Bendera Merah Putih Raksasa Berkibar di Lereng Merapi Sleman

Bendera Merah Putih Raksasa Berkibar di Lereng Merapi Sleman

Jauh Hari Wawan S - detikJogja
Sabtu, 16 Agu 2025 12:05 WIB
Upacara pengibaran bendera raksasa di Bukit Klangon, Kalitengah Lor, Glagaharjo, Cangkringan, Sleman, Sabtu (16/8/2025).
Upacara pengibaran bendera raksasa di Bukit Klangon, Kalitengah Lor, Glagaharjo, Cangkringan, Sleman, Sabtu (16/8/2025). Foto: Jauh Hari Wawan S/detikJogja
Sleman -

Menjelang Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan RI ke-80, warga Kalurahan Glagaharjo, Cangkringan, Sleman, mengibarkan bendera merah putih raksasa di Bukit Klangon Kalitengah Lor, Glagaharjo, Cangkringan

Berlatar Gunung Merapi, bendera merah putih berukuran 9x6 meter itu tampak gagah berkibar di tiang setinggi 17 meter. Upacara pengibaran bendera ini dipimpin Kapolsek Cangkringan AKP Suwanti. Peserta upacaranya meliputi mahasiswa, warga sekitar, perangkat pemerintahan, TNI, Polri, relawan, dan wisatawan.

"Bukit Klangon bukan hanya menyuguhkan pemandangan megah Gunung Merapi, tetapi juga menjadi saksi semangat masyarakat Cangkringan dalam menjaga persatuan, kegotongroyongan, dan kecintaan kepada tanah air," kata Suwanto dalam amanatnya, Sabtu (16/8/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Upacara pengibaran bendera raksasa di Bukit Klangon, Kalitengah Lor, Glagaharjo, Cangkringan, Sleman, Sabtu (16/8/2025).Upacara pengibaran bendera raksasa di Bukit Klangon, Kalitengah Lor, Glagaharjo, Cangkringan, Sleman, Sabtu (16/8/2025). Foto: Jauh Hari Wawan S/detikJogja

Dia bilang, pengibaran bendera raksasa ini bukan sekadar kegiatan seremonial. Tetapi juga simbol untuk siap menjaga kedaulatan bangsa setinggi gunung dan seluas pandangan mata.

"Di tengah tantangan zaman baik bencana alam, perubahan sosial, maupun arus teknologi, kita semua harus tetap teguh seperti Merapi, namun sejuk dalam menjaga harmoni kehidupan," ujarnya.

ADVERTISEMENT
Upacara pengibaran bendera raksasa di Bukit Klangon, Kalitengah Lor, Glagaharjo, Cangkringan, Sleman, Sabtu (16/8/2025).Upacara pengibaran bendera raksasa di Bukit Klangon, Kalitengah Lor, Glagaharjo, Cangkringan, Sleman, Sabtu (16/8/2025). Foto: Jauh Hari Wawan S/detikJogja

Lurah Glagaharjo, Suroto, mengatakan di Cangkringan pernah terjadi pertempuran melawan Belanda pada Maret 1949. Bahkan hingga saat ini peninggalan penjajah masih ada di sekitar Bukit Klangon.

"Sejarah kenapa di sini menjadi pengibaran merah putih karena di sini ada tempat pertempuran dulu melawan Belanda. Di bawah ini ada Gua Jepang untuk persembunyian penjajah di Cangkringan. Makanya setiap tahun kita adakan untuk mengenang pahlawan," kata Suroto.

Pertempuran yang dimaksud Suroto yakni peristiwa penyerbuan tentara Belanda di sekitar Desa Argomulyo, Cangkringan. Disebutkan bahwa pasukan Belanda saat itu membakar rumah-rumah penduduk. Mereka juga menangkap Kades Argomulyo, Suharjo, dan carik desa, Sukarman. Keduanya meninggal ditembak di persawahan.

Disebutkan pula bahwa saat itu juga ada delapan warga meninggal. Sebelum terjadi penyerbuan di Argomulyo, pasukan Belanda disebut menyisir kampung. Terjadi pertempuran sengit saat penduduk bersama laskar rakyat melakukan perlawanan.

Dalam peristiwa itu, Bapak Wanayik atau Sayid Barnadian dari laskar rakyat gugur ditembak Belanda di barat lapangan Jabalkat. Jenazahnya dimakamkan di Dusun Duwet Wukirsari, Cangkringan.

Pertempuran melawan Belanda juga terjadi di wilayah Sleman lainnya, di antaranya di Sambilegi Maguwoharjo, Prambanan, Ngaglik, Tempel, Minggir, Mlati, Turi, Seyegan, Berbah, Pakem, dan Gamping.

"Makanya setiap tahun kita adakan untuk mengenang pahlawan," ujar Suroto.




(dil/dil)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads