Mahfud Md Ungkap Cucunya Keracunan MBG di Jogja, Kepala BGN: Mohon Maaf

Nasional

Mahfud Md Ungkap Cucunya Keracunan MBG di Jogja, Kepala BGN: Mohon Maaf

Devandra Abi Prasetyo - detikJogja
Rabu, 01 Okt 2025 19:12 WIB
Eks Menkopolhukam, Mahfud MD, di Kompleks Kepatihan Kota Jogja, Kamis (4/9/2025).
Eks Menkopolhukam, Mahfud MD, di Kompleks Kepatihan Kota Jogja, Kamis (4/9/2025). Foto: Adji G Rinepta/detikJogja
Jogja -

Mantan Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan, Mahfud Md, mengungkap cucunya mengalami keracunan makan bergizi gratis (MBG). Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana pun menyampaikan permintaan maaf.

Dilansir detikHealth, hal itu diungkap Mahfud dalam siniar di kanal YouTube Mahfud MD Official. Mahfud menyebut cucunya mengalami gejala mual dan muntah usai menyantap MBG. Beberapa teman cucunya juga mengalami hal serupa.

"Cucu saya juga keracunan... Iya, MBG. Di Jogja. Cucu ponakan ya," kata Mahfud, dikutip Rabu (1/10/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam siniar itu Mahfud juga menyoroti kasus keracunan yang kian bertambah. Dia menilai kasus keracunan tak boleh dianggap remeh karena itu menyangkut nyawa.

"Memang itu menjadi isu nasional juga, meskipun itu hanya 0,0017% kata presiden dan kecil sekali dari total. Tapi kan, juga pesawat terbang di dunia ini lalu lalang setiap hari kecelakaan satu aja tidak sampai 0,1% orang itu sudah ribut karena itu menyangkut nyawa," kata Mahfud.

ADVERTISEMENT

"Program Makan Bergizi Gratis ini adalah satu program yang paling bagus, mulia menurut saya karena kita bayangkan banyak jutaan anak-anak kita tuh yang tidak bisa makan. Mungkin saya bayangkan ketika kecil dulu di tahun 60-an kan sulit sekali cari makan tuh, makan bergizi sulit," ujar Mahfud.

Terkait hal itu, Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana menyampaikan permohonan maaf. Dia mengatakan pihaknya tengah memperbaiki tata kelola.

BGN pun telah melakukan rapat kerja bersama DPR RI Komisi IX membahas terkait keracunan di program MBG, bersama Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), dan Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/BKKBN.

"Kami mohon maaf atas hal itu. Kami kenapa rapat hari ini juga untuk memperbaiki terkait sistem dan tata kelola," kata Dadan kepada awak media di gedung DPR/MPR RI, Rabu (1/10/2025).




(afn/dil)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads