8 Ciri-ciri Ginjal Kotor dan Cara Membersihkannya, Apakah Harus Cuci Darah?

Nur Umar Akashi - detikJogja
Selasa, 28 Okt 2025 14:57 WIB
Ilustrasi ginjal. (Foto: Getty Images/iStockphoto/Ivan-balvan)
Jogja -

Ginjal merupakan organ vital yang berperan menyaring darah setiap hari. Hasil penyaringan itu kemudian dibuang melalui urin alias air kencing. Sayang, kinerja ginjal bisa memburuk sehingga mengakibatkan sederet komplikasi.

Dikutip dari Buku Ajar Manajemen Komplikasi Pasien Hemodialisa oleh Cholina Trisa Siregar, fungsi ginjal yang menurun menyebabkan sisa metabolisme dan cairan menumpuk dalam tubuh. Hal ini pada gilirannya menyebabkan keseimbangan tubuh rusak. Kondisi inilah yang disebut penyakit ginjal kronis.

Ada banyak penyebab menurunnya kerja ginjal. Di antaranya, seperti ditulis dr Ayu Cahya Andhayani SpPD dkk dalam buku Penyakit Ginjal Kronik, adalah hipertensi, diabetes mellitus, obesitas, kebiasaan merokok, dan usia lanjut.

Apabila sudah terkena penyakit ginjal kronis, detikers mesti menjalani perawatan intensif. Biaya yang dikeluarkan juga tentunya tidak murah. Oleh karena itu, ciri-ciri ginjal kotor harus dipahami sejak awal sehingga bisa cepat diatasi. Berikut penjelasannya.

Poin Utamanya:

  • Ginjal kotor bukan berarti ginjal berisi sampah. Namun, istilah ini merujuk pada kondisi tubuh yang penuh racun dan limbah karena ginjal tidak bekerja dengan baik.
  • Ciri ginjal kotor di antaranya merasa kurang berenergi, warna urin aneh, nafsu makan turun, dan kram otot.
  • Untuk menjaga kesehatan ginjal, yang terpenting adalah mencukupi kebutuhan air harian. Bisa juga dengan mengonsumsi makanan, minuman, dan suplemen khusus.

Ciri-ciri Ginjal Kotor

Sebelumnya, perlu detikers pahami bahwa ginjal tidak benar-benar kotor seperti rumah penuh debu. Alih-alih, ginjal kotor merujuk pada kondisi ginjal yang tidak bisa bekerja optimal sehingga banyak kotoran mengendap dalam tubuh.

Lalu, apa ciri ginjal yang sudah menurun kemampuannya dalam menjalankan tugas alias ginjal kotor? Begini poin-poin pentingnya, diringkas dari National Kidney Foundation, The University of Chicago Medicine, dan Dallas Nephrology Associates:

1. Kurang Berenergi

Tanda pertama adalah merasa kurang berenergi. Hal ini disebabkan penurunan fungsi ginjal sehingga racun dan kotoran menumpuk dalam darah. Di samping itu, produksi hormon eritropoietin yang membantu produksi sel darah merah pun menurun. Hasilnya, rasa lelah dan kemungkinan anemia terjadi.

2. Kulit Kering dan Gatal-gatal

Seperti telah disinggung sebelumnya, ginjal berperan penting dalam membuang limbah, mengatur kelebihan cairan, serta menjaga keseimbangan mineral dalam darah. Saat fungsi ini terganggu, keseimbangan mineral tubuh pun ikut rusak.

Akibatnya, seseorang bisa mengalami masalah tulang, karena kadar kalsium dan fosfat menjadi tidak seimbang. Kondisi ini sering kali disertai dengan kulit yang terasa kering, bahkan gatal hebat.

3. Warna Urin dan Jumlah Busanya Tidak Biasa

Sejatinya, warna urin bisa berubah-ubah tergantung asupan air yang masuk tubuh. Namun, jika warnanya pink atau merah, maka hal tersebut mengindikasikan ada masalah di ginjal. Begitu pula dengan jumlah busa.

"Meskipun sedikit berbusa itu normal, jika terlihat seperti busa di permukaan bir, itu bisa menjadi tanda kelebihan protein dalam urin. Warna pink atau merah bisa mengindikasikan berbagai penyakit ginjal atau kondisi yang memengaruhi bagian lain saluran kemih Anda, seperti kandung kemih," jelas Patrick Cunningham, seorang nefrologis di University of Chicago Medicine.

4. Bengkak Berkepanjangan

Adanya protein dalam urin yang ditandai busa, merupakan tanda awal kerusakan filter ginjal. Dalam kondisi itu, alih-alih menyimpan protein dalam tubuh, ginjal justru 'membocorkan' protein ke dalam urin. Hilangnya protein dari darah menyebabkan pembengkakan di berbagai bagian tubuh karena retensi cairan, seperti dekat mata dan pergelangan kaki.

5. Nafsu Makan Turun

Nafsu makan menurun sebenarnya bisa disebabkan banyak hal, seperti stres dan infeksi. Salah satu penyebabnya adalah penurunan kesehatan ginjal.

6. Kram Otot

Ciri lain dari ginjal kotor adalah munculnya kram otot yang terjadi akibat terganggunya keseimbangan elektrolit dalam tubuh. Ketika fungsi ginjal menurun, tubuh bisa kekurangan atau kelebihan mineral penting seperti kalsium dan fosfor. Padahal, kedua elektrolit ini berperan penting dalam menjaga kerja otot. Hasil akhirnya? Kram otot terjadi.

7. Sering Buang Air Kecil

Peningkatan frekuensi buang air kecil, utamanya pada malam hari, menjadi salah satu tanda penyakit ginjal. Kondisi ini disebabkan kerusakan pada filter ginjal yang membuat seseorang lebih ingin pergi ke kamar mandi. Namun, ada kalanya juga ciri ini menjadi pertanda infeksi saluran kemih atau pembesaran prostat.

8. Sesak Napas

Ginjal yang tidak bekerja dengan optimal bisa menyebabkan penumpukan cairan di paru-paru sehingga seseorang kesulitan bernapas. Ciri ini juga dikonfirmasi oleh Cunningham:

"Penyakit ginjal juga dapat menyebabkan hal-hal seperti kesulitan bernapas atau tekanan darah yang tiba-tiba jauh lebih sulit dikendalikan," jelasnya.

Cara Membersihkan Ginjal Kotor

Perlu detikers pahami sebelumnya, bahwa yang dimaksud membersihkan ginjal berarti mengonsumsi makanan-minuman tertentu untuk mempromosikan kesehatan organ vital satu ini. Membersihkan ginjal juga berarti menghilangkan racun-racun yang menumpuk dalam tubuh.

Disadur Healthline, menjaga kesehatan ginjal bisa dilakukan dengan cara makan-makanan bergizi yang lengkap dan minum air dalam jumlah cukup. Selain itu, ada beberapa makanan dan herbal yang bisa dikonsumsi untuk menyokong kinerja ginjal. Di bawah ini beberapa caranya:

1. Minum Cukup Air

Berdasar keterangan dari Medical News Today, minum cukup air setiap hari mencegah penyakit ginjal, seperti batu ginjal. Pasalnya, ginjal memerlukan asupan air untuk bisa menyaring limbah dengan cara mengeluarkan urin.

Idealnya, seseorang minum enam sampai delapan gelas air berukuran 8 ons per hari. Dalam takaran liter, jumlahnya berkisar 1,5 sampai 2 liter. Bukan hanya urusan ginjal, air juga bertugas membantu pencernaan makanan dan menyerap nutrisi.

2. Makan dan Hindari Makanan Tertentu

Ada beberapa makanan yang disebut kidney-friendly karena kemampuannya membersihkan ginjal, yakni:

  • Ikan
  • Brokoli
  • Labu
  • Sayuran berdaun hijau
  • Kacang-kacangan
  • Apel
  • Buah delima
  • Stroberi
  • Lemon
  • Jeruk

Ada pula makanan yang sebaiknya dihindari atau dibatasi, seperti makanan olahan, gula buatan, makanan tinggi natrium, dan karbohidrat olahan. Asupan protein hewani juga tidak boleh berlebihan.

3. Minum Teh Pembersih Ginjal

Di antara teh yang mampu membantu detikers membersihkan ginjal adalah teh hitam, teh hijau, dan teh hydrangea. Sebuah studi tahun 2023 menyimpulkan minum teh tanpa gula dikaitkan dengan penurunan risiko penyakit ginjal dibanding orang yang tidak minum teh sama sekali.

4. Konsumsi Suplemen Khusus

Cara keempat membersihkan ginjal adalah rutin minum suplemen, seperti vitamin B-complex, vitamin C, dan vitamin D. Perlu diingat, konsumsi suplemen harian harus dikonsultasikan dengan dokter terlebih dahulu untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan.

Haruskah Cuci Darah Jika Ginjal Kotor?

Diringkas dari situs resmi Rumah Sakit Umum Daerah Kota Mataram, cuci darah atau hemodialisis tidak serta-merta diwajibkan untuk semua pasien sakit ginjal. Terapi cuci darah ini dikhususkan untuk pasien dengan gagal ginjal kronis atau penyakit ginjal stadium 5.

Biasa dikenal juga sebagai end-stage kidney disease atau ESKD, gagal ginjal kronis stadium 5 adalah tahap paling akhir. Ginjal pasien sudah sangat menurun dan hampir tidak bisa bekerja lagi secara normal.

Demikian pembahasan lengkap mengenai 8 ciri-ciri ginjal kotor dan cara membersihkannya. Yuk, terapkan mulai sekarang untuk mendukung kinerja ginjal kita!



Simak Video "Video: Hati-hati! Inilah Gejala Awal Penderita Batu Ginjal"

(sto/apl)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

detikNetwork