Polda DIY Usut Viral Oknum Polairud Bekingi Monopoli BBM di Gunungkidul

Pradito Rida Pertana - detikJogja
Sabtu, 27 Sep 2025 15:39 WIB
Ilustrasi BBM. Foto: prostooleh/Freepik
Sleman -

Viral di media sosial sebuah postingan berupa oknum Kepolisian Perairan dan Udara (Polairud) jadi beking pengusaha yang memonopoli suplai bahan bakar minyak (BBM) untuk nelayan di Gunungkidul. Polda Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) telah mengetahui postingan tersebut dan memastikan akan menindak tegas jika benar-benar terbukti.

"Gempar!, oknum Polairud Pantai Sadeng yang diduga bekingi oknum pengusaha yang memonopoli BBM untuk nelayan, dilaporkan ke 4 instansi sekaligus, Polda DIY, Kejati DIY, LO DIY dan KPPU," kata akun Instagram @merapi_uncover seperti dilihat detikJogja hari ini.

Kabid Humas Polda DIY, Kombes Ihsan, mengaku telah mengetahui postingan tersebut. Menurutnya, saat ini Polda DIY sedang melakukan penelusuran terkait kebenarannya.

"Polda DIY menegaskan untuk mengusut tuntas informasi tersebut," kata Ihsan kepada wartawan, Sabtu (27/9/2025).

Jika benar-benar terbukti adanya anggota Polairud yang menjadi beking dalam monopoli BBM untuk nelayan, polisi memastikan bakal mengambil tindakan tegas

"Dan akan menindak tegas semua yang terlibat jika betul itu terjadi," ujarnya.

Ihsan mengatakan saat ini Bidang Propam Polda DIY sudah turun ke lapangan. Nantinya, hasil penyelidikan akan disampaikan ke publik.

"Saat ini Bidang Propam Polda DIY telah melakukan proses penyelidikan di lapangan. Perkembangan akan kami sampaikan lebih lanjut," ucapnya.

Terkait adanya dugaan oknum polairud yang menjadi beking monopoli BBM nelayan di Pantai Sadeng, Ketua Kelompok Nelayan Sadeng, Sarpan, mengaku kaget. Sebab, selama ini para nelayan tidak merasakan adanya monopoli BBM untuk nelayan.

"Soal itu (monopoli BBM untuk nelayan) dari nelayan tidak merasakan. Saya saja ikut kaget kok ada kabar seperti itu," ujar Sarpan kepada detikJogja.

Selama ini Sarpan dan rekan-rekan sesama nelayan menggunakan BBM jenis Pertalite. Terlebih, Sarpan dan rekan-rekannya sama sekali tidak merasakan adanya kesulitan dalam mengakses BBM.

"Pertalite lancar, kalau solar kurang tahu karena sebagian besar nelayan sini pakai Pertalite. Kalau harga, dari pengecer itu satu liter Pertalite Rp 11 per liter, tapi kalau solar saya tidak tahu," ucapnya.



Simak Video "Video: Detik-detik KA Bangunkarta Tabrak Motor-Mobil di Sleman"

(apu/ams)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork