Apa Itu Bintang Mahaputera dan Siapa yang Berhak Menerimanya? Ini Jawabannya

Apa Itu Bintang Mahaputera dan Siapa yang Berhak Menerimanya? Ini Jawabannya

Nur Umar Akashi - detikJogja
Selasa, 26 Agu 2025 12:48 WIB
Kalung Medali Tanda Kehormatan Bintang Mahaputera Tingkat I
Tanda kehormatan Bintang Mahaputera. (Foto: Dewantara Kirti Griya Museum/Wikimedia Commons/CC BY-SA 3.0)
Jogja -

Presiden Prabowo Subianto memberi tanda jasa kehormatan kepada ratusan tokoh Tanah Air dalam rangka peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Republik Indonesia. Salah satu tanda kehormatan yang dianugerahkan adalah Bintang Mahaputera.

Disadur dari Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2009 tentang Gelar, Tanda Jasa, dan Tanda Kehormatan, tanda kehormatan adalah penghargaan negara yang diberikan presiden kepada seseorang, kesatuan, institusi, pemerintah, atau organisasi atas darmabakti dan kesetiaan yang luar biasa terhadap bangsa dan negara.

Bentuk tanda kehormatan dibagi menjadi 3 berdasar pasal 6 ayat (1), yakni bintang, satyalancana, dan samkaryanugraha. Dari ketiga tipe tersebut, hanya bintang dan satyalancana saja yang diberikan untuk perorangan, sedangkan samkaryanugraha diperuntukkan bagi kesatuan, institusi pemerintah, atau organisasi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pada gilirannya, tanda kehormatan berupa bintang digolongkan lagi menjadi sejumlah kategori. Bagaimana dengan Bintang Mahaputera? Apa itu? Siapa saja yang berhak menerima? Di bawah ini uraian ringkas mengenainya.

ADVERTISEMENT

Tingkatan Tanda Kehormatan Bintang Mahaputera

Bintang Mahaputera adalah satu dari sembilan tipe tanda kehormatan berupa bintang yang digolongkan menjadi beberapa kelas. Sesuai keterangan di pasal 8 ayat (2) huruf b, Bintang Mahaputera memiliki lima kelas, yakni:

  1. Bintang Mahaputera Adipurna
  2. Bintang Mahaputera Adipradana
  3. Bintang Mahaputera Utama
  4. Bintang Mahaputera Pratama
  5. Bintang Mahaputera Nararya

Lebih lanjut, berdasar pasal 9 UU Nomor 20 Tahun 2009, Bintang Mahaputera punya derajat tinggi. Tanda kehormatan satu ini hanya berada 1 tingkat di bawah Bintang Republik Indonesia yang terbagi atas lima kelas.

Lantas, apa syarat untuk mendapatkan Bintang Mahaputera?

Syarat Penerima Bintang Mahaputera

Untuk bisa menerima tanda kehormatan, seseorang harus memenuhi syarat umum dan khusus. Perincian syarat umum termaktub dalam pasal 25 huruf a sampai f, yakni:

  1. Warga Negara Indonesia (WNI) atau seseorang yang berjuang di wilayah yang sekarang menjadi NKRI.
  2. Punya integritas moral dan keteladanan.
  3. Berjasa terhadap bangsa dan negara.
  4. Berkelakuan baik.
  5. Setia dan tidak mengkhianati bangsa dan negara.
  6. Tidak pernah dipidana penjara berdasar putusan pengadilan dengan hukuman pidana paling singkat 5 tahun.

Adapun syarat khusus untuk Bintang Mahaputera dijabarkan dalam pasal 28 ayat (2) huruf a, b, dan c, yakni:

  • Berjasa luar biasa di berbagai bidang yang bermanfaat bagi kemajuan, kesejahteraan, dan kemakmuran bangsa dan negara.
  • Pengabdian dan pengorbanannya di bidang sosial, politik, ekonomi, hukum, budaya, ilmu pengetahuan, teknologi, dan beberapa bidang lain yang besar manfaatnya bagi bangsa dan negara.
  • Darmabakti dan jasanya diakui secara luas di tingkat nasional dan internasional.

Dalam memberikan Bintang Mahaputera maupun tanda kehormatan lain, presiden meminta pertimbangan dari Dewan Gelar. Dewan Gelar terdiri dari 7 orang yang tersusun atas 2 orang akademisi, 2 orang militer, dan 3 tokoh masyarakat yang pernah mendapat tanda kehormatan.

Daftar Penerima Bintang Mahaputera 2025

Dilansir laman resmi Kementerian Sekretariat Negara RI, berdasar Keputusan Presiden RI Nomor 74/TK/Tahun 2025, terdapat 88 penerima Bintang Mahaputera 2025, yakni:

  1. Abdul Muhaimin Iskandar
  2. Bahlil Lahadalia
  3. Saifullah Yusuf
  4. Andi Amran Sulaiman
  5. Rd. Mohammad Marty Natalegawa
  6. Retno Lestari Priansari Marsudi
  7. Juwono Sudarsono
  8. Noer Hassan Wirajuda
  9. Almarhum Iskandar Muda Baharuddin Lopa
  10. Almarhum Ida Cokorda Pemecutan XI
  11. Almarhum Dading Kalbuadi
  12. Almarhum Solihin Gautama Purwanegara
  13. Almarhum Chalimi Imam Santosa
  14. Purnomo Yusgiantoro
  15. Tarub
  16. Suhartoyo
  17. Herman Bernhard Leopold Mantiri
  18. Dino Pati Djalal
  19. Almarhum Bismar Siregar
  20. Almarhum Sayidiman Suryohadiprojo
  21. Almarhum Mochamad Jasin
  22. Almarhum Hartono Rekso Dharsono
  23. Almarhum Kemal Idris
  24. Burhanuddin Abdullah
  25. Terawan Agus Putranto
  26. Hashim Sujono Djojohadikusumo
  27. Agus Harimurti Yudhoyono
  28. Sugiono
  29. Abdul Mu'ti
  30. Fadli Zon
  31. Andi Syamsuddin Arsyad
  32. Almarhum Suhardi
  33. Siti Hardjanti Wismoyo
  34. Prasetyo Hadi
  35. Teddy Indra Wijaya
  36. Meutya Viada Hafid
  37. Muhammad Yusuf Ateh
  38. Ivan Yustiavandana
  39. Dadan Hindayana
  40. Perry Warjiyo
  41. Miftachul Akhyar
  42. Haedar Nashir
  43. Sigit Puji Santosa
  44. Syamsudin
  45. Johanes Gluba Gebze
  46. Herlina Christine Natalia Hakim
  47. Francisco Xavier Lopes da Cruz
  48. Almarhum Fahmi Idris
  49. Almarhum F.X. Sudjasmin
  50. Almarhum Wiyogo Atmodarminto
  51. Almarhum Mung Parhadimulyo
  52. Almarhum Yusuf Hasyim
  53. Almarhum Maimun Zubair
  54. Almarhum Abdullah Abbas
  55. Almarhum Rais Abin
  56. Almarhum Jose Fernando Osorio Soares
  57. Almarhum AbΓ­lio JosΓ© OsΓ³rio Soares
  58. Almarhum Arnaldo dos Reis AraΓΊjo
  59. Almarhum Soekitman
  60. Zacky Anwar Makarim
  61. Yusuf AR
  62. Maher Al Gadri
  63. Almarhum Muhammad Maksum
  64. Juri Ardiantoro
  65. Sudaryono
  66. Angga Raka Prabowo
  67. Anwar Iskandar
  68. Almarhum Soepriyatno
  69. Angky Retno Yudianti
  70. Widjono Hardjanto
  71. Almarhum Abidin
  72. Abdul Ghofur
  73. Soegeng Sarjadi
  74. Simon Aloysius Mantiri
  75. Abdussamad Sulaiman HB (H. Sulaiman)
  76. Abdul Rasyid (Haji Rasyid)
  77. Nanik Sudaryati Deyang
  78. Willy Ananias Gara
  79. Amzulian Rifai
  80. Isma Yatun
  81. Lydia Silvanna Djaman
  82. Teddy Sutadi Kardin
  83. Taufiq Ismail
  84. Muhammad Ainun Najib
  85. Almarhum Cornel Simanjuntak
  86. Asep Saifuddin Chalim
  87. Almarhum Benyamin Sueb
  88. Almarhumah Titiek Puspa

Jenis Tanda Kehormatan Bintang Lainnya

Berdasar pasal 8 ayat (1) UU Nomor 20 Tahun 2009, tanda kehormatan bintang dibedakan menjadi bintang berkelas dan bintang tanpa kelas.

1. Tanda Kehormatan Bintang Tanpa Kelas

Tanda kehormatan yang masuk tipe kedua, yakni tanpa kelas adalah:

  • Bintang Kemanusiaan
  • Bintang Budaya Parama Dharma
  • Bintang Gerilya
  • Bintang Sakti
  • Bintang Dharma

2. Tanda Kehormatan Bintang Berkelas

Selain Bintang Mahaputera, tanda kehormatan berupa bintang berkelas adalah:

A. Bintang Republik Indonesia

  1. Bintang Republik Indonesia Adipurna
  2. Bintang Republik Indonesia Adipradana
  3. Bintang Republik Indonesia Utama
  4. Bintang Republik Indonesia Pratama
  5. Bintang Republik Indonesia Nararya

B. Bintang Jasa

  1. Bintang Jasa Utama
  2. Bintang Jasa Pratama
  3. Bintang Jasa Nararya

C. Bintang Penegak Demokrasi

  1. Bintang Penegak Demokrasi Utama
  2. Bintang Penegak Demokrasi Pratama
  3. Bintang Penegak Demokrasi Nararya

D. Bintang Bhayangkara

  1. Bintang Bhayangkara Utama
  2. Bintang Bhayangkara Pratama
  3. Bintang Bhayangkara Nararya

E. Bintang Yudha Dharma

  1. Bintang Yudha Dharma Utama
  2. Bintang Yudha Dharma Pratama
  3. Bintang Yudha Dharma Nararya

F. Bintang Kartika Eka PakΓ§i

  1. Bintang Kartika Eka PakΓ§i Utama
  2. Bintang Kartika Eka PakΓ§i Pratama
  3. Bintang Kartika Eka PakΓ§i Nararya

G. Bintang Jalasena

  1. Bintang Jalasena Utama
  2. Bintang Jalasena Pratama
  3. Bintang Jalasena Nararya

H. Bintang Swa Bhuwana Paksa

  1. Bintang Swa Bhuwana Paksa Utama
  2. Bintang Swa Bhuwana Paksa Pratama
  3. Bintang Swa Bhuwana Paksa Nararya

Demikian pembahasan lengkap mengenai Bintang Mahaputera dan syarat-syarat penerimanya. Semoga bisa memperluas wawasan detikers, ya!




(sto/rih)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads