China Peringatkan Israel soal Keinginan Kuasai Gaza

Internasional

China Peringatkan Israel soal Keinginan Kuasai Gaza

Rita Uli Hutapea - detikJogja
Jumat, 08 Agu 2025 18:48 WIB
Palestinians ride on the back of a truck, after aid supplies that entered Gaza through Israel were distributed, in Beit Lahia in the northern Gaza Strip, August 3, 2025. REUTERS/Ebrahim Hajjaj
Warga Gaza Serbu Truk Pembawa Bantuan. Foto: REUTERS/Ebrahim Hajjaj
Jogja -

Pemerintah China memperingatkan Israel soal rencana menguasai Kota Gaza. China menyatakan "kehawatiran serius" dan meminta Israel "segera menghentikan tindakan berbahayanya".

Dilansir dari detikNews, hal itu diucapkan juru bicara Kementerian Luar Negeri China. China menyatakan bahwa Gaza merupakan milik rakyat Palestina.

"Gaza adalah milik rakyat Palestina dan merupakan bagian tak terpisahkan dari wilayah Palestina," ujar seorang juru bicara Kementerian Luar Negeri China.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Cara yang tepat untuk meredakan krisis kemanusiaan di Gaza dan mengamankan pembebasan sandera adalah gencatan senjata segera," imbuhnya, dilansir kantor berita AFP, Jumat (8/8/2025).

China menilai konflik di Gaza harus dihentikan melalui genjatan senjata. Menurutnya, hanya itu yang bisa mewujudkan de-eskalasi.

ADVERTISEMENT

"Resolusi penuh untuk konflik Gaza bergantung pada gencatan senjata; hanya dengan demikian jalan menuju de-eskalasi dapat dibuka dan keamanan regional terjamin," kata juru bicara tersebut.

Disebutkan bahwa Beijing "bersedia bekerja sama dengan komunitas internasional untuk membantu mengakhiri pertempuran di Gaza sesegera mungkin".

Diketahui, berdasarkan rilis kantor Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu, disebutkan bahwa kabinet keamanan Israel menyetujui rencana yang diusulkan oleh Netanyahu agar militer "mengambil alih kendali" Kota Gaza.

Berdasarkan rencana untuk "mengalahkan" Hamas di Jalur Gaza, pasukan Israel "akan bersiap untuk mengambil alih kendali Kota Gaza sambil mendistribusikan bantuan kemanusiaan kepada penduduk sipil di luar zona pertempuran", demikian pernyataan tersebut, dilansir kantor berita AFP, Jumat (8/8/2025).

"Mayoritas menteri kabinet keamanan meyakini bahwa rencana alternatif yang telah diajukan kepada kabinet keamanan tidak akan mencapai kekalahan Hamas maupun pemulangan para sandera," kata kantor Netanyahu tanpa memberikan rincian lebih lanjut.




(afn/afn)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads