Renungan Harian Katolik Hari Ini 5 September 2025 dan Bacaannya: Keseimbangan

Renungan Harian Katolik Hari Ini 5 September 2025 dan Bacaannya: Keseimbangan

Santo - detikJogja
Jumat, 05 Sep 2025 04:01 WIB
Ilustrasi gereja Katolik
Renungan harian Katolik. (Foto: Unsplash/Josh Applegate)
Jogja -

Bagi umat Katolik, renungan harian Katolik hari ini adalah cara untuk memperdalam hubungannya dengan Allah. Renungan Katolik tersebut biasanya disertai dengan bacaan dan doa.

Berdasarkan kalender liturgi 2025 yang disusun oleh Komisi Liturgi KWI, 5 September 2025 merupakan Peringatan Fakultatif St. Teresa dr Kalkuta. Dengan orang kudus Santo Laurensius Guistiniani, Uskup dan Pengaku Iman. Kemudian, warna liturgi hari ini adalah hijau.

Mengangkat tema tentang keseimbangan, mari simak renungan Katolik hari Jumat, 5 September 2025 yang dihimpun detikJogja dari buku "Limitless: Renungan Harian untuk Kehidupan yang Luar Biasa Asyik" oleh Nick Vujicic. Renungan harian Katolik berikut juga dilengkapi dengan bacaan Injil dan doa Katolik hari ini sebagai penutup.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Renungan Katolik Hari Ini Jumat, 5 September 2025

Bacaan Injil Katolik 5 September 2025

Kol. 1:15-20;

  • Kol 1:15 Ia adalah gambar Allah yang tidak kelihatan, yang sulung, lebih utama dari segala yang diciptakan,
  • Kol 1:16 karena di dalam Dialah telah diciptakan segala sesuatu, yang ada di sorga dan yang ada di bumi, yang kelihatan dan yang tidak kelihatan, baik singgasana, maupun kerajaan, baik pemerintah, maupun penguasa; segala sesuatu diciptakan oleh Dia dan untuk Dia.
  • Kol 1:17 Ia ada terlebih dahulu dari segala sesuatu dan segala sesuatu ada di dalam Dia.
  • Kol 1:18 Ialah kepala tubuh, yaitu jemaat. Ialah yang sulung, yang pertama bangkit dari antara orang mati, sehingga Ia yang lebih utama dalam segala sesuatu.
  • Kol 1:19 Karena seluruh kepenuhan Allah berkenan diam di dalam Dia,
  • Kol 1:20 dan oleh Dialah Ia memperdamaikan segala sesuatu dengan diri-Nya, baik yang ada di bumi, maupun yang ada di sorga, sesudah Ia mengadakan pendamaian oleh darah salib Kristus.

Mzm. 100:2,3,4,5;

  • Mzm 100:2 Beribadahlah kepada Tuhan dengan sukacita, datanglah ke hadapan-Nya dengan sorak-sorai!
  • Mzm 100:3 Ketahuilah, bahwa Tuhanlah Allah; Dialah yang menjadikan kita dan punya Dialah kita, umat-Nya dan kawanan domba gembalaan-Nya.
  • Mzm 100:4 Masuklah melalui pintu gerbang-Nya dengan nyanyian syukur, ke dalam pelataran-Nya dengan puji-pujian, bersyukurlah kepada-Nya dan pujilah nama-Nya!
  • Mzm 100:5 Sebab Tuhan itu baik, kasih setia-Nya untuk selama-lamanya, dan kesetiaan-Nya tetap turun-temurun.

Luk. 5:33-39

  • Luk 5:33 Orang-orang Farisi itu berkata pula kepada Yesus: "Murid-murid Yohanes sering berpuasa dan sembahyang, demikian juga murid-murid orang Farisi, tetapi murid-murid-Mu makan dan minum."
  • Luk 5:34 Jawab Yesus kepada mereka: "Dapatkah sahabat mempelai laki-laki disuruh berpuasa, sedang mempelai itu bersama mereka?
  • Luk 5:35 Tetapi akan datang waktunya, apabila mempelai itu diambil dari mereka, pada waktu itulah mereka akan berpuasa."
  • Luk 5:36 Ia mengatakan juga suatu perumpamaan kepada mereka: "Tidak seorangpun mengoyakkan secarik kain dari baju yang baru untuk menambalkannya pada baju yang tua. Jika demikian, yang baru itu juga akan koyak dan pada yang tua itu tidak akan cocok kain penambal yang dikoyakkan dari yang baru itu.
  • Luk 5:37 Demikian juga tidak seorangpun mengisikan anggur yang baru ke dalam kantong kulit yang tua, karena jika demikian, anggur yang baru itu akan mengoyakkan kantong itu dan anggur itu akan terbuang dan kantong itupun hancur.
  • Luk 5:38 Tetapi anggur yang baru harus disimpan dalam kantong yang baru pula.
  • Luk 5:39 Dan tidak seorangpun yang telah minum anggur tua ingin minum anggur yang baru, sebab ia akan berkata: Anggur yang tua itu baik."

Renungan Harian Katolik Hari Ini

Mendengar Pendeta Graham merenungkan kariernya yang panjang dan cemerlang sebagai seorang penginjil membuat saya harus melangkah mundur serta memikirkan apa yang ingin saya kenang saat telah mencapai posisi serupa dalam kehidupan.

Anda dan saya seharusnya tidak hidup dengan pemikiran bahwa kebahagiaan akan datang menghampiri kita suatu hari nanti, ketika kita sudah mencapai tujuan tertentu atau memperoleh hal tertentu.

ADVERTISEMENT

Kebahagiaan seharusnya tersedia bagi anda setiap saat dan cara untuk mengaksesnya adalah dengan hidup seimbang secara rohani, mental, emosional, dan fisik.

Salah satu cara menentukan keseimbangan mana yang paling sesuai untuk anda adalah dengan melihat ke depan, pada akhir kehidupan anda, lalu menjalaninya agar anda tidak memiliki penyesalan sedikit pun ketika tiba di sana.

Dasar pemikirannya adalah menciptakan gambaran yang jelas mengenai seperti apakah diri anda nanti saat usia anda telah lanjut, dan apa peninggalan anda bagi dunia ini, agar setiap langkah dalam perjalanan kehidupan anda bisa membawa anda lebih dekat pada cita-cita anda.

Saya yakin bila anda menciptakan kehidupan yang anda inginkan dalam imajinasi anda, saat itulah anda bisa menciptakan menit demi menit, jam demi jam, dan hari demi hari dalam kenyataan.

Beberapa orang berkata cara untuk melakukannya adalah dengan memikirkan upacara pemakaman anda sendiri dan merenungkan apa yang anda kehendaki agar keluarga serta sahabat anda katakan tentang diri anda, karakter anda, pencapaian anda, dan bagaimana anda memberi dampak bagi kehidupan mereka.

Barangkali itu berhasil untuk anda, tapi saya tidak suka membayangkan harus meninggalkan orang-orang yang saya kasihi -- walaupun itu berarti saya akan pergi untuk menjumpai Bapa di surga.

Sebaliknya, saya lebih memilih menempatkan diri di posisi Pendeta Graham pada hari etika kami bertemu di kabinnya di gunung. Inilah seorang pria hebat yang mendekati akhir hidupnya yang menakjubkan dan penuh dengan iman.

Ketika dia telah melakukan begitu banyak karya Allah, tapi masih saja memiliki sejumlah penyesalan. Itu mungkin tak terelakkan. Tak banyak orang yang bisa hidup dengan keseimbangan sempurna, tapi saya rasa itu patut dicoba, bukan?

Doa Penutup

Allah yang Maha Kuasa, pada permulaan hari ini kami memuji Engkau. Semoga ibadat pujian ini kelak kami rayakan secara meriah bersama para kudus-Mu di dalam kemuliaan abadi.

Demi Yesus Kristus, Putra-Mu dan pengantara kami, yang hidup dan berkuasa bersama Engkau dalam persekutuan Roh Kudus, sepanjang segala masa. Amin.

Demikian renungan harian Katolik hari ini Jumat, 5 September 2025 dengan bacaan Injil dan doa penutup. Semoga berkat Allah senantiasa menyertai keseharian kita. Amin.




(sto/alg)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads