Sebanyak 76 putra-putri dari 38 provinsi di Indonesia telah terpilih sebagai anggota Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) Nasional 2025. Salah satunya terselip nama Naura Aullia Putri Darmawan, siswi SMA Negeri 4 Kota Jogja.
Siswi kelas 11 itu menjadi satu-satunya wakil dari kota Jogja yang lolos Paskibraka Nasional. Naura dan siswa SMA Negeri 1 Pundong Bantul, Faishal Ahmad Kurniawan, menjadi wakil Provinsi DIY untuk berangkat ke Jakarta.
Kepada detikJogja, Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan SMA N 4 Jogja Paulina Hendrajanti menerangkan bagaimana Naura memulai jalannya menuju Paskibraka Nasional dari ekstrakurikuler Pleton Inti (Tonti).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Paskibra itu salah kegiatan yang dilaksanakan Tonti," jelas Paulina saat ditemui detikJogja di SMAN 4 Jogja, Jumat (15/8/2025).
"Ketika masuk kita sudah melihat Naura ada sertifikat-sertifikat (penghargaan) yang dipunyai waktu SMP. Jadi kita asah lagi. Dari daftar ulang itu, kita kan juga ada wawancara," sambungnya.
Sementara, Pembina Ekskul Tonti SMAN 4 Jogja, Retno Savitri menjelaskan jenjang seleksi Purna Paskibraka Indonesia (PPI) yang dilakoni Naura hingga ke tingkat Nasional. Mulanya, seleksi dilakukan di tingkat Kota/kabupaten sekitar awal bulan Juni 2025.
"Sekolah menyaring kan, terus ke tingkat kota ada seleksi sistem gugur, nanti lolos seleksi di tingkat provinsi, terus nasional, nasional juga diseleksi lagi," papar Vitri.
"Kemarin (SMAN 4 mengirim) 12 (siswa), lolos seleksi ke Kota 5 (siswa), di Provinsi yang lolos cuma Naura sendiri. Tahun-tahun lalu bisa ada 1-2 anak (yang lolos tingkat provinsi), tahun ini cuma Naura tapi langsung lolos tingkat Nasional," imbuhnya.
Setiap jenjang, lanjut Vitri, memiliki beberapa seleksi. Mulai dari fisik hingga pengetahuan. Ia bilang, Naura sempat minder saat menjalani seleksi lantaran memiliki background keluarga yang masyarakat biasa.
"Ada minimum tinggi badan, itu 160 cm untuk perempuan, laki-laki 165 cm, kebetulan Naura tingginya 167 cm. Selain fisik, ada seleksi wawasan kebangsaan juga, tes untuk pengetahuan umum," paparnya
"Dulu sempat lesu, tidak pede, tidak pede-nya karena dia orang tuanya wiraswasta, lainnya kan ya ada anak-anak (orang terpandang) mungkin. Dia tuh sering nangis, tapi saya kasih motivasi," ujar Vitri.
Lebih lanjut Vitri menjelaskan Naura memiliki modal prestasi yang kuat sehingga bisa lolos Paskibraka nasional. Naura, menurutnya, juga memiliki kepribadian yang menyenangkan.
"Waktu SMP itu, Danton (Komandan Pleton) terbaik tingkat SMP. Kalau prestasi nonakademis itu di SMP juga penari tradisional. Di kelas juga lumayan menonjol, masuk 10 besar lah," ungkapnya.
"Anaknya ramah, kalau ketemu bawaannya itu menyenangkan, ada kepemimpinannya, ngemong sama temen-temenya, dia juga tergabung dalam pengurus OSIS," tutur Vitri.
Naura Sempat Kaget Lolos Seleksi
Naura sendiri terpilih dari 369 peserta seleksi Paskibraka tingkat DIY tahun 2025 ke tingkat Nasional. Dilansir dari laman resmi Pemkot Jogja, Naura menjadi satu dari dua pelajar terbaik yang akan mewakili Kota Jogja dan berangkat karantina pada tanggal 15 Juli 2025.
"Saya sempat kaget waktu tahu lolos seleksi Kota Jogja, karena pesertanya banyak dan hebat-hebat," jelas Naura seperti dikutip dari laman warta.jogjakota.go.id.
Naura mengaku sempat menjalani masa-masa berat dalam menekuni dunia Paskibra ini. Namun dukungan kuat dari keluarga dan orang terdekat menurutnya menjadi kunci ia bisa melewati itu.
"Dulu saya pernah ragu saat mau jadi danton, karena tanggung jawab dan tekanannya besar. Tetap berusaha dan berdoa adalah hal yang saya pegang," ungkapnya.
Atas pencapaian ini, Naura juga sempat disambut hangat oleh Wali Kota Jogja, Hasto Wardoyo, di rumah dinasnya, Senin (7/7) lalu. Hasto menyampaikan apresiasi atas kerja keras Naura.
"Selamat kepada Naura. Dari 369 peserta, hanya dua yang terpilih. Ini harus disyukuri dan dimanfaatkan untuk mengedukasi teman sebaya. Menjadi Paskibraka tidak hanya soal mengibarkan bendera, tapi juga menjadi agen perubahan menuju kebaikan," pesan Hasto.
(afn/ams)
Komentar Terbanyak
Heboh Penangkapan Pembobol Situs Judi Berujung Polda DIY Klarifikasi
Respons Wamenaker soal 19 Juta Lapangan Kerja Dipertanyakan Publik
Survei BPS: Jogja Ranking 1 Hunian Layak dan Terjangkau se-Jawa