Jembatan Apung Bikinan Juragan Tahu di Kali Progo Putus Diterjang Banjir

Jembatan Apung Bikinan Juragan Tahu di Kali Progo Putus Diterjang Banjir

Jalu Rahman Dewantara - detikJogja
Jumat, 24 Okt 2025 11:00 WIB
Kondisi jembatan apung rusak parah di Ngentakrejo, Lendah, Kulon Progo, Jumat (24/10/2025).
Kondisi jembatan apung rusak parah di Ngentakrejo, Lendah, Kulon Progo, Jumat (24/10/2025). Foto: Jalu Rahman Dewantara/detikJogja
Kulon Progo -

Jembatan apung penghubung Kulon Progo dan Bantul di Sungai Progo, DIY, rusak parah usai diterjang banjir. Jembatan buatan juragan tahu yang viral itu terputus sehingga tidak bisa digunakan lagi.

Jembatan yang menghubungkan Kalurahan Ngentakrejo, Kapanewon Lendah, Kulon Progo, dengan Kalurahan Sendangsari, Kapanewon Pajangan, Bantul, itu terjadi saat hujan deras mengguyur pada Selasa (21/10/2025) lalu.

"Kejadiannya Selasa malam, saat hujan. Jembatan jebol, lalu hanyut ke sisi timur," kata Lurah Ngentakrejo, Sumardi, saat dimintai konfirmasi wartawan lewat telepon, Jumat (24/10/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sumardi menerangkan, jembatan yang dibangun secara swadaya masyarakat itu mengalami kerusakan berat. Struktur jembatan putus total dan sudah tidak bisa dilewati pejalan kaki maupun kendaraan.

"Sudah tidak tersambung lagi. Aksesnya juga sudah ditutup karena memang tidak bisa dilewati," ucapnya.

ADVERTISEMENT

"Untungnya saat kejadian tidak ada yang melintas, sehingga tidak membahayakan masyarakat," imbuhnya.

Salah satu pemrakarsa jembatan apung, Sukidi, membenarkan kabar jebolnya jembatan tersebut. Dia mengatakan, sebelum jembatan itu putus, debit Sungai Progo mengalami peningkatan yang cukup besar. Struktur jembatan itu tidak mampu menahan derasnya aliran air.

"Karena hal itu, bagian tiang seling sisi barat patah dan membuat jembatan jebol," ungkapnya.

Sukidi menyebut rusaknya jembatan ini membuat akses masyarakat dari Kulon Progo ke Bantul maupun sebaliknya jadi terputus kembali. Kerugian akibat kejadian ini ditaksir sekitar Rp 150 juta, berdasarkan modal awal pembangunan.

"Untuk kerugiannya Rp 150-an juta, sesuai dana pembangunan dulu," ucapnya.

Sebagai informasi, jembatan apung ini dibangun secara swadaya oleh masyarakat dengan sokongan dana dari pengusaha setempat pada Agustus 2025 lalu. Kehadiran jembatan sepanjang 70 meter dengan lebar 2,5 meter ini sempat viral di sosial media, sampai mendapat perhatian dari pemangku kebijakan setempat.

Dari sisi Bantul, pintu masuk jembatan ini berada di selatan Kantor Kapanewon Pajangan. Menyusuri jalan kampung, nantinya tampak jembatan apung yang membentang di atas aliran Kali Progo. Jembatan tersebut berbahan kayu dengan drum dan besi di bawahnya.

"Ada tiga orang yang menginisiasi jembatan apung ini, dua pengusaha tahu dan satunya pengusaha non-tahu. Kalau saya pengusaha tahu," kata salah satu inisiator pembangunan jembatan apung, Sudiman (34), kepada wartawan di Pajangan, Bantul, Selasa (19/8/2025).

Pemerintah mengapresiasi jembatan tersebut, tapi di sisi lain juga menyoroti struktur jembatan yang dinilai kurang aman. Sehingga menyarankan agar ada penambahan fasilitas keamanan demi menunjang keselamatan masyarakat yang melintasinya. Namun, sebelum itu terealisasi, jembatan ini sudah hancur diterjang derasnya Sungai Progo.




(dil/ahr)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads