Polemik Ditiadakannya Wayang Jogja Night Carnival Buntut Efisiensi

Polemik Ditiadakannya Wayang Jogja Night Carnival Buntut Efisiensi

Tim detikJogja - detikJogja
Minggu, 14 Sep 2025 07:00 WIB
Wayang Jogjakarta Night Carnival 2024
Wayang Jogja Night Carnival 2024. (Foto: (dok. Istimewa)
Jogja -

Gelaran Wayang Jogja Night Carnival (WJNC) tahun ini ditiadakan karena pertimbangan efisiensi. Namun keputusan tersebut dinilai mengecewakan karena potensi hilangnya pendapatan asli daerah (PAD).

Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) DIY Deddy Pranowo Eryono menyebut event puncak peringatan HUT Kota Jogja itu bisa menjadi magnet wisatawan. Terlebih, usai ada kerusuhan beberapa waktu lalu.

"Ya kita sangat kaget dan menyayangkan event yang sudah menjadi kalender event nasional tiba-tiba dibatalkan. Padahal event seperti itu memberi dampak bagi sektor hotel dan resto di DIY karena akan bisa mendatangkan wisatawan," papar Deddy saat dihubungi wartawan, Sabtu (13/9/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sebetulnya event ini juga akan meningkatkan PAD kota Jogja juga, lebih-lebih setelah ada demo yang lalu, akan bisa meyakinkan calon wisatawan nusantara ataupun asing bahwa Jogja aman nyaman dikunjungi," sambungnya.

ADVERTISEMENT

Menurutnya, gelaran Wayang Jogja Night Carnival selama ini bisa meningkatkan lama hunian atau length of stay serta okupansi hotel dan restoran di Jogja. Meski begitu, pihaknya tak bisa berbuat banyak. Dia berharap akan ada event pengganti WJNC.

"Hotel dan resto itu salah satu penyumbang pajak terbesar di kota Jogja ini, bila tidak ada upaya meningkatkan okupansi hotel resto akan semakin berkurang PAD-nya," tegas Deddy.

Alasan WJNC Ditiadakan

Wali Kota Jogja Hasto Wardoyo mengonfirmasi gelaran tahunan Wayang Jogja Night Carnival (WJNC) tahun ini ditiadakan. Keputusan ini diambil juga berlandaskan arahan dari Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) untuk menjaga kondusifitas.

"Iya (WJNC) kita batalkan, karena memang kenyataannnya kita juga efisiensi. Itu supaya tidak memancing hal-hal yang menimbulkan kecemburuan sosial," jelas Hasto saat ditemui usai menghadiri acara di Kota Jogja, Jumat (12/9/2025).

Hasto mengungkap hal ini juga sesuai arahan Mendagri agar tidak menampilkan euforia atau glamoritas yang menunjukkan pemerintah berlebihan anggaran. Pihaknya pun berharap keputusan ini bisa dipahami publik.

"Kita jaraknya dekat sekali, puncaknya tanggal 7 (Oktober) sementara kita harus menjalankan berbagai efisiensi yang diarahkan oleh pemerintah. Kita harus memahami bersama," pungkasnya.
]




(ams/ams)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads