Eks Perdana Menteri Inggris, Tony Blair, terlibat dalam diskusi transisi pascaperang di Gaza, Palestina. Proposal terkait pemerintahan sementara di Gaza itu dikabarkan telah mendapat dukungan Amerika Serikat (AS).
Dilansir detikNews yang mengutip BBC, Minggu (28/9/2025), Tony Blair dikabarkan disebut akan menempatkan Blair sebagai pemimpin otoritas pemerintahan Gaza.
Diketahui, Blair telah menjadi bagian dari pembicaraan perencanaan tingkat tinggi dengan AS dan pihak-pihak lain tentang masa depan Gaza. Kantor Blair menyatakan tidak akan mendukung proposal apa pun yang menggusur penduduk Gaza dari Gaza.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu, Blair juga bergabung dalam pertemuan di Gedung Putih dengan Trump untuk membahas rencana yang digambarkan oleh utusan AS untuk Timur Tengah, Steve Witkoff, sebagai 'sangat komprehensif' pada Agustus lalu.
Rencana tersebut dapat menempatkan Blair sebagai kepala badan bernama Otoritas Transisi Internasional Gaza (Gita).
Media Economist dan media Israel melaporkan rencana ini akan mengupayakan mandat PBB untuk menjadi 'otoritas politik dan hukum tertinggi' Gaza selama 5 tahun.
Rencana ini mengadopsi model pemerintahan internasional yang mengawasi transisi Timor Timur dan Kosovo. Nantinya, rencana ini akan berpusat di Mesir, dekat perbatasan selatan Gaza, sebelum memasuki Gaza setelah Jalur Gaza stabil bersama pasukan multinasional.
Laporan ini muncul setelah Presiden Palestina Mahmoud Abbas menegaskan kesiapannya untuk bekerja sama dengan Trump dan para pemimpin dunia lainnya untuk mengimplementasikan rencana perdamaian dua negara. Abbas menekankan penolakannya terhadap peran pemerintahan Hamas di Gaza dan menuntut pelucutan senjatanya.
Baca berita lengkapnya di sini
(afn/afn)
Komentar Terbanyak
Sederet Fakta Heboh Surat Perjanjian SPPG Minta Rahasiakan Kasus Keracunan
Istri Diplomat Arya Daru Muncul ke Publik, Serukan Ini ke Presiden dan Kapolri
Sentil MBG, Sultan HB X Cerita Pengalaman Dapur Umum Erupsi Merapi