Ternyata Ini Dugaan Penyebab Kematian Tari Anak Gajah di Tesso

Ternyata Ini Dugaan Penyebab Kematian Tari Anak Gajah di Tesso

Tim detikJogja - detikJogja
Senin, 15 Sep 2025 10:24 WIB
Anak gajah di Tesso Nilo bernama Tari ditemukan mati pada Rabu (10/9/2025) pagi.
Foto: Anak gajah di Tesso Nilo bernama Tari ditemukan mati pada Rabu (10/9/2025) pagi. (dok. Istimewa)
Jogja -

Seekor anak gajah bernama Kalistha Lestari atau Tari ditemukan mati dalam kondisi perut sedikit menggembung di Taman Nasional Tesso Nilo, Riau, Rabu (10/9) lalu. Pakar UGM menduga anak gajah itu mati karena virus EEHV.

Dalam keterangan resmi UGM yang diterima detikJogja hari ini disebutkan, tidak ada gejala sakit di hari sebelumnya maupun luka atau trauma di investigasi awal saat Tari ditemukan mati. Tim dokter hewan lalu melakukan pengecekan lebih lanjut untuk mengetahui penyebab kematiannya.

Guru Besar Fakultas Kedokteran Hewan, Prof. Dr. drh Raden Wisnu Nurcahyo, menyatakan prihatin dengan kejadian yang hampir setiap tahun menyerang anak-anak gajah di Sumatra yang termasuk ke dalam Appendix I (satwa liar yang terancam punah).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Wisnu, pemerintah dan pihak yang berkepentingan harus selalu waspada dan melindungi terhadap ancaman apapun yang terjadi pada golongan satwa liar tersebut.

"Meskipun di luar itu juga banyak, tapi kita prioritaskan yang memang akan terancam punah. Sehingga kita harus mengambil langkah pencegahan supaya tidak terjadi," kata Wisnu, Senin (15/9/2025).

ADVERTISEMENT

Menurut Wisnu, penyebab kematian gajah cukup bervariasi. Umumnya berasal dari faktor sisi lingkungan atau habitat. Hal tersebut bisa terjadi ketika habitat terancam karena ada illegal logging, kebakaran hutan, atau alih fungsi lahan karena pembangunan sesuatu. Konflik dengan manusia adalah hal yang paling sering terjadi pada gajah Sumatra.

"Gajah itu kan spesies yang punya insting. Jadi, dia punya jalur. Kalau tiba-tiba di situ dihambat, dia akan marah," jelasnya.

Penyebab lainnya adalah kaitan dengan hal internal, seperti penyakit yang disebabkan oleh parasit, bakteri, virus, ataupun racun. Melihat Tari yang sebelumnya dalam keadaan sehat dan tiba-tiba mati, terdapat kecenderungan bahwa hal tersebut mengacu pada penyakit virus, karena pada dasarnya virus itu cepat dan kematiannya akut.

"Saya kira memang harus segera diketahui penyebabnya apa. Tapi, dugaan saya itu virus EEHV, Elephant endotheliotropic herpesvirus, hanya menyerang pada anak gajah," ujar Wisnu.

Dengan penyebaran virus yang cepat, Wisnu menduga itu berasal dari gajah liar yang kemudian melakukan kontak dengan gajah di penangkaran atau terdapat media virus lain seperti lalat.

"Jadi, sebetulnya itu kan edema. Kejadiannya dia menyerang pembuluh darah, pembuluh darah mengalami pendarahan, lalu organ-organ dalam membengkak yang kemudian mungkin terakumulasi juga bisa, ada cairan di dalam perutnya sehingga membesar," paparnya.

Wisnu menjelaskan, langkah preventif yang bisa dilakukan untuk menghindari kejadian serupa terulang kembali, bisa dilakukan dengan beberapa hal. Salah satunya yakni rutin melakukan pemeriksaan berkala anak gajah lewat pengecekan darah.

Apabila dari hasil pemeriksaan darah terdapat indikasi mengarah pada infeksi virus atau lainnya, bisa diberlakukan pemberian vitamin, obat-obatan, mineral, dan sebagainya.

Kemudian, melakukan penyegaran lewat pelatihan kembali para dokter hewan yang terkhusus pada kesehatan gajah. Selain itu, perlu adanya perhatian dari pemerintah terhadap gajah-gajah di taman nasional.

"Saya kira kita sebagai masyarakat harus peduli pada kelestarian satwa liar. Siapa lagi kalau tidak kita yang peduli pada satwa endemik Indonesia," pungkas Wisnu.

Tari Ditemukan Mati

Dilasir detikSumut, seekor anak gajah yang masih berusia 2 taun ditemukan mati tadi pagi oleh pawang di Taman Nasional Tesso Nilo, Riau. Anak gajah itu bernama Tari.

Pawang gajah mendapati Tari mati saat hendak memindahkan ibunya, Lisa dari lokasi. Saat ditemukan Tari sudah dalam kondisi tergeletak. Padahal sore harinya masih sehat.

"Gajah Tari mati tadi pagi sekitar jam 8 saat teman-teman mau mindahkan induknya si Lisa. Kalau pengamatan teman-teman kemarin sampe sore masih sehat, pagi tadi barulah sudah tergeletak mati di area situ," kata Kepala TNTN Heru Sutmantoro kepada detikSumut, Rabu (10/9/2025).

Dari pengamatan pihaknya, tak ada tanda-tanda kekerasan atau luka pada tubuh gajah malang tersebut. Namun perut gajah terlihat mengembung sehingga perlu pemeriksaan lebih lanjut untuk mengetahui penyebab kematiannya.




(dil/ahr)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads