Pemerintah Kalurahan (Pemkal) Katongan, Nglipar, Gunungkidul, menyebut akan merelokasi rumah warganya yang tak memiliki akses ambulans. Pihak keluarga setuju asal ada bantuan.
Diketahui, beredar di media sosial warga Gunungkidul harus ditandu menyusuri sawah untuk berobat. Warga itu harus ditandu sekitar 20 menit untuk sampai di titik penjemputan ambulans.
Istri pria yang ditandu menggunakan kursi, Panikem (55), mengaku jika Lurah Katongan sudah mendatangi kediamannya. Panikem juga bersedia jika rumahnya harus direlokasi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun, dia meminta bantuan untuk mendirikan rumah. Jika tak ada bantuan, pihaknya menolak pindah.
"Kalau dibikin tempat ya mau saja," katanya kepada wartawan di Nglipar, Gunungkidul, Senin (17/11/2025).
"Tapi kalau disuruh bikin sendiri ya tidak mau, tidak punya modal. Karena saya sehari-hari tani, menggarap lahan orang lain dengan sistem bagi hasil," ujarnya.
Diberitakan sebelumnya, Pemerintah Kalurahan (Pemkal) Katongan, Nglipar, Gunungkidul menyebut akan merelokasi rumah warganya yang sempat viral karena harus ditandu untuk mencapai titik jemput ambulans. Sebab, perbaikan jalan terkendala dengan pemilik lahan.
Lurah Katongan, Jumawan, mengatakan bahwa sedang berkoordinasi dengan Ketua RT, Dukuh hingga Panewu terkait relokasi rumah Sardiyono (72) dan satu keluarga lainnya. Pasalnya apabila melakukan pembangunan jalan ukurannya akan sangat kecil dan tidak representatif.
"Karena itu dua kepala keluarga seyogyanya direlokasi saja dan tadi sudah saya sampaikan ke yang bersangkutan," katanya kepada wartawan di Nglipar, Gunungkidul, Senin (17/11/2025).
Dia menyebut pihaknya akan mengusahakan bantuan untuk membangun rumah.
"Tanahnya juga sudah ada dan saat saya tanya soal relokasi juga mau," ujarnya.
(afn/apu)












































Komentar Terbanyak
Penjelasan Gus Elham soal Viral Video Cium Anak di Panggung
Polemik Dosen UGM Minta Naik Pangkat Berujung Dibebastugaskan
Museum Soeharto Gelar Doa Bersama Jelang Pengumuman Gelar Pahlawan