Tanggal 3 September 2025 Memperingati Hari Apa? Simak 5 Momen Pentingnya!

Tanggal 3 September 2025 Memperingati Hari Apa? Simak 5 Momen Pentingnya!

Ulvia Nur Azizah - detikJogja
Rabu, 03 Sep 2025 09:10 WIB
Ilustrasi kalender bulan Septmber
Tanggal 3 September dalam kalender. (Foto: Blessing Ri/Unsplash)
Jogja -

Setiap tanggal dalam kalender membawa ceritanya sendiri, tak terkecuali tanggal 3 September 2025. Di berbagai belahan dunia, hari ini menjadi momen penting untuk mengenang peristiwa bersejarah yang mengubah dunia, salah satunya adalah Hari Jenggot Sedunia. Sementara di Indonesia, 3 September diperingati sebagai Hari PMI. Namun, bukan hanya itu, ada beberapa perayaan penting lainnya yang membuat tanggal ini istimewa.

Keunikan tanggal ini juga tercermin dari perpaduan tiga sistem kalender yang berbeda. Dalam tradisi Jawa, hari tersebut jatuh pada weton Rabu Pon, 10 Mulud 1959. Sementara itu, dalam penanggalan Hijriah, hari yang sama bertepatan dengan 10 Rabiul Awal 1447 H.

Jadi, hari penting apa saja yang sebenarnya kita rayakan pada 3 September 2025? Yuk, simak daftarnya agar tidak ketinggalan momen spesial hari ini!

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tanggal 3 September 2025 Memperingati Hari Apa?

Menurut National Day Calendar, Days of The Year, dan National Today, terdapat peringatan penting pada 3 September 2025 seperti Hari Jenggot Sedunia hingga Hari Palang Merah Indonesia. Mari cermati penjelasan lengkapnya!

ADVERTISEMENT

1. Hari Jenggot Sedunia

Pada hari Sabtu pertama bulan September setiap tahun, para pria berjenggot di seluruh dunia merayakan Hari Jenggot Sedunia. Hari ini adalah sebuah perayaan meriah yang menghormati segala bentuk dan gaya jenggot, dari yang terawat rapi hingga yang tumbuh liar.

Perayaan Hari Jenggot Sedunia berfokus pada komunitas global yang bangga dengan rambut wajah mereka, mengajak semua orang untuk berpartisipasi dalam berbagai acara dan kegiatan. Bagi mereka yang tidak berjenggot, hari ini menjadi kesempatan untuk mengapresiasi dan memanjakan teman atau kerabat yang memilikinya.

Sejarah mencatat banyak tokoh penting dengan jenggot yang ikonik, mulai dari William Shakespeare dengan jenggot Van Dyke-nya hingga Abraham Lincoln yang terinspirasi oleh saran seorang gadis muda untuk menumbuhkan cambang demi mendapatkan suara. Bahkan band legendaris ZZ Top memiliki jenggot yang menjadi ciri khas mereka.

Namun, salah satu jenggot paling terkenal di dunia adalah milik Hans Langseth, yang memegang rekor jenggot terpanjang di dunia dengan panjang mencapai lebih dari lima meter. Hari Jenggot Sedunia adalah sebuah perayaan yang merangkum warisan budaya dan sejarah yang kaya seputar rambut wajah.

Cara merayakan Hari Jenggot Sedunia sangat beragam. Beberapa orang mengadakan kompetisi jenggot lokal, di mana para peserta memamerkan kreasi mereka yang unik. Orang lain memilih untuk membagikan foto-foto jenggot mereka di media sosial dengan tagar yang relevan, atau hanya berkumpul dengan teman-teman berjenggot untuk menikmati kebersamaan.

2. Hari Kesadaran Burung Hering

Tidak hanya Hari Jenggot Sedunia, setiap hari Sabtu pertama di bulan September juga terdapat peringatan Hari Kesadaran Burung Hering Internasional. Hari ini didedikasikan untuk meningkatkan kesadaran publik mengenai penurunan populasi burung hering secara drastis di seluruh dunia.

Hering memiliki peran vital dalam menjaga kesehatan ekosistem. Mereka bertindak sebagai pembersih alami, membersihkan bangkai dengan cepat sehingga membantu mencegah penyebaran penyakit menular.

Ada 23 spesies burung hering yang terbagi menjadi kelompok Dunia Lama dan Dunia Baru. Sayangnya, 16 dari 23 spesies tersebut kini terancam punah, rentan, atau terancam. Di beberapa wilayah, populasi burung hering telah menurun hingga 90 persen.

Salah satu ancaman terbesar yang dihadapi hering adalah perburuan liar. Para pemburu sering meracuni bangkai hewan yang mereka tinggalkan untuk membunuh hering, yang tanpa disadari akan memakan bangkai tersebut. Ini dilakukan untuk menghindari hering berputar-putar di atas bangkai, yang bisa menarik perhatian petugas berwenang.

Hari Kesadaran Burung Hering dirayakan dengan berbagai kegiatan seperti demonstrasi terbang di kebun binatang dan stasiun konservasi yang memberi informasi. Kelompok konservasi di Afrika dan Asia memanfaatkan momen ini untuk mengadvokasi perlindungan burung hering. Dukungan terhadap organisasi seperti The Vulture Conservation Foundation membantu menjaga kelangsungan hidup burung ini dan keseimbangan ekosistem.

3. Hari Angkatan Laut Niaga

Hari Angkatan Laut Niaga atau Merchant Navy Day diperingati setiap 3 September di Inggris. Peringatan ini berawal dari pengakuan Raja George V yang memberikan gelar Merchant Navy kepada para pelaut niaga atas pengorbanan mereka di Perang Dunia I. Para pelaut ini sering disebut sebagai angkatan laut yang terlupakan, padahal mereka memegang peran penting dalam menjaga pasokan kebutuhan sehari-hari masyarakat.

Sejarah peringatan ini juga terkait dengan tenggelamnya kapal dagang Inggris pertama, SS Athenia, yang diserang Jerman pada 1939 di awal Perang Dunia II. Ribuan pelaut niaga gugur dalam tugas mereka mengangkut makanan, bahan bakar, dan perlengkapan perang. Karena peran besar inilah, pada tahun 2000 Merchant Navy Day ditetapkan sebagai hari peringatan resmi di Inggris.

Kini, lebih dari 90% impor dan ekspor Inggris masih bergantung pada armada niaga. Pada Merchant Navy Day, bendera Red Ensign dikibarkan di berbagai tempat sebagai bentuk penghormatan bagi para pelaut niaga, baik yang gugur di masa perang maupun yang masih bertugas menjaga jalur perdagangan laut.

4. Hari Pencakar Langit

Setiap tanggal 3 September, Amerika Serikat merayakan Hari Pencakar Langit. Hari ini diciptakan untuk mengapresiasi keajaiban arsitektur dan teknik yang memungkinkan bangunan menjulang tinggi hingga menyentuh langit.

Perayaan ini adalah kesempatan untuk merenungkan visi para arsitek dan insinyur yang berani bermimpi dan mewujudkannya. Peringatan ini jatuh pada tanggal 3 September sebagai penghormatan kepada Louis H. Sullivan, seorang arsitek Amerika yang sering disebut "bapak pencakar langit", yang lahir pada tanggal ini.

Sejarah pencakar langit dimulai pada akhir tahun 1800-an di Chicago, Illinois, Amerika Serikat, dengan pembangunan Home Insurance Building. Pada saat itu, bangunan setinggi sepuluh lantai ini dianggap sebagai yang pertama dengan struktur baja.

Saat ini, sebuah bangunan harus memiliki tinggi minimal 100 meter untuk diklasifikasikan sebagai pencakar langit. Keberadaan gedung-gedung ini telah mengubah siluet kota-kota besar di seluruh dunia dan menjadi simbol ambisi dan kemajuan manusia. Bangunan tertinggi di dunia saat ini adalah Burj Khalifa di Dubai, yang memiliki 163 lantai.

Ada banyak cara untuk merayakan Hari Pencakar Langit. Salah satu cara paling umum adalah dengan mengunjungi kota besar dan mengagumi pemandangan cakrawala. Menjelajahi gedung-gedung tinggi, naik ke lantai teratas untuk menikmati pemandangan kota dari ketinggian, atau sekadar membuat sketsa bangunan imajiner.

5. Hari Palang Merah Indonesia

Pada tanggal 3 September, bangsa Indonesia memperingati Hari Palang Merah Indonesia (PMI). Hari ini menandai tanggal penting dalam sejarah berdirinya Palang Merah di Tanah Air. Dilansir detikNews, tepat 17 hari setelah proklamasi kemerdekaan pada 17 Agustus 1945, Presiden Soekarno mengeluarkan perintah untuk membentuk sebuah badan Palang Merah Nasional. Perintah inilah yang menjadi tonggak sejarah pembentukan organisasi kemanusiaan ini.

Pendirian PMI tidak lepas dari perjuangan panjang. Ide untuk mendirikan badan Palang Merah di Indonesia sudah muncul sejak masa penjajahan Belanda pada tahun 1932, dipelopori oleh Dr. RCL Senduk dan Dr. Bahder Djohan. Meskipun upaya mereka ditolak pada masa penjajahan, semangat untuk memiliki perhimpunan Palang Merah sendiri tidak pernah padam.

Setelah kemerdekaan, Dr. Buntaran, Menteri Kesehatan saat itu, membentuk Panitia 5 untuk merealisasikan perintah presiden tersebut. Perintah ini menjadi dasar penetapan tanggal 3 September sebagai Hari Palang Merah Indonesia.

Tiga belas hari setelah perintah tersebut, tepatnya pada 17 September 1945, Perhimpunan Palang Merah Indonesia secara resmi didirikan. Tanggal peresmian ini kemudian diperingati sebagai Hari Palang Merah Nasional.

Namun, dua tanggal ini memiliki makna yang berbeda. Tanggal 3 September adalah hari di mana perintah pembentukan PMI dikeluarkan, sementara 17 September adalah hari di mana organisasi tersebut diresmikan. PMI terus menjalankan tugas utamanya, yaitu memberikan bantuan pertama kepada korban bencana alam dan perang, yang diakui secara internasional pada tahun 1950.

Nah, itulah tadi sejumlah peringatan yang terdapat pada 3 September 2025. Semoga bermanfaat, detikers!




(sto/ahr)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads