Syahdan Husein dituding turut memprovokasi untuk mengajak melakukan perusakan melalui akun Instagram yang dikelolanya yakni Gejayan Memanggil @GM. Selain Syahdan, Direktur Lokataru Delpedro, Marhaen Rismansyah, dan empat orang lainnya ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus tersebut.
Dilansir detikNews pada Rabu (3/9/2025), Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Ade Ary Syam, menerangkan Syahdan menjadi tersangka lantaran menjadi admin akun Gejayan Memanggil. Dia menyebutkan, Syahdan diduga turut menyebarkan ajakan perusakan.
"Kemudian yang ketiga adalah tersangka SH, itu ada admin akun IG nama akunnya @GM, perannya adalah collab akun IG untuk menyebarkan ajakan pengrusakan," jelasnya Ade Ary dalam konferensi pers, Selasa (2/9).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ade Ary menyebutkan penghasutan itu diduga dilakukan sejak 25 Agustus di depan atau sekitar gedung DPR, sekitar Jalan Gelora, Tanah Abang, dan sejumlah wilayah Jakarta lainnya.
"Perlu kami tegaskan di awal bahwa komitmen Polda Metro Jaya dalam mengungkap dan mengusut kasus ini secara tuntas dan profesional dan berdasarkan SOP yang berlaku," kata dia.
Peran Delpedro (DMR)
Polisi menyebutkan Delpedro berperan untuk melakukan kolaborasi melalui akun media sosialnya untuk menyebarkan ajakan terkait demo yang berisi pelajar tidak seharusnya takut terlibat dalam aksi.
"Peran tersangka DMR adalah melakukan collab, kolaborasi dengan akun-akun IG lainnya untuk menyebarkan ajakan agar pelajar jangan takut untuk aksi, kita lawan bareng," ujar Ade Ary.
Disebutkan, Delpedro mengelola akun Instagramnya untuk menghasut yang terhubung akun-akun lainnya.
"Menjelaskan bahwa peran daripada DMR tadi, bahwa yang bersangkutan merupakan pengelola daripada akun admin dari LF (Lokataru Foundation) di mana bahwa akun tersebut memiliki afiliasi atau kolaborasi dengan akun daripada BPP (Blok Politik Pelajar)," ujar penyidik Polda Metro Jaya.
"Di mana BPP itu berdasarkan hasil penyidikan kami bahwa BPP itu yang terhubung dengan akun-akun ekstrem yang memberikan ajakan seperti sebelumnya seperti itu perusakan, kemudian bom molotov, itu ada hubnya dari akun BPP."
"Dari akun BPP itu kami melakukan penelitian kembali bahwa kami menemukan nomor yang digunakan adalah ataupun yang di posting merupakan nomor aduan daripada orang yang menjadi staf bagian daripada yayasan yang dipimpin oleh DMR," imbuhnya.
Peran MS, KA, RAP, dan FL
Empat tersangka lainnya dalam kasus tersebut yakni MS, KA, RAP, dan FL. Berikut peran keempat tersangka.
• MS berperan melakukan kolaborasi dengan akun IG lain untuk menyebarkan ajakan perusakan.
• KA berperan sebagai admin akun IG bernama AMP, KA juga sama perannya yakni melakukan collab akun IG untuk menyebarkan ajakan perusakan.
• RAP yang merupakan pemilik akun IG @RAP berperan sebagai tutor pembuatan bom molotov. Dia juga disebut berperan sebagai kurir bom molotov.
"Perannya adalah tutorial pembuatan bom molotov, dan juga berperan sebagai kurir-kurir bom molotov di lapangan," kata Kombes Ade Ary.
• FL kapasitasnya admin akun medsos dengan inisial T, nama akunnya FG. Perannya adalah menyiarkan siaran langsung atau live dan mengajak.
"Kemudian yang keenam adalah saudari FL adalah admin akun medsos dengan inisial T (TikTok), nama akunnya FG, perannya adalah menyiarkan langsung atau live dan mengajak, jadi live mengajak ya pelajar untuk turun pada tanggal 25 Agustus 2025," ungkap Ade Ary.
(afn/apl)
Komentar Terbanyak
Mahasiswa Amikom Jogja Meninggal dengan Tubuh Penuh Luka
UGM Sampaikan Seruan Moral: Hentikan Anarkisme dan Kekerasan
Siapa yang Menentukan Gaji dan Tunjangan DPR? Ini Pihak yang Berwenang