Bagi umat Katolik, renungan harian Katolik hari ini adalah cara untuk memperdalam hubungannya dengan Allah. Renungan Katolik tersebut biasanya disertai dengan bacaan dan doa.
Berdasarkan kalender liturgi 2025 yang disusun oleh Komisi Liturgi KWI, 12 September 2025 merupakan Peringatan Fakultatif Nama Tersuci Maria. Kemudian, warna liturgi hari ini adalah hijau.
Mengangkat tema tentang hidup dalam keseimbangan, mari simak renungan Katolik hari Jumat, 12 September 2025 yang dihimpun detikJogja dari buku "Limitless: Renungan untuk Kehidupan yang Luar Biasa Asyik" oleh Nick Vujicic. Renungan harian Katolik berikut juga dilengkapi dengan bacaan Injil dan doa Katolik hari ini sebagai penutup.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Renungan Katolik Hari Ini Jumat, 12 September 2025
Bacaan Injil Katolik 12 September 2025
1Tim. 1:1-2,12-14;
- 1Tim 1:1 Dari Paulus, rasul Kristus Yesus menurut perintah Allah, Juruselamat kita, dan Kristus Yesus, dasar pengharapan kita,
- 1Tim 1:2 kepada Timotius, anakku yang sah di dalam iman: kasih karunia, rahmat dan damai sejahtera dari Allah Bapa dan Kristus Yesus, Tuhan kita, menyertai engkau.
- 1Tim 1:12 Aku bersyukur kepada Dia, yang menguatkan aku, yaitu Kristus Yesus, Tuhan kita, karena Ia menganggap aku setia dan mempercayakan pelayanan ini kepadaku?
- 1Tim 1:13 aku yang tadinya seorang penghujat dan seorang penganiaya dan seorang ganas, tetapi aku telah dikasihani-Nya, karena semuanya itu telah kulakukan tanpa pengetahuan yaitu di luar iman.
- 1Tim 1:14 Malah kasih karunia Tuhan kita itu telah dikaruniakan dengan limpahnya kepadaku dengan iman dan kasih dalam Kristus Yesus.
Mzm. 16:1,2a,5,7-8,11;
- Mzm 16:1 Miktam. Dari Daud. Jagalah aku, ya Allah, sebab pada-Mu aku berlindung.
- Mzm 16:2 Aku berkata kepada Tuhan: "Engkaulah Tuhanku, tidak ada yang baik bagiku selain Engkau!"
- Mzm 16:5 Ya Tuhan, Engkaulah bagian warisanku dan pialaku, Engkau sendirilah yang meneguhkan bagian yang diundikan kepadaku.
- Mzm 16:7 Aku memuji Tuhan, yang telah memberi nasihat kepadaku, ya, pada waktu malam hati nuraniku mengajari aku.
- Mzm 16:8 Aku senantiasa memandang kepada Tuhan; karena Ia berdiri di sebelah kananku, aku tidak goyah.
- Mzm 16:11 Engkau memberitahukan kepadaku jalan kehidupan; di hadapan-Mu ada sukacita berlimpah-limpah, di tangan kanan-Mu ada nikmat senantiasa.
Luk. 6:39-42
- Luk 6:39 Yesus mengatakan pula suatu perumpamaan kepada mereka: "Dapatkah orang buta menuntun orang buta? Bukankah keduanya akan jatuh ke dalam lobang?
- Luk 6:40 Seorang murid tidak lebih dari pada gurunya, tetapi barangsiapa yang telah tamat pelajarannya akan sama dengan gurunya.
- Luk 6:41 Mengapakah engkau melihat selumbar di dalam mata saudaramu, sedangkan balok di dalam matamu sendiri tidak engkau ketahui?
- Luk 6:42 Bagaimanakah engkau dapat berkata kepada saudaramu: Saudara, biarlah aku mengeluarkan selumbar yang ada di dalam matamu, padahal balok yang di dalam matamu tidak engkau lihat? Hai orang munafik, keluarkanlah dahulu balok dari matamu, maka engkau akan melihat dengan jelas untuk mengeluarkan selumbar itu dari mata saudaramu."
Renungan Harian Katolik Hari Ini
Mendengar Pendeta Graham merenungkan kariernya yang panjang dan cemerlang sebagai seorang penginjil membuat saya harus melangkah mundur, serta memikirkan apa yang ingin saya kenang telah mencapai posisi serupa dalam kehidupan.
Anda dan saya seharusnya tidak hidup dengan pemikiran bahwa kebahagiaan akan datang menghampiri kita suatu hari nanti, ketika kita sudah menccapai tujuan tertentu atau memperoleh hal tertentu.
Kebahagiaan seharusnya tersedia bagi anda setiap saat dan cara untuk mengaksesnya adalh dengan hidup seimbang secara rohani, mental, emosional, dan fisik.
Salah satu cara menentukan keseimbangan mana yang paling sesuai untuk anda adalah dengan melihat ke depan, pada akhir kehidupan anda, lalu menjalaninya agar anda tidak memiliki penyesalan sedikit pun ketika tiba di sana.
Dasar pemikirannya adalah menciptakan gambaran yang jelas mengenai seperti apakah diri anda bagi dunia ini, agar setiap langkah dalam perjalanan kehidupan anda bisa membawa anda lebih dekat pada cita-cita anda.
Saya yakin bila anda menciptakan kehidupan yang anda inginkan dalam imajinasi anda, saat itulah anda bisa menciptakan menit demi menit, jam demi jam, dan hari demi hari dalam kenyataan.
Beberapa orang berkata cara untuk melakukannya adalah dengan memikirkan upacara pemakaman anda sendiri dan merenungkan apa yang anda kehendaki agar keluarga serta sahabat anda katakan tentang diri anda, karakter anda, pencapaian anda, dan bagaimana anda memberi dampak bagi kehidupan mereka.
Barangkali itu berhasil untuk anda, tapi saya tidak suka membayangkan harus menginggalkan orang-orang yang saya kasihi -- walaupun itu berarti saya akan pergi untuk menjumpai Bapa di Surga. Sebaliknya, saya lebih memilih menempatkan diri di posisi Pendeta Grahama pada hari ketika kami bertemu di kabinnya di gunung.
Inilah seorang pria hebat yang mendekati akhir hidupnya yang menakjubkan dan penuh dengan iman, ketika dia telah melakukan begitu banyak karya Allah, tapi masih saja memiliki penyesalan. Hal itu mungkin tak terelakkan. Tak banyak orang yang bisa hidup dengan keseimbangan sempurna, tapi saya rasa itu patut dicoba, bukan?
Doa Penutup
Bapa yang Maha Kuasa, urapilah kiranya hati dan budi kami, supaya kami berjalan dalam cahaya kebenaran-Mu dan selalu mengikuti Engkau sebagai guru dan pemimpin kami.
Demi Yesus Kristus, Putra-Mu dan pengantara kami, yang hidup dan berkuasa dan bersama Engkau dalam persekutuan Roh Kudus, sepanjang segala masa. Amin.
Demikian renungan harian Katolik hari ini Jumat, 12 September 2025 dengan bacaan Injil dan doa penutup. Semoga berkat Allah senantiasa menyertai keseharian kita. Amin.
(sto/dil)
Komentar Terbanyak
Siasat Anggun Sopir Bank Pencuri Rp 10 M Hilangkan Jejak Selama Buron
Gelagat Anggun Sopir Bank Gondol Rp 10 M Sebelum Ditangkap
Sopir Bank Gondol Uang Rp 10 M Ditangkap di Rumah yang Baru Ditempati 3 Hari