Sugeng Ambal Warsa ke-269 Kota Jogja!

Sugeng Ambal Warsa ke-269 Kota Jogja!

Adji G Rinepta - detikJogja
Selasa, 07 Okt 2025 06:05 WIB
Tugu Pal Putih Jogja, foto diambil Minggu (18/8/2024).
Tugu Pal Putih Jogja, foto diambil Minggu (18/8/2024). Foto: dok. detikJogja
Jogja -

Kota Jogja merayakan ulang tahunnya yang ke-269 hari ini. Tak seperti tahun-tahun sebelumnya, tahun ini hari jadi Kota Jogja dirayakan berbeda. Tak ada ingar-bingar, acara dirayakan dengan sederhana.

Alih-alih membuat perayaan foya-foya, Pemerintah Kota (Pemkot) Jogja, sesuai amanat yang diberikan Kemendagri, justru menggelar berbagai acara dengan semangat efisiensi. Bahkan, acara andalan Wayang Jogja Night Carnival (WJNC) ditiadakan tahun ini.

"Di hari jadi Kota Jogja yang ke-269 yang jatuh besok pagi (hari ini), tentu kami mendapatkan amanah untuk tidak foya-foya," ujar Wali Kota Jogja, Hasto Wardoyo, saat ditemui usai menghadiri acara di Kota Jogja, Senin (6/10/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

WJNC Ditiadakan

Pertama kali digelar 2016 silam, WJNC bertransformasi menjadi acara puncak peringatan Hari Ulang Tahun Kota Jogja. Acara ini diadakan 7 Oktober setiap tahunnya di kawasan Tugu Jogja.

ADVERTISEMENT

WJNC sendiri merupakan karnaval jalanan dengan menggabungkan tema pewayangan. Karnaval ini melibatkan seni koreografi, busana, musik kontemporer, dan permainan lighting.

Selain parade kendaraan hias, karnafal WJNC membawakan tema-tema dari cerita pewayangan yang melibatkan peserta dari 14 Kemantren di Kota Jogja. Juga sering kali menghadirkan kesenian dari daerah lain di luar Kota Jogja.

Hasto mengonfirmasi tak diadakannya WJNC tahun ini lantaran efisiensi anggaran. Keputusan ini diambil juga berlandaskan arahan dari Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) untuk menjaga kondusivitas.

"Iya (WJNC) kita batalkan, karena memang kenyataannnya kita juga efisiensi. Itu supaya tidak memancing hal-hal yang menimbulkan kecemburuan sosial," jelas Hasto saat ditemui usai menghadiri acara di Kota Jogja, Jumat (12/9).

"Pak Mendagri selalu setiap pertemuan, seminggu bisa sampai dua tiga kali melalui zoom itu, selalu mengingatkan agar kita tidak menampilkan euforia atau glamoritas yang menunjukkan pemerintah berlebihan anggaran," sambungnya.

Wali Kota Jogja Hasto Wardoyo di Balai Kota Jogja, Rabu (17/9).Wali Kota Jogja Hasto Wardoyo di Balai Kota Jogja, Rabu (17/9). Foto: Adji G Rinepta/detikJogja

Perayaan HUT Kota Jogja Tahun Ini

Meski tanpa WJNC, Pemkot Jogja tetap melaksanakan berbagai macam kegiatan perayaan HUT Kota Jogja tahun ini. Hasto memastikan perayaan tahun ini akan berlangsung nyaman sekaligus menjadi momentum transformasi menuju kota yang lebih bersih dan rapi.

"Ini bukan sekadar perayaan, tetapi janji kita bersama untuk menghadirkan suasana kota yang lebih sistemik, bersih, rapi, dan tertib," ujarnya di Balai Kota Jogja, Jumat (3/10).

Satu kegiatan yang digelar, yakni uji coba Malioboro full pedestrian pada tanggal 7 Oktober. Akses jalan Malioboro akan ditutup penuh selama 24 jam. Selama penutupan, warga setempat tetap diberi akses terbatas.

Kemudian ada panggung hiburan yang akan diisi oleh pengamen yang tampil di titik atraksi, yakni Pasar Beringharjo, eks Hotel Mutiara, Malioboro Mall, kompleks Kepatihan, dan Teras Malioboro.

Hasto menegaskan, Satpol PP juga akan dikerahkan untuk menjaga ketertiban, termasuk menertibkan gelandangan, pengemis, dan orang dengan gangguan jiwa (ODGJ).

"Sejak Oktober, Jogja harus bersih dari pengemis dan tidak ada lagi orang sakit yang ditelantarkan seperti ODGJ," paparnya.

Pemerintah juga menggelar lomba mural sebagai bagian dari kampanye kebersihan dan keindahan kota. Lomba ini dimulai Jumat (3/10) dengan kategori lomba dibagi dua, yakni SMP/MTs dan SMA/SMK/MA. Untuk kategori SMP/MTs, lomba diikuti 55 tim dari 38 sekolah, sementara kategori SMA/SMK/MA diikuti 6 tim dari 5 sekolah.

"Temanya dalam rangka Jogja Berbudaya, Jogja Bersih, itu yang paling utama," ujar Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kota Jogja, Budi Santosa Asrori saat meninjau pelaksanaan lomba mural, Sabtu (4/10).

"Ini baru pertama (digelar), kita sebenarnya waktunya juga terbatas. Nyari lokasi juga susah, ternyata space-nya agak luas. Ukurannya 2x3 atau 3x3 lumayan ini," sambungnya.

Pelaksanaan lomba mural tersebar di tujuh titik lokasi, seperti di tembok yang berada di Jalan Wardhani, Jalan Kahar Muzakir, Jalan Ngeksigondo, Jalan Suryopranoto, Jalan Letjen Suprapto, Jalan KH. Ahmad Dahlan, dan Jalan Taman Siswa.

"Ya harapannya bisa dikembangkan di tempat-tempat lain. Walaupun kami space-nya juga belum tahu. Lha golek (cari) tempat kan angel (susah)," pungkasnya.




(apu/apu)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads