kenapa bisa masuk ke kepengurusan Golkar dia bilang 'saya masuk ke Golkar tidak ditanyai, saya juga nggak tahu kalau saya dimasukkan'," ungkap Nur.
Nur menegaskan, pihaknya tidak ingin Gerindra dicap sebagai partai penyerobot kader partai lain. Hasil klarifikasi ini, kata Nur, juga akan segera dilaporkan ke DPP Gerindra.
"Kami di Gerindra ini kan jujur tidak mau terus nanti dibilang Gerindra nyerobot kader partai lain. Karena faktanya KTA-nya (Ambar) adalah Gerindra," terang Nur.
"Akan menjadi dosa besar ketika orang sudah masuk di Gerindra, tapi masih berada di dua kaki. Tentu kami tidak mau. Jadi kalau mereka datang, silakan. Tetapi harus sesuai dengan koridor-koridor yang ada di Gerindra. Loyalitas nomor satu," pungkasnya.
(aap/afn)












































Komentar Terbanyak
Underpass Kentungan Banjir, Ternyata Ini Biangnya
Bos Pajak soal Fatwa MUI Pajak Berkeadilan: PBB Kan Diserahkan ke Daerah
Permintaan Maaf Inara Rusli Usai Diterpa Isu Perselingkuhan