- Harga Sembako Jogja 16 November 2025 Versi Bapanas Perubahan lengkap harga sembako Jogja berdasar data Bapanas adalah:
- Penyebab Harga Sembako Berubah-ubah 1. Faktor Produksi (Internal) 2. Faktor Distribusi (Internal) 3. Faktor Sumber Pasokan (Internal) 4. Faktor Permintaan dan Penawaran (Eksternal 5. Faktor Jumlah Pesaing (Eksternal)
Harga bahan pangan, terkhusus Sembilan Bahan Pokok (Sembako), di Kota Jogja dapat berubah sewaktu-waktu karena sejumlah faktor. Bagi masyarakat, mengetahuinya adalah hal yang penting agar bisa menentukan prioritas pembelian pangan sehari-hari.
Dilihat pada Minggu (16/11/2025) pukul 12.14 WIB di aplikasi Panel Harga Pangan Badan Pangan Nasional (Bapanas), sejumlah bahan pangan berubah harga. Salah satunya beras medium yang turun tipis dari Rp 12.913 menjadi Rp 12.875 per kilogram.
Sebaliknya, cabai merah besar tancap gas menembus level Rp 62.750 dari sebelumnya Rp 57.571 sekilo. Komoditas cabai lain, yakni rawit merah, justru turun menjadi Rp 29.250/kg, lebih murah beberapa ratus Rupiah ketimbang banderolan per Sabtu (15/11).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Daging ayam ras di sisi lain, lompat 1.500 Rupiah, terhitung dari Rp 34.500 menjadi Rp 36.000. Ikan bandeng dan tongkol juga naik, berturut-turut jadi Rp 42.000 dan Rp 34.667 sekilo. Pun tepung terigu kemasan, naik dari Rp 11.250 menjadi Rp 11.333.
Bawang merah turun dari Rp 33.571 menjadi Rp 33.250. Adapun bawang putih, satu kilogramnya dibanderol Rp 29.000, turun 286 Rupiah dibanding banderolan kemarin. Ini adalah harga termurah bawang putih sejak November 2025 dimulai.
Perlu dicatat sebelumnya, harga final sembako versi Bapanas tersedia setiap pukul 13.00 WIB. Sebelum waktu itu tiba, perubahan harga masih dimungkinkan. Mari, simak daftar harga sembako Jogja hari ini 16 November 2025 di bawah ini.
Harga Sembako Jogja 16 November 2025 Versi Bapanas
Perubahan lengkap harga sembako Jogja berdasar data Bapanas adalah:
- Beras premium: Rp 14.500/kg
- Beras medium: Turun dari Rp 12.913 menjadi Rp 12.875/kg
- Beras SPHP: Rp 12.500/kg
- Kedelai biji kering (impor): Rp 9.500/kg
- Bawang merah: Turun dari Rp 33.571 menjadi Rp 33.250/kg
- Bawang putih bonggol: Turun dari Rp 29.286 menjadi Rp 29.000/kg
- Cabai merah keriting: Turun dari Rp 48.857 menjadi Rp 48.750/kg
- Cabai merah besar: Naik dari Rp 57.571 menjadi Rp 62.750/kg
- Cabai rawit merah: Turun dari Rp 29.571 menjadi Rp 29.250/kg
- Daging sapi murni: Rp 135.000/kg
- Daging ayam ras: Naik dari Rp 34.500 menjadi Rp 36.000/kg
- Telur ayam ras: Turun dari Rp 28.875 menjadi Rp 28.800/kg
- Gula konsumsi: Turun dari Rp 17.227 menjadi Rp 17.167/kg
- Minyak goreng kemasan: Turun dari Rp 19.182 menjadi Rp 18.889/liter
- Minyak goreng curah: Naik dari Rp 17.143 menjadi Rp 17.167/liter
- Minyakita: Turun dari Rp 15.790 menjadi Rp 15.775/liter
- Tepung terigu curah: Rp 9.000/kg
- Tepung terigu kemasan: Naik dari Rp 11.250 menjadi Rp 11.333/kg
- Garam konsumsi: Rp 12.000/kg
- Ikan kembung: Turun dari Rp 37.833 menjadi Rp 37.333/kg
- Ikan tongkol: Naik dari Rp 34.333 menjadi Rp 34.667/kg
- Ikan bandeng: Naik dari Rp 41.000 menjadi Rp 42.000/kg
Penyebab Harga Sembako Berubah-ubah
Bukan tanpa sebab harga sembako dan bahan pangan lain berubah tiap hari. Nur Azizah Nasution dalam tulisannya di Journal of Sharia and Law berjudul 'Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kenaikan Harga Sembako oleh Para Pedagang Menurut Perspektif Ekonomi Syariah' memberi rincian penyebab dari faktor internal dan eksternal, sebagai berikut:
1. Faktor Produksi (Internal)
Ketersediaan bahan pokok di pasaran sangat memengaruhi harga. Contohnya, bila kondisi cuaca buruk sehingga gagal panen terjadi, maka harga akan melambung. Sebaliknya, jika jumlahnya melimpah, maka harga di pasaran turun.
2. Faktor Distribusi (Internal)
Pengiriman bahan pokok menuju pasar menjadi salah satu faktor penentu harga. Semakin mahal biaya distribusi, semakin mahal pula harga yang dipatok para pedagang. Fluktuasi harga rerata suatu bahan pangan juga memengaruhi karena pedagang tentu membutuhkan margin keuntungan.,
3. Faktor Sumber Pasokan (Internal)
Jumlah pemasok bahan pangan yang sedikit berakibat naiknya harga karena langka. Sebaliknya, ketika pemasok lebih banyak dibandingkan pedagang, harga bahan pangan turun.
4. Faktor Permintaan dan Penawaran (Eksternal
Para pedagang akan menaikkan harga bahan pangan jika permintaan lebih banyak ketimbang penawaran. Sementara itu, supply tinggi dengan demand rendah menyebabkan harga turun. Konsep permintaan-penawaran ini dipengaruhi besar-kecilnya kebutuhan pembeli terhadap bangan pangan terkait.
5. Faktor Jumlah Pesaing (Eksternal)
Faktor kelima adalah jumlah pedagang yang menjual barang sama alias pesaing. Jika tidak ada pesaing, pedagang cenderung menaikkan harga. Di sisi lain, persaingan pedagang yang ketat membuat harga bahan pangan menurun karena perebutan konsumen.
Itulah informasi ringkas mengenai harga sembako Jogja hari ini Minggu, 16 November 2025. Perlu diketahui, harga yang ditemui di pasaran mungkin berbeda karena disparitas.
(par/par)












































Komentar Terbanyak
Penjelasan Gus Elham soal Viral Video Cium Anak di Panggung
Polemik Dosen UGM Minta Naik Pangkat Berujung Dibebastugaskan
Museum Soeharto Gelar Doa Bersama Jelang Pengumuman Gelar Pahlawan