Aktivis BEM KM UNY Ditangkap Polisi, Dituduh Rusak Fasilitas Umum

Aktivis BEM KM UNY Ditangkap Polisi, Dituduh Rusak Fasilitas Umum

Jauh Hari Wawan S - detikJogja
Selasa, 30 Sep 2025 13:42 WIB
Ilustrasi Penjara, Sel, Lapas, Jeruji Besi
Foto: Ilustrasi aktivis BEM KM UNY ditangkap polisi gegara dituduh rusak fasilitas umum/Thinkstock
Sleman -

Seorang aktivis BEM KM Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) bernama Perdana Arie Veriasa ditangkap kepolisian. Anggota tim hukum Bara Adil yang mendampingi, Atqo Darmawan Aji, menyebut Arie dituduh melakukan perusakan fasilitas umum saat aksi Agustus lalu.

"Masih kita dalami juga, tapi kurang lebih terkait dengan perusakan fasilitas umum," kata Atqo saat jumpa pers secara daring, Selasa (30/9/2025).

Atqo bilang pihaknya baru mulai mendampingi Arie pada Senin (29/9) kemarin. Sebelumnya, saat pemeriksaan awal hanya didampingi penasihat hukum yang sudah ditunjuk oleh Polda DIY.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tapi penunjukan (penasihat hukum Polda) itu juga tidak disampaikan Polda kepada keluarga. Jadi tidak ada komunikasi juga dari Ppolda ke keluarga, sehingga keluarga pencabutan kuasa, baru dimasukkan kemarin hari Senin. Per Senin sudah didampingi oleh tim Bara Adil," ujar dia.

ADVERTISEMENT

Arie Ditangkap di Rumahnya

Seorang staf BEM KM Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) bernama Perdana Arie Veriasa dikabarkan ditangkap oleh aparat Kepolisian Daerah Istimewa Yogyakarta. Direktur LBH Yogyakarta, Julian Duwi Prasetia saat dikonfirmasi membenarkan kabar tersebut.

"Iya betul. Saat ini ditahan di Polda DIY," kata Julian saat dikonfirmasi, Selasa (30/9).

Sementara itu, dalam keterangan resmi BEM KM UNY menyampaikan kronologi ditangkapnya Arie. Disebutkan, Arie ditangkap di rumahnya di Kalasan, Sleman, pada Rabu (24/9) sore.

"Pada Rabu sore, 24 September 2025, rumah kawan kita Perdana Arie Variasa yang merupakan staf BEM UNY di Kalasan digeruduk aparat," bunyi pernyataan resmi tersebut.

Dalam keterangan itu disebutkan, Arie didatangi belasan hingga puluhan orang datang mengepung rumahnya. Dinarasikan Arie didatangi rombongan yang seolah-olah hendak menangkap buron kelas kakap. Arie pun disebut langsung diborgol seperti narapidana berat.

"Padahal, ia bukan koruptor, bukan pengkhianat bangsa,melainkan hanya seorang anak bangsa yang berani bersuara demi kebenaran," ujarnya.

Dijelaskan, aparat datang dengan alasan menemui Arie sebagai saksi. Namun, kenyataannya berbeda. Begitu ia dibawa paksa ke Polda DIY, statusnya langsung berubah jadi tersangka.

"Hingga hari ini tidak ada kejelasan atas dasar penangkapan tersebut. Tak ada transparansi, tak ada keterbukaan. Yang ada hanya intimidasi dan kriminalisasi dan upaya membungkam suara yang menuntut keadilan," ujarnya.




(ams/apl)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads