Keluarga Tepis Prada Lucky Disiksa Senior hingga Tewas gegara Gay

Regional

Keluarga Tepis Prada Lucky Disiksa Senior hingga Tewas gegara Gay

Yufengki Bria - detikJogja
Senin, 11 Agu 2025 19:48 WIB
Lusy Namo, kakak perempuan Prada Lucky Chepril Saputra Namo, saat ditemui detikBali di kediamannya di Asrama TNI Kuanino, Kota Kupang, NTT, Senin (11/8/2025). (Yufengki Bria/detikBali).
Lusy Namo, kakak perempuan Prada Lucky Chepril Saputra Namo, saat ditemui detikBali di kediamannya di Asrama TNI Kuanino, Kota Kupang, NTT, Senin (11/8/2025). (Yufengki Bria/detikBali).
Jogja -

Keluarga menepis adanya isu yang menyebut Prada Lucky Chepril Saputra Namo, disiksa hingga tewas oleh senior sesama TNI diduga lantaran seorang gay. Kakak Lucky, Lusy Namo, memastikan adiknya laki-laki normal.

"Itu tidak benar dan tidak terbukti. Adik saya itu selama ini laki-laki normal dan bergaul dengan siapa saja," tegas Lusy ketika ditemui detikBali di Asrama TNI Kuanino, Kota Kupang, NTT, Senin (11/8/2025) dilansir detikBali.

Lusy justru menuding jika isu orientasi seksual menyimpang lesbian, gay, biseksual, dan transgender (LGBT) sengaja dimainkan oleh TNI guna menutupi kasus penyiksaan dan penganiayaan adiknya. Isu tersebut tidak ada bukti yang kuat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pastinya itu untuk menutupi aib mereka karena sudah siksa adik saya sampai meninggal. Ini kan tidak tertangkap tangan, mana buktinya? Kalau itu benar, kenapa saat itu tidak langsung diproses," tegas Lusy.

"Harusnya sampaikan kepada kami kalau Lucky begitu. Bukan mereka siksa dia baru tutup semua komunikasi dengan orang tua dan keluarga," imbuh Lusy.

ADVERTISEMENT

Lusi menceritakan hingga Lucky dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Aeramo, Kabupaten Nagekeo, pun pimpinannya tidak memberitahu keluarga. Keluarga baru mengetahui adanya kejadian itu usai Lucky meminta tolong seorang petugas medis untuk menghubungi keluarga.

"Bayangkan saja, saat dia masuk rumah sakit saja kami tidak dapat informasi karena HP-nya disita oleh komandannya," ucap Lusy.

Lusy membeberkan saat Lucky disiksa, sejumlah warga yang dekat dengan asrama Teritorial Pembangunan 834 Wakanga Mere Nagekeo, mendengar teriakannya dengan suara keras.

"Mama asuhnya ceritakan kepada kami bahwa saat Lucky disiksa, dia berteriak sampai tetangga juga dengar. Dia menangis dengan suara keras," pungkas Lusy.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, motif di balik aksi penganiayaan oleh 20 prajurit TNI terhadap Prada Lucky Chepril Saputra Namo masih misteri. Pangdam IX/Udayana Mayjen TNI Piek Budyakto mengatakan pihaknya masih menyelidiki.

"Ini sedang diselidiki oleh yang berwajib dalam hal ini Pomdam XI/Udayana masih dilakukan pemeriksaan, kita tunggu saja hasilnya," terang Piek Budyakto kepada wartawan di rumah duka Prada Lucky di Asrama TNI Kuanino, Kota Kupang, NTT, Senin.

Budyakto mengatakan pihaknya telah menindaklanjuti permintaan keluarga untuk memproses hukum para pelaku tanpa pandang bulu. Seluruh pihak yang diduga terlibat sedang diperiksa sesuai mekanisme hukum yang berlaku.

"Akan disesuaikan dengan prosedur yang ada. Hukuman terberatnya sesuai mekanismenya itu polisi militer yang berhak menyampaikan dengan permintaan keluarga tadi," ujarnya.




(apl/afn)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads