Bagi umat Katolik, renungan harian Katolik hari ini adalah cara untuk memperdalam hubungannya dengan Allah. Renungan Katolik tersebut biasanya disertai dengan bacaan dan doa.
Berdasarkan kalender liturgi 2025 yang disusun oleh Komisi Liturgi KWI, 23 September 2025 merupakan Peringatan Wajib St Pius dr Pietrelcina. Dengan orang kudus Santo Linus, Paus dan Martir. Santa Tekla, Perawan. Kemudian, warna liturgi hari ini adalah hijau.
Mengangkat tema tentang keluarga, mari simak renungan Katolik hari Selasa, 23 September 2025 yang dihimpun detikJogja dari buku "Inspirasi Pagi" oleh Alfons Jehadut. Renungan harian Katolik berikut juga dilengkapi dengan bacaan Injil dan doa Katolik hari ini sebagai penutup.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Renungan Katolik Hari Ini Selasa, 23 September 2025
Bacaan Injil Katolik 23 September 2025
Ezr. 6:7-8,12b,14-20;
- Ezr 6:7 Biarkanlah pekerjaan membangun rumah Allah itu. Bupati dan para tua-tua orang Yahudi boleh membangun rumah Allah itu di tempatnya yang semula.
- Ezr 6:8 Lagipula telah dikeluarkan perintah olehku tentang apa yang harus kamu perbuat terhadap para tua-tua orang Yahudi mengenai pembangunan rumah Allah itu, yakni dari pada penghasilan kerajaan, dari pada upeti daerah seberang sungai Efrat, haruslah dengan seksama dan dengan tidak bertangguh diberi biaya kepada orang-orang itu.
- Ezr 6:12 Maka Allah, yang sudah membuat nama-Nya diam di sana, biarlah Ia merobohkan setiap raja dan setiap bangsa, yang mengacungkan tangan untuk melanggar keputusan ini dan membinasakan rumah Allah yang di Yerusalem itu. Aku, Darius, yang mengeluarkan perintah ini. Hendaklah itu dilakukan dengan seksama."
- Ezr 6:14 Para tua-tua orang Yahudi melanjutkan pembangunan itu dengan lancar digerakkan oleh nubuat nabi Hagai dan nabi Zakharia bin Ido. Mereka menyelesaikan pembangunan menurut perintah Allah Israel dan menurut perintah Koresh, Darius dan Artahsasta, raja-raja negeri Persia.
- Ezr 6:15 Maka selesailah rumah itu pada hari yang ketiga bulan Adar, yakni pada tahun yang keenam zaman pemerintahan raja Darius.
- Ezr 6:16 Maka orang Israel, para imam, orang-orang Lewi dan orang-orang lain yang pulang dari pembuangan, merayakan pentahbisan rumah Allah ini dengan sukaria.
- Ezr 6:17 Untuk pentahbisan rumah Allah ini mereka mempersembahkan lembu jantan seratus ekor, domba jantan dua ratus ekor dan anak domba empat ratus ekor; juga kambing jantan sebagai korban penghapus dosa bagi seluruh orang Israel dua belas ekor, menurut bilangan suku Israel.
- Ezr 6:18 Mereka juga menempatkan para imam pada golongan-golongannya dan orang-orang Lewi pada rombongan-rombongannya untuk melakukan ibadah kepada Allah yang diam di Yerusalem, sesuai dengan yang ada tertulis dalam kitab Musa.
- Ezr 6:19 Dan pada tanggal empat belas bulan pertama mereka yang pulang dari pembuangan merayakan Paskah.
- Ezr 6:20 Karena para imam dan orang-orang Lewi bersama-sama mentahirkan diri, sehingga tahirlah mereka sekalian. Demikianlah mereka menyembelih anak domba Paskah bagi semua orang yang pulang dari pembuangan, dan bagi saudara-saudara mereka, yakni para imam, dan bagi dirinya sendiri.
Mzm. 122:1-2,3-4a,4b-5;
- Mzm 122:1 Nyanyian ziarah Daud. Aku bersukacita, ketika dikatakan orang kepadaku: "Mari kita pergi ke rumah Tuhan."
- Mzm 122:2 Sekarang kaki kami berdiri di pintu gerbangmu, hai Yerusalem.
- Mzm 122:3 Hai Yerusalem, yang telah didirikan sebagai kota yang bersambung rapat,
- Mzm 122:4 ke mana suku-suku berziarah, yakni suku-suku Tuhan, untuk bersyukur kepada nama Tuhan sesuai dengan peraturan bagi Israel.
- Mzm 122:4 ke mana suku-suku berziarah, yakni suku-suku Tuhan, untuk bersyukur kepada nama Tuhan sesuai dengan peraturan bagi Israel.
- Mzm 122:5 Sebab di sanalah ditaruh kursi-kursi pengadilan, kursi-kursi milik keluarga raja Daud.
Luk. 8:19-21
- Luk 8:19 Ibu dan saudara-saudara Yesus datang kepada-Nya, tetapi mereka tidak dapat mencapai Dia karena orang banyak.
- Luk 8:20 Orang memberitahukan kepada-Nya: "Ibu-Mu dan saudara-saudara-Mu ada di luar dan ingin bertemu dengan Engkau."
- Luk 8:21 Tetapi Ia menjawab mereka: "Ibu-Ku dan saudara-saudara-Ku ialah mereka, yang mendengarkan firman Allah dan melakukannya."
Renungan Harian Katolik Hari Ini
Bacaan Injil hari ini sangat singkat karena hanya terdiri dari tiga ayat, bercerita tentang ibu Yesus dan saudara-saudara-Nya yang datang mengunjungi Dia.
Pertentangan dramatis antara keluarga fisik-biologis dan keluarga baru Yesus dihilangkan oleh Lukas dengan melukiskan bahwa ibu dan saudara-saudara Yesus datang kepada-Nya, tetapi mereka tidak bisa mendekati-Nya karena orang banyak.
Keluarga fisik-biologis Yesus berada di luar bukan karena mereka tidak bersimpati dengan apa yang diajarkan dan dilakukan-Nya, melainkan karena mereka tidak bisa menerobos masuk lantaran banyaknya orang yang duduk di sekeliling Yesus.
Lukas juga menghilangkan pertanyaan Yesus yang menantang, serta identifikasi bahwa para murid yang duduk di sekeliling-Nya adalah keluarga-Nya.
Dengan penghilangan ini, Lukas secara tidak langsung memperlunak atau mengurangi unsur penolakan terhadap keluarga fisik-biologis Yesus. Kesan bahwa keluarga fisik-biologis bermusuhan dengan Yesus, atau bahwa Yesus bermusuhan dengan keluarga fisik-biologis-Nya, dihindari dan dihilangkan.
Keluarga fisik-biologis bahkan diangkat oleh Yesus sebagai model bagi orang-orang yang mendengarkan dan melakukan sabda Allah. Bagi Lukas, Maria dan saudara-saudara Yesus mendengarkan sabda Allah dan melakukannya.
Setelah mendengar bahwa ibu dan saudara-saudara-Nya berada di luar, Yesus berkata kepada para murid-Nya, "Ibu-Ku dan saudara-saudara-Ku ialah mereka yang mendengarkan firman Allah dan melakukannya." Perkataan ini tidak mengimplikasikan adanya penyangkalan bagi ikatan keluarga fisik-biologis atau adanya kritikan bagi keluarga fisik-biologis Yesus.
Sebaliknya, melalui kata-kata ini diperlihatkan bahwa ibu dan saudara-saudara fisik-biologis Yesus memenuhi kriteria seorang murid. Oleh Yesus, ibu dan saudara-saudara fisik-biologis-Nya dijadikan sebagai model kemuridan.
Mereka menjadi model bagi orang-orang yang mendengarkan sabda Allah dan yang "menyimpannya dalam hati yang baik dan mengeluarkan buah dalam ketekunan" (Luk. 8:15).
Namun, beberapa penafsir mengatakan bahwa perkataan Yesus, "Ibu-Ku dan saudara-saudara-Ku ialah mereka, yang mendengarkan firman Allah dan melakukannya," maknanya ambigu. Di satu sisi, perkataan ini bisa berarti bahwa ibu Yesus dan saudara-saudara-Nya berada di antara orang-orang yang mendengarkan dan menanggapi sabda Allah dengan iman.
Ibu dan saudara-saudara Yesus menjadi contoh utama bagi orang-orang yang mendengarkan dan melakukan firman Allah, sebab mereka mendengarkan firman itu dan melakukannya. Ibu dan saudara-saudara Yesus adalah contoh ideal dari orang-orang yang mendengarkan firman dengan hati yang baik dan menghasilkan buah dalam ketekunan.
Di sisi lain, perkataan ini bisa juga berarti bahwa keluarga baru-Nya bersifat inklusif, sebab mencakup orang-orang yang mendengarkan dan menanggapi sabda Allah dengan iman. Yesus berhubungan dan peduli pada setiap orang, bukan hanya keluarga-Nya.
Semua orang diundang oleh-Nya! Beberapa tidak merespons undangan-Nya, namun Yesus terus mengundang semua orang untuk menjadi keluarga-Nya.
Doa Penutup
Ya Allah, engkaulah cahaya orang beriman dan gembala umat manusia. Santo Padre Pio dari Pietrelcina Kautetapkan dalam Gereja untuk menggembalakan domba-domba-Mu dengan perkataan, dan membimbing mereka dengan teladan.
Semoga dengan bantuannya kami berpegang pada iman yang diajarkannya dengan perkataan, dan berpijak pada jalan yang dirintisnya dengan teladan. Demi Yesus Kristus, pengantara kami, yang hidup dan berkuasa bersama Engkau dalam persekutuan Roh Kudus, sepanjang segala masa. Amin.
Demikian renungan harian Katolik hari ini Selasa, 23 September 2025 dengan bacaan Injil dan doa penutup. Semoga berkat Allah senantiasa menyertai keseharian kita. Amin.
(sto/afn)












































Komentar Terbanyak
Termasuk Roy Suryo, Ini Daftar 8 Tersangka Kasus Tudingan Ijazah Palsu Jokowi
Apa Bedanya Hamengku Buwono, Paku Alam, Paku Buwono, dan Mangkunegara?
Peran Roy Suryo cs Tersangka Kasus Ijazah Jokowi: Editing-Manipulasi Digital