Pilu! Anak 15 Tahun Tewas Tertimpa Kotak Bantuan di Gaza

Internasional

Pilu! Anak 15 Tahun Tewas Tertimpa Kotak Bantuan di Gaza

Novi Christiastuti - detikJogja
Senin, 11 Agu 2025 14:27 WIB
Humanitarian aid falls through the sky towards the Gaza Strip after being dropped from an aircraft, amid the ongoing conflict between Israel and the Palestinian militant group Hamas, as seen from Israel, April 21, 2024. (Reuters)
Momen bantuan kemanusiaan disalurkan via udara ke Gaza pada April 2024. Foto: dok. Reuters
Jogja -

Seorang bocah Palestina di Jalur Gaza tewas usai tertimpa kotak bantuan yang dijatuhkan dari udara. Korban merupakan bocah berusia 15 tahun yang tengah menunggu bantuan dijatuhkan di area Koridor Netzarim, Jalur Gaza bagian tengah.

Dilansir detikNews dari Al Jazeera, bocah itu diidentifikasi sebagai Muhammad Zakaria Eid (15). Rekaman video dari Gaza, yang telah diverifikasi oleh Al Jazeera, menunjukkan momen-momen pertama setelah salah satu kotak bantuan kemanusiaan jatuh dari udara dengan kecepatan tinggi dan menimpa korban.

Video itu juga menunjukkan kondisi korban yang berlumuran darah di bagian wajahnya. Beberapa orang berupaya melakukan resutasi untuk menelamatkan bocah itu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lalu, video juga menunjukkan laki-laki yang disebut sebagai saudara korban menggendong korban pergi dari lokasi kejadian. Jenazah bocah itu, sebagaimana dilaporkan media local, dibawa ke kamar mayat di Rumah Sakit al-Awda, Nuseirat.

Saudara laki-laki dari bocah itu mengatakan kepada Reuters bahwa adiknya tewas setelah sebuah kotak bantuan jatuh menimpanya.

ADVERTISEMENT

"Meskipun kelaparan dan kondisi hidup yang sulit, saudara laki-laki saya pergi untuk mengambil bantuan yang dijatuhkan ke laut oleh pesawat. Sebuah kotak jatuh tepat menimpa dirinya dan dia martir," tuturnya.

"Mereka (negara-negara yang terlibat dalam airdrop bantuan) tidak dapat memasukkan bantuan melalui perlintasan perbatasan, tetapi mereka menjatuhkannya di atas kami dan membunuh anak-anak kami. Seorang anak tewas di Zawayda dan di sana di sini, dan tidak ada yang peduli pada kami. Cukuplah Allah bagi kami, menghadapi mereka dan bantuan mereka," ucapnya.

Sebelumnya Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) berulang kali memperingatkan bahwa pengiriman bantuan melalui udara, atau via airdrop, berbahaya, tidak efisien, dan mahal. PBB mendesak Israel untuk mengizinkan pasokan bantuan kemanusiaan yang stabil masuk ke Jalur Gaza melalui jalur darat.

Kantor Media Pemerintah Gaza melaporkan sedikitnya 23 warga Palestina tewas dan sebanyak 124 orang lainnya luka-luka dalam pengiriman bantuan via udara sejak perang berkecamuk di wilayah itu pada Oktober 2023.




(afn/ams)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads