Respons Pemda DIY Usai Pedagang Sambat Sepi Saat Malioboro Full Pedestrian

Respons Pemda DIY Usai Pedagang Sambat Sepi Saat Malioboro Full Pedestrian

Adji G Rinepta - detikJogja
Jumat, 10 Okt 2025 15:12 WIB
Suasana Kawasan Malioboro, Kota Jogja saat uji coba penerapan bebas kendaraan, Selasa (7/10/2025).
Suasana Kawasan Malioboro, Kota Jogja saat uji coba penerapan bebas kendaraan, Selasa (7/10/2025). (Foto: Serly Putri Jumbadi/detikJogja)
Jogja -

Beberapa pedagang hingga penarik becak mengeluh sepi pembeli dan penumpang saat uji coba Malioboro full pedestrian, Selasa (7/10) lalu. Terkait hal itu, Pemda DIY hingga Pemkot Jogja pun buka suara.

Kepala Dinas Kebudayaan (Disbud) DIY Dian Lakshmi Pratiwi mengaku tidak ada yang salah dengan keluhan tersebut. Justru hal itu masuk dalam poin evaluasi yang akan dibahas selanjutnya.

"Nggak apa-apa, kita kumpulin dulu hasil evaluasi, ini juga sudah ada tim yang membahas hasil evaluasi," ujar Dian saat ditemui di Kompleks Kepatihan Kota Jogja, Jumat (10/10/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Namanya juga uji coba ya, ada bagus ada nggaknya, nggak masalah menurut saya, yang penting masyarakat dikenalin dulu," sambungnya.

ADVERTISEMENT

Terpisah, Wakil Wali Kota Jogja Wawan Harmawan menambahkan tak hanya soal keluhan pedagang-penarik becak yang masuk dalam evaluasi. Selain itu, Ia menyadari jika pemberlakuan full pedestrian ternyata tidak semudah itu.

"Tentu masih banyak yang perlu ditata ulang, dievaluasi ulang. Semuanya, baik itu timming dan sebagainya kita evaluasi ulang. Masih ini kok, masih open, masih bisa didiskusikan, namanya juga baru trial sekali," ujarnya saat ditemui usai menghadiri acara di Kota Jogja, Kamis (9/10).

"Tapi tentu kami sangat memperhatikan suara-suara dari masyarakat, para pengusaha. Kesiapan untuk jadi full pedestrian juga tidak gampang, karena jalur sirip-sirip itu kan juga perlu kita siapkan rutenya," sambung Wawan.

Meski begitu, Wawan mengonfimasi jika uji coba kemarin bukan yang terakhir. Setelah nanti ada hasil evaluasi yang keluar dari uji coba kemarin, pihaknya akan kembali melakukan uji coba dengan penyesuaian berdasarkan hasil evaluasi.

"Kita akan coba evaluasi terus, bulan depan kita coba lagi, kita coba lagi. Ini kita coba, oh dampaknya apa, gitu," ungkap Wawan.

"Tentu setelah hasil kemarin kita evaluasi dulu, kita benahi dulu apa, terus kita coba tes lagi. Jadi nggak terus, harus bulan depan (diujicoba lagi) tapi ndak ada evaluasi," imbuhnya.

Diberitakan, Kawasan Malioboro Jogja diuji coba full pedestrian tepat pada HUT Kota Jogja, 7 Oktober lalu. Namun, beberapa pedagang hingga penarik becak mengaku malah sepi pembeli dan penumpang.

Seperti, Penjaga toko aksesoris di Malioboro, Agung mengaku penjualan di tokonya menurun drastis dibandingkan hari biasa.

"Cukup berdampak, di kami anjlok (penjualan). Faktornya banyak, salah satunya karena akses jalan banyak ditutup. Ini parah sekali sih menurut saya. Minimal hari biasa pemasukan seimbang tapi ini menurun drastis," ujar Agung kepada detikJogja di Kawasan Malioboro Jogja, Selasa (7/10/2025).

"Malioboro kalau ditutup gini ya susah. 90 persen ya penurunan, mungkin lebih. Satu sampai dua orang pembeli tadi juga ngeluh sepi banget Malioboro," lanjutnya.

Sementara penarik becak kayuh, Anton warga Danurejan, Kota Jogja malah belum mendapatkan penumpang sama sekali. Dia juga mengatakan jika penumpang lebih sepi dibanding hari biasa.

"Malah agak sepi sih ini. Dari siang sampai sekarang belum narik. Kalau saya mending hari biasa, jadi ada mobil sama motor bisa parkir," ungkapnya.

"Tapi kalau kayak gini kan sepi, ada perbedaan kalau dibanding hari biasa. Biasanya bisa narik 2-3 kali kalau siang. Tapi kalau sekarang kan malah belum narik," pungkasnya.




(aap/dil)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads