Tanggal 23 September 2025 Memperingati Apa? Ada Hari Maritim dan 4 Lainnya!

Tanggal 23 September 2025 Memperingati Apa? Ada Hari Maritim dan 4 Lainnya!

Ulvia Nur Azizah - detikJogja
Selasa, 23 Sep 2025 09:08 WIB
Hari Maritim Nasional 2022 Setiap 23 September, Ini Sejarahnya
Ilustrasi Hari Maritim Nasional. (Foto: maritim.go.id)
Jogja -

Setiap tanggal dalam kalender membawa ceritanya sendiri, tak terkecuali tanggal 23 September 2025. Di berbagai belahan dunia, hari ini menjadi momen penting untuk mengenang peristiwa bersejarah yang mengubah dunia, antara lain Hari Bahasa Isyarat Internasional. Namun, bukan hanya itu, ada beberapa perayaan penting lainnya yang membuat tanggal ini istimewa.

Keunikan tanggal ini juga tercermin dari perpaduan tiga sistem kalender yang berbeda. Dalam kalender Jawa, tanggal 23 September 2025 jatuh pada weton Selasa Pon, 30 Mulud 1959 (Dal). Sementara itu, dalam penanggalan Hijriah, hari yang sama bertepatan dengan 1 Rabiul Akhir 1447 H.

Jadi, hari penting apa saja yang sebenarnya kita rayakan pada tanggal 23 September 2025? Yuk, simak daftarnya agar tidak ketinggalan momen spesial hari ini!

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tanggal 23 September 2025 Memperingati Hari Apa?

Menurut National Day Calendar, Days of The Year, dan National Today, terdapat peringatan penting pada 23 September 2025 seperti Hari Bahasa Isyarat Internasional hingga Hari Kesadaran Sindrom Kaki Gelisah. Mari cermati penjelasan lengkapnya!

ADVERTISEMENT

1. Hari Bahasa Isyarat Internasional

Pada 23 September 2025, komunitas tuli di seluruh dunia merayakan Hari Bahasa Isyarat Internasional. Perayaan ini mendukung hak asasi manusia dengan menekankan pentingnya bahasa isyarat bagi identitas linguistik dan budaya. Lebih dari 70 juta orang tuli di seluruh dunia, yang sebagian besar tinggal di negara berkembang, memanfaatkan lebih dari 300 bahasa isyarat berbeda untuk berkomunikasi.

Peringatan ini lahir dari usulan Federasi Tuli Dunia atau World Federation of the Deaf (WFD) dan diakui PBB melalui resolusi A/RES/72/161. Pemilihan tanggal ini mengenang berdirinya Federasi Tuli Dunia pada 1951, yang sejak awal memperjuangkan pelestarian budaya dan hak komunitas tuli. Konvensi Hak Penyandang Disabilitas juga menegaskan bahwa bahasa isyarat memiliki kedudukan setara dengan bahasa lisan dan wajib difasilitasi oleh negara.

Berbagai kegiatan diselenggarakan untuk meningkatkan kesadaran, termasuk kampanye daring dan pertemuan komunitas tuli. Di banyak negara, ini juga menjadi momentum untuk memperkuat kerja sama antara pemerintah, lembaga pendidikan, dan komunitas tuli agar akses pendidikan dalam bahasa isyarat semakin luas.

2. Hari Maritim Nasional

Dihimpun dari laman resmi Pemkot Jakarta Utara dan Pemkab Langkat, Hari Maritim Nasional di Indonesia juga jatuh pada 23 September 2025. Penetapan tanggal ini mengacu pada Surat Keputusan Presiden Nomor 249 tahun 1964, yang merujuk Musyawarah Nasional Maritim I pada 23 September 1963. Meskipun 21 Agustus dikenang sebagai peristiwa heroik pasukan laut Indonesia, tanggal resmi peringatan adalah 23 September.

Indonesia dikenal sebagai negara maritim dengan garis pantai lebih dari 108 ribu kilometer dan laut yang mencakup lebih dari 70 persen wilayah nusantara. Potensi besar ini terlihat di kawasan seperti Sunda Kelapa dan Kepulauan Seribu di Jakarta Utara, yang menjadi bukti sejarah sekaligus peluang ekonomi melalui wisata bahari dan perdagangan.

Perayaan ini mengajak masyarakat menjaga kelestarian laut dan pesisir, serta memanfaatkan sumber daya maritim secara berkelanjutan. Pemerintah, komunitas nelayan, dan masyarakat pesisir memanfaatkan momen ini untuk kampanye kesadaran lingkungan, pelestarian ekosistem mangrove, dan penguatan sektor maritim nasional.

3. Hari Teknologi Pendidikan

Hari Teknologi Pendidikan yang dirayakan di Amerika Serikat pada 22 September 2025, menjadi penghormatan bagi peran teknologi dalam dunia pendidikan. Peringatan ini menyoroti kemajuan perangkat lunak, perangkat keras, dan metode pembelajaran yang memperkaya proses belajar mengajar.

Seiring berkembangnya teknologi, ruang kelas telah berubah dari sekadar papan tulis menjadi platform daring dan perangkat digital. Mahasiswa kini dapat menyelesaikan sebagian besar studi mereka melalui kursus daring, sementara guru memanfaatkan perangkat interaktif untuk meningkatkan efektivitas pengajaran.

Pada tanggal ini, sekolah, guru, dan profesional teknologi mengadakan lokakarya dan diskusi tentang pentingnya literasi digital. Perayaan ini juga menginspirasi siswa untuk mengejar karier di bidang teknologi pendidikan dan mendorong kolaborasi antara sektor pendidikan dan industri teknologi.

4. Teal Talk Day

Teal Talk Day pada 22 September 2025 mengajak dunia untuk berbicara terbuka tentang kanker ovarium. Inisiatif ini dipelopori Ovarcome, organisasi yang peduli terhadap kesadaran dan edukasi tentang kanker ovarium. Warna teal menjadi simbol dukungan dan harapan bagi para penyintas dan keluarganya.

Dengan tidak adanya tes skrining yang tersedia, informasi dan kesadaran menjadi senjata penting melawan penyakit ini. Teal Talk Day mendorong masyarakat untuk mengenali gejala kanker ovarium dan saling mendukung. Banyak komunitas mengadakan pertemuan, memakai pakaian berwarna teal, dan menggalang dana untuk penelitian.

Momen ini menegaskan pentingnya percakapan tentang kesehatan perempuan. Berbagi informasi dan pengalaman membantu memberdayakan banyak orang untuk mengambil langkah pencegahan dan mendukung mereka yang sedang berjuang melawan penyakit ini.

5. Hari Kesadaran Sindrom Kaki Gelisah

Terakhir, Hari Kesadaran Sindrom Kaki Gelisah yang diperingati pada 22 September 2025 bertujuan meningkatkan pemahaman tentang sindrom kaki gelisah atau restless legs syndrome (RLS). Kondisi neurologis ini menyebabkan sensasi tidak nyaman pada kaki yang memicu dorongan untuk bergerak, terutama saat beristirahat di malam hari.

Perayaan ini juga mengenang Karl-Axel Ekborn, ahli saraf Swedia yang pertama kali mendeskripsikan penyakit ini pada 1945. Sindrom Kaki Gelisah Awareness Day mulai diperingati pada 2012 dan kini telah menjadi agenda tahunan yang melibatkan banyak komunitas medis dan pasien di berbagai negara.

Beragam kegiatan dilakukan, mulai dari seminar daring, kampanye informasi, hingga diskusi komunitas. Dengan kesadaran yang meningkat, harapannya penderita RLS mendapatkan dukungan lebih baik, diagnosa lebih cepat, dan perawatan yang tepat untuk meningkatkan kualitas hidup mereka.

Nah, itulah tadi sejumlah peringatan yang terdapat pada tanggal 23 September 2025. Semoga bermanfaat, detikers!




(sto/dil)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads