Tangis Adik Wakili Kakak yang Sudah Meninggal untuk Wisuda di ISI Jogja

Tangkapan video memperlihatkan adik Ilham Syah Maulana, mahasiswa ISI Yogyakarta, yang maju menggantikan sang kakak yang telah meninggal saat prosesi wisuda Kamis (11/9/2025). Foto: dok. YouTube ISI Yogyakarta

Bantul -

Tangis haru mewarnai acara wisuda Institut Seni (ISI) Yogyakarta di Bantul pada Kamis (11/9). Dalam wisuda tersebut, seorang adik menggantikan kakaknya yang telah meninggal dunia.

Video cuplikan tersebut banyak beredar di media sosial TikTok dan Instagram. Seorang laki-laki mengenakan baju batik tampak naik ke mimbar wisuda sambil tak kuasa menahan air matanya.

"Selanjutnya, sebagai bentuk penghargaan tertinggi dari pimpinan ISI Yogyakarta, dimohon kepada keluarga dari almarhum Saudara Ilham Syah Maulana, dalam hal ini akan diwakili oleh adik tersayang dari almarhum dimohon maju ke depan, meja senat," demikian pengumuman pembawa acara saat acara wisuda, seperti dilihat detikJogja di YouTube ISI Yogyakarta.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Video yang viral ini dibenarkan Kepala Bagian Umum Fakultas Seni Media Rekam ISI Jogja, Heri Abi Burachman Hakim. Dia mengatakan, laki-laki tersebut merupakan adik dari Ilham Syah Maulana, mahasiswa Fakultas Seni Media Rekam angkatan 2018 yang telah meninggal dunia pada Agustus lalu.

"Mas Ilham (Ilham Syah Maulana) itu kebetulan sudah yudisium dan sudah menyelesaikan kewajibannya sebagai mahasiswa. Bahkan beliau sudah mendaftar untuk mengikuti wisuda dan tinggal mengumpulkan berkas dokumen tercetak," ujar Heri saat dihubungi detikJogja, Minggu (14/9/2025).

Namun, sebelum wisuda, kejadian nahas dialami Ilham Syah. Mahasiswa Program Studi Film dan Televisi itu meninggal dunia dalam kecelakaan pada Selasa (12/8) malam.

"Akan tetapi, sebelum wisuda beliau tertimpa musibah. Kecelakaan di Sewon (Bantul)," lanjut heri.

Heri mengungkapkan, atas kejadian ini, Ilham Syah yang harusnya wisuda pada Kamis lalu digantikan oleh perwakilan keluarganya.

"(Saat wisuda) keluarga yang hadir ada ayah dan adiknya. Tapi ayahnya tidak bersedia naik ke panggung wisuda. Padahal sudah dipersilakan ayah dan adiknya untuk naik," katanya.

"Tapi tidak tahu ternyata (hanya) adiknya yang maju," pungkas Heri.