Geger ODGJ Ngamuk hingga Lempar Botol ke Tukang Parkir di Jogja

Geger ODGJ Ngamuk hingga Lempar Botol ke Tukang Parkir di Jogja

Adji G Rinepta - detikJogja
Senin, 15 Sep 2025 14:54 WIB
Brain from wooden puzzles. Mental Health and problems with memory.
Ilustrasi disabilitas mental. Foto: Getty Images/iStockphoto
Jogja -

Seorang pemuda disabilitas mental atau orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) berinisial AB melemparkan botol ke seseorang karena tidak diterima diejek. Namun, lemparan AB justru mengenai juru parkir (jukir) hingga membuat geger.

Ps Kasi Humas Polresta Jogja, Iptu Gandung Harjunadi, menjelaskan kejadian tepatnya terjadi di Jalan Sultan Agung atau utara SPBU Sentul. Saat itu, AB telah diamankan oleh warga dan diserahkan kepada anggota yang sedang patroli.

"Pada Sabtu (13/9) pukul 23.30 WIB anggota Samapta Polsek Mergangsan mengamankan seorang laki-laki tanpa identitas dan mengaku bernama AB, lahir di Medan tanggal 11 September 1998, alamat Rimo Kayu Kaban Jahe Medan," ungkap Gandung saat dihubungi, Senin (15/9/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Gandung tak memerinci sejak kapan AB tinggal di Jogja. Namun menurutnya, AB tinggal di Jogja tidak menetap dan sering tidur di emperan toko Jalan Gedongkuning.

"Bahwa saudara AB diketahui orang yang berkebutuhan khusus yang sering tidur di sembarang tempat," ungkap Gandung.

ADVERTISEMENT

Adapun kronologi pelemparan botol oleh AB, dijelaskan Gandung, berawal dari adanya seorang laki-laki yang melintas di Jalan Tamansiswa dari selatan ke utara. Sesampainya di depan gerai mi, laki-laki itu mengejek AB.

"Diteriaki atau diejek sehingga membuat saudara AB marah dan melempar orang itu menggunakan botol dan mengenai tukang parkir di Mie Gacoan," ujar Gandung.

"Setelah melempar saudara AB lari ke utara dan dikejar warga kemudian berhasil diamankan di sekitar SPBU Sentul lalu dibawa lagi di depan Mie Gacoan. Ketika peristiwa tersebut patroli Polsek Mergangsan melintas dan AB diamankan ke Polsek Mergangsan," sambungnya.

Di Polsek Mergangsan, lanjut Gandung, AB kemudian dimintai keterangan dan diberi makanan. Setelahnya, saat hendak diserahkan ke Dinas Sosial (Dinsos) AB menolak dan cuma ingin dikembalikan ke Gedongkuning, tempatnya mangkal.

"Diantar di Gedongkuning, bukan rumahnya tapi tempat dia kesehariannya tidur di situ. Orangnya tidak mau, mau lari kalau dianter ke Dinsos," pungkas Gandung.




(afn/ams)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads