Bagi umat Katolik, renungan harian Katolik hari ini adalah cara untuk memperdalam hubungannya dengan Allah. Renungan Katolik tersebut biasanya disertai dengan bacaan dan doa.
Berdasarkan kalender liturgi 2025 yang disusun oleh Komisi Liturgi KWI, 25 Oktober 2025 merupakan hari biasa. Dengan orang kudus Santo Gaudensius, Uskup dan Pengaku Iman; Santo Krisantus dan Daria, Martir; Santa Margaretha, Martir. Kemudian, warna liturgi hari ini adalah hijau.
Mengangkat tema tentang pertobatan, mari simak renungan Katolik hari Sabtu, 25 Oktober 2025 yang dihimpun detikJogja dari buku "Inspirasi Pagi" oleh Harry Setianto SJ. Renungan harian Katolik berikut juga dilengkapi dengan bacaan Injil dan doa Katolik hari ini sebagai penutup.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Renungan Katolik Hari Ini Sabtu, 25 Oktober 2025
Bacaan Liturgi 25 Oktober 2025
Bacaan I Rm. 8:1-11;
- Rm 8:1 Demikianlah sekarang tidak ada penghukuman bagi mereka yang ada di dalam Kristus Yesus.
- Rm 8:2 Roh, yang memberi hidup telah memerdekakan kamu dalam Kristus dari hukum dosa dan hukum maut.
- Rm 8:3 Sebab apa yang tidak mungkin dilakukan hukum Taurat karena tak berdaya oleh daging, telah dilakukan oleh Allah. Dengan jalan mengutus Anak-Nya sendiri dalam daging, yang serupa dengan daging yang dikuasai dosa karena dosa, Ia telah menjatuhkan hukuman atas dosa di dalam daging,
- Rm 8:4 supaya tuntutan hukum Taurat digenapi di dalam kita, yang tidak hidup menurut daging, tetapi menurut Roh.
- Rm 8:5 Sebab mereka yang hidup menurut daging, memikirkan hal-hal yang dari daging; mereka yang hidup menurut Roh, memikirkan hal-hal yang dari Roh.
- Rm 8:6 Karena keinginan daging adalah maut, tetapi keinginan Roh adalah hidup dan damai sejahtera.
- Rm 8:7 Sebab keinginan daging adalah perseteruan terhadap Allah, karena ia tidak takluk kepada hukum Allah; hal ini memang tidak mungkin baginya.
- Rm 8:8 Mereka yang hidup dalam daging, tidak mungkin berkenan kepada Allah.
- Rm 8:9 Tetapi kamu tidak hidup dalam daging, melainkan dalam Roh, jika memang Roh Allah diam di dalam kamu. Tetapi jika orang tidak memiliki Roh Kristus, ia bukan milik Kristus.
- Rm 8:10 Tetapi jika Kristus ada di dalam kamu, maka tubuh memang mati karena dosa, tetapi roh adalah kehidupan oleh karena kebenaran.
- Rm 8:11 Dan jika Roh Dia, yang telah membangkitkan Yesus dari antara orang mati, diam di dalam kamu, maka Ia, yang telah membangkitkan Kristus Yesus dari antara orang mati, akan menghidupkan juga tubuhmu yang fana itu oleh Roh-Nya, yang diam di dalam kamu.
Bacaan Mazmur Mzm. 24:1-2,3-4ab,5-6;
- Mzm 24:1 Mazmur Daud. Tuhanlah yang empunya bumi serta segala isinya, dan dunia serta yang diam di dalamnya.
- Mzm 24:2 Sebab Dialah yang mendasarkannya di atas lautan dan menegakkannya di atas sungai-sungai.
- Mzm 24:3 "Siapakah yang boleh naik ke atas gunung Tuhan? Siapakah yang boleh berdiri di tempat-Nya yang kudus?"
- Mzm 24:4 "Orang yang bersih tangannya dan murni hatinya, yang tidak menyerahkan dirinya kepada penipuan, dan yang tidak bersumpah palsu.
- Mzm 24:5 Dialah yang akan menerima berkat dari Tuhan dan keadilan dari Allah yang menyelamatkan dia.
- Mzm 24:6 Itulah angkatan orang-orang yang menanyakan Dia, yang mencari wajah-Mu, ya Allah Yakub." Sela
Bacaan Injil Luk. 13:1-9
- Luk 13:1 Pada waktu itu datanglah kepada Yesus beberapa orang membawa kabar tentang orang-orang Galilea, yang darahnya dicampurkan Pilatus dengan darah korban yang mereka persembahkan.
- Luk 13:2 Yesus menjawab mereka: "Sangkamu orang-orang Galilea ini lebih besar dosanya dari pada dosa semua orang Galilea yang lain, karena mereka mengalami nasib itu?
- Luk 13:3 Tidak! kata-Ku kepadamu. Tetapi jikalau kamu tidak bertobat, kamu semua akan binasa atas cara demikian.
- Luk 13:4 Atau sangkamu kedelapan belas orang, yang mati ditimpa menara dekat Siloam, lebih besar kesalahannya dari pada kesalahan semua orang lain yang diam di Yerusalem?
- Luk 13:5 Tidak! kata-Ku kepadamu. Tetapi jikalau kamu tidak bertobat, kamu semua akan binasa atas cara demikian."
- Luk 13:6 Lalu Yesus mengatakan perumpamaan ini: "Seorang mempunyai pohon ara yang tumbuh di kebun anggurnya, dan ia datang untuk mencari buah pada pohon itu, tetapi ia tidak menemukannya.
- Luk 13:7 Lalu ia berkata kepada pengurus kebun anggur itu: Sudah tiga tahun aku datang mencari buah pada pohon ara ini dan aku tidak menemukannya. Tebanglah pohon ini! Untuk apa ia hidup di tanah ini dengan percuma!
- Luk 13:8 Jawab orang itu: Tuan, biarkanlah dia tumbuh tahun ini lagi, aku akan mencangkul tanah sekelilingnya dan memberi pupuk kepadanya,
- Luk 13:9 mungkin tahun depan ia berbuah; jika tidak, tebanglah dia!"
Bacaan Ofisi Yer. 19:1-5,10-20:6
- Yer 19:1 Beginilah pula firman Tuhan kepadaku: "Pergilah membeli buli-buli yang dibuat dari tanah, lalu ajaklah bersama-sama engkau beberapa orang tua-tua bangsa itu dan beberapa orang imam yang tertua,
- Yer 19:2 kemudian berangkatlah ke Lembah Ben-Hinom yang di depan pintu gerbang Beling! Serukanlah di sana perkataan-perkataan yang akan Kusampaikan kepadamu!
- Yer 19:3 Katakanlah: Dengarlah firman Tuhan, hai raja-raja Yehuda dan penduduk Yerusalem! Beginilah firman Tuhan semesta alam, Allah Israel: Sesungguhnya, Aku akan mendatangkan malapetaka kepada tempat ini, sehingga telinga orang yang mendengarnya, mendenging!
- Yer 19:4 Sebab mereka telah meninggalkan Aku, telah memberikan tempat ini kepada allah asing dan telah membakar korban di sini kepada allah lain yang tidak dikenal oleh mereka sendiri dan oleh nenek moyang mereka dan oleh raja-raja Yehuda. Mereka telah membuat tempat ini penuh dengan darah orang-orang yang tidak bersalah.
- Yer 19:5 Mereka telah mendirikan bukit-bukit pengorbanan bagi Baal untuk membakar anak-anak mereka sebagai korban bakaran kepada Baal, suatu hal yang tidak pernah Kuperintahkan atau Kukatakan dan yang tidak pernah timbul dalam hati-Ku.
- Yer 19:10 Selanjutnya pecahkanlah buli-buli itu di depan mata orang-orang yang turut bersama-sama engkau.
- Yer 19:11 Katakanlah kepada mereka: Beginilah firman Tuhan semesta alam: Demikianlah akan Kupecahkan bangsa ini dan kota ini, seperti orang memecahkan tembikar tukang periuk, sehingga tidak dapat diperbaiki lagi. Dan Tofet akan menjadi tempat penguburan, karena tidak ada tempat lain untuk menguburkan.
- Yer 19:12 Begitulah akan Kulakukan kepada tempat ini, demikianlah firman Tuhan, dan kepada penduduknya. Aku akan membuat kota ini seperti Tofet:
- Yer 19:13 rumah-rumah Yerusalem dan rumah-rumah para raja Yehuda akan menjadi najis seperti tempat Tofet, yakni segala rumah yang di atas sotohnya orang membakar korban kepada segala tentara langit dan mempersembahkan korban curahan kepada allah lain."
- Yer 19:14 Ketika Yeremia pulang dari Tofet, ke mana Tuhan telah mengutusnya untuk bernubuat, berdirilah ia di pelataran rumah Tuhan dan berkata kepada segenap orang banyak:
- Yer 19:15 "Beginilah firman Tuhan semesta alam, Allah Israel: Sesungguhnya, Aku akan mendatangkan ke atas kota ini dan ke atas segala kota sekitarnya seluruh malapetaka yang telah Kukatakan akan menimpa mereka, sebab mereka berkeras kepala dan tidak mendengarkan perkataan-perkataan
- Yer 20:1 Pasyhur bin Imer, imam yang pada waktu itu menjabat kepala di rumah Tuhan, mendengar Yeremia menubuatkan perkataan-perkataan itu.
- Yer 20:2 Lalu Pasyhur memukul nabi Yeremia dan memasungkan dia di pintu gerbang Benyamin yang ada di atas rumah Tuhan.
- Yer 20:3 Tetapi ketika Pasyhur keesokan harinya mengeluarkan Yeremia dari pasungan itu, berkatalah Yeremia kepadanya: "Tuhan akan menyebut namamu bukan Pasyhur, melainkan Kegentaran-dari-segala-jurusan.
- Yer 20:4 Sebab beginilah firman Tuhan: Sesungguhnya, Aku akan membuat engkau menjadi kegentaran bagimu sendiri dan bagi semua sahabatmu; mereka akan rebah mati oleh pedang musuhnya di depan matamu sendiri. Dan seluruh Yehuda akan Kuserahkan ke dalam tangan raja Babel yang akan mengangkut mereka ke dalam pembuangan ke Babel dan memukul mati mereka dengan pedang.
- Yer 20:5 Juga harta benda kota ini, segala hasil jerih payahnya, segala barangnya yang berharga dan segala barang perbendaharaan raja-raja Yehuda akan Kuserahkan ke dalam tangan musuhnya, yang akan menjarah, mengumpulkan dan membawa semuanya itu ke Babel.
- Yer 20:6 Mengenai engkau, hai Pasyhur, dan semua orang yang diam di rumahmu, kamu akan diangkut tertawan; engkau akan sampai ke Babel dan akan mati di sana dan akan dikuburkan di sana: engkau ini dengan semua sahabatmu yang kepadanya engkau telah bernubuat palsu."
Renungan Harian Katolik Hari Ini
Hidup sering kali penuh dengan kejutan. Ketika kita mendengar berita duka bahwa ada bencana alam, kecelakaan, atau orang sehat yang tiba-tiba meninggal, terkadang kita tergoda untuk berkata, "Pasti dia punya dosa besar," atau, "Itu hukuman dari Tuhan."
Namun, Yesus hari ini menegur cara berpikir seperti itu. Bagi Yesus, tragedi bukan sekadar peristiwa menyedihkan, melainkan panggilan mendesak untuk bertobat. Pertobatan tidak boleh ditunda, tetapi harus segera dilakukan.
Dalam bacaan Injil hari ini, ada dua peristiwa tragis yang diberitakan kepada Yesus, yakni orang-orang Galilea yang dibunuh Pilatus ketika mereka sedang mempersembahkan kurban dan delapan belas orang yang mati tertimpa menara dekat Siloam.
Orang banyak mengira bahwa korban tragedi itu pasti berdosa besar, sebab pada zaman Yesus, banyak orang Yahudi menghubungkan penderitaan dengan dosa. Orang yang celaka dianggap sebagai orang yang dosanya pasti lebih besar.
Yesus meluruskan cara pikir tersebut: Tragedi bukan selalu merupakan bukti bahwa seseorang lebih berdosa. Semua orang sama-sama membutuhkan pertobatan.
Perumpamaan tentang pohon ara menggambarkan kesabaran Allah. Ia sudah menanti buah pertobatan dari umat-Nya. Jika terus-menerus tidak berbuah, penghakiman pasti akan tiba. Akan tetapi, Allah juga penuh kasih. Ia memberi kesempatan lagi seperti pengurus kebun memberi pupuk tambahan kepada pohon ara itu.
Kisah ini memberikan tiga pesan penting. Pertama, tragedi dalam hidup seharusnya menjadi panggilan untuk bertobat, bukan malah dijadikan kesempatan untuk menghakimi. Ketika melihat penderitaan orang lain, kita jangan terburu-buru menilai mereka, seolah-olah mereka lebih berdosa daripada kita.
Sebaliknya, tragedi mengingatkan kita bahwa hidup manusia itu rapuh dan singkat. Pertanyaan yang lebih penting adalah: Apakah hidup kita sendiri sudah berkenan kepada Allah? Karena itu, setiap peristiwa sulit hendaknya mendorong kita untuk semakin mendekat kepada Allah melalui pertobatan.
Kedua, pertobatan juga bersifat pribadi, bukan sekadar kolektif. Yesus menegaskan, "Jikalau kamu tidak bertobat, kamu semua akan binasa." Hal ini berarti keselamatan tidak ditentukan oleh keanggotaan dalam kelompok rohani, tradisi, atau keluarga.
Pertobatan sejati harus nyata dalam kehidupan pribadi, dalam sikap, perkataan, dan tindakan sehari-hari. Tidak ada seorang pun yang bisa menggantikan keputusan kita untuk kembali kepada Allah.
Ketiga, Allah itu sabar. Perumpamaan tentang pohon ara yang diberi kesempatan satu tahun lagi menggambarkan kasih dan kesabaran Allah yang memberi kita waktu untuk bertobat, memperbaiki hidup, dan menghasilkan buah.
Jika kita tetap tidak berbuah, waktu untuk ditebang akan tiba bagi kita. Karena itu, hari-hari hidup kita harus kita pakai sebaik-baiknya untuk bertobat sebelum semuanya terlambat.
Doa Penutup
Ya Tuhan, semoga kebangkitan Kristus yang mulia menyinari hati kami, sehingga kami luput dari kegelapan maut dan masuk ke dalam cahaya abadi.
Demi Yesus Kristus Putra-Mu dan pengantara kami, yang hidup dan berkuasa bersama Engkau dalam persekutuan Roh Kudus, sepanjang segala masa. Amin.
Demikian renungan harian Katolik hari ini Sabtu, 25 Oktober 2025 dengan bacaan Injil dan doa penutup. Semoga berkat Allah senantiasa menyertai keseharian kita. Amin.
(sto/alg)












































Komentar Terbanyak
Sultan HB X soal Keracunan MBG di SMA Teladan: Saya Kan Sudah Bilang...
Jokowi Hadiri Acara Dies Natalis Fakultas Kehutanan UGM
Kenapa Harimau Takut sama Kucing? Simak Faktanya