Early Warning System (EWS) Tsunami di Karangwuni, Wates, Kulon Progo, tetiba meraung hingga membuat panik warga. Penyebab sirine itu meraung masih menunggu pemeriksaan vendor penyedia EWS itu, namun warga keburu mengaitkannya dengan hal mistis.
Sirine EWS tsunami itu meraung pada Sabtu, 6 September 2025. Warga yang mendengar bunyi sirine itu pun langsung panik hingga memutuskan mengungsi karena waswas akan ada bencana.
Pantauan detikJogja, tower EWS tsunami itu bercat merah dan putih. Lokasinya berada di Balai Kelurahan Karangwuni. Sampai saat ini, penyebab sirine itu berbunyi mendadak masih misterius.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Untuk penyebabnya, masih belum diketahui ya karena menunggu vendor dulu. Informasinya pihak vendor masih berada di luar kota," ucap Komandan Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Kulon Progo, Sunardi saat dimintai konfirmasi wartawan, Selasa (16/9/2025).
Wujud EWS Tsunami yang terpasang di Balai Kalurahan Karangwuni, Wates, Kulon Progo, beberapa waktu lalu. Foto: Dok. Istimewa |
Sunardi mengatakan dari hasil pengecekan sekilas, tidak ditemukan adanya kerusakan fisik pada EWS tsunami tersebut. Selain itu, tidak ada aktivitas kegempaan atau tanda-tanda potensi tsunami di wilayah perairan Kulon Progo khususnya Karangwuni saat kemunculan EWS itu.
"Sehingga sekarang masih menunggu pengecekan oleh vendor," ujarnya.
Namun, saat ini beredar kabar soal warga yang mengaitkan sirine tsunami mendadak berbunyi itu dengan hal mistis. Terlebih kabar itu dibumbui dengan kesaksian penampakan makhluk halus.
"Ya, memang ada masyarakat yang bilang bahwa di Balai Desa Karangwuni (lokasi EWS) sering ada penampakan makhluk halus, jadi EWS itu diduga dibunyikan oleh wujud gaib," ujarnya.
Tim BPBD Kulon Progo saat mengecek kondisi EWS Tsunami di Karangwuni, Wates, Kulon Progo, Minggu (7/9/2025). Foto: Dok BPBD Kulon Progo |
Sunardi yang juga Ketua FPRB Karangwuni ini mengatakan kabar ini berkembang luas karena secara sekilas tidak ditemukan adanya kerusakan pada EWS itu. EWS juga baru bisa dibunyikan apabila ada yang memencet tombol khusus.
"Jadi meski kondisinya aktif, EWS ini tersebut perlu ada yang menekan tombolnya agar bisa berbunyi. Sementara saat pengecekan kemarin, tidak ada yang mengotak-atik dan panel boksnya dalam kondisi tertutup rapat. Sehingga berkembang cerita di masyarakat tentang sosok gaib yang diyakini membunyikan EWS," terangnya.
Lurah Karangwuni, Anwar Musadad, tak menampik adanya kabar tersebut. Dia mengatakan salah satu alasan kabar ini bisa muncul karena saat pemasangan EWS untuk pertama kalinya di Balai Kalurahan Karangwuni tidak disertai dengan acara adat seperti doa bersama.
"Iya, kalau dari masyarakat memang ada yang (meyakini) begitu. Jadi berkembang bahwa yang membunyikan itu semacam demit atau makhluk halus," ujar Anwar.
Meski begitu, kabar ini belum dapat dipastikan kebenarannya. Setidaknya sampai pihak vendor bisa menemukan penyebab pasti erornya EWS Tsunami di Karangwuni. "Untuk pastinya tetap harus nunggu hasil pemeriksaan," ujar Anwar.
(ams/sip)














































Komentar Terbanyak
CVT Motor Itu Apa? Ini Tips Merawat, Cara Kerja, dan Fungsinya
Eks Bupati Sleman Sri Purnomo Tersangka Korupsi Hibah Pariwisata Ditahan
Kala Gubernur DIY Sultan HB X Sangsikan Aturan Baru MBG