Mugholadoh adalah jenis najis paling berat dalam Islam. Oleh karena itu, cara membersihkannya pun berbeda dibandingkan najis mutawasitoh dan mukofafah.
Menurut keterangan dari buku Shalat yang Sempurna oleh R Maftuh Ahmad, penyebab najis mugholadoh adalah air liur, kotoran, darah, dan sebagainya dari anjing atau babi. Bukan hanya anjing atau babi dewasa saja, melainkan juga anak-anaknya.
Di sisi lain, najis mutawasitoh disebabkan banyak hal, mulai dari kotoran manusia, air kencing anak perempuan, bangkai, hingga air kencing orang dewasa. Adapun najis mukofafah yang merupakan golongan teringan, diakibatkan kencing anak laki-laki yang belum genap 2 tahun.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Setiap tipe najis tersebut perlu dibersihkan terlebih dahulu sebelum seorang muslim memulai ibadah, seperti sholat. Apabila beribadah dalam kondisi tidak suci, amalannya tidak sah sehingga perlu diulang.
Lalu, bagaimana cara membersihkan najis mugholadoh? Simak pembahasan ringkasnya di bawah ini, yuk!
Tata Cara Membersihkan Najis Mugholadoh
Disadur buku Fiqih Thaharah Berdasarkan Al-Quran dan as-Sunnah tulisan Abdullah Haidir, Nabi Muhammad SAW pernah menjelaskan tata cara menyucikan najis berat ini:
Ψ·ΩΩΩΩΨ±Ω Ψ₯ΩΩΩΨ§Ψ‘Ω Ψ£ΩΨΩΨ―ΩΩΩΩ Ω Ψ₯ΩΨ°ΩΨ§ ΩΩΩΩΨΊΩ ΩΩΩΩΩΩ Ψ§ΩΩΩΩΩΩΨ¨Ω Ψ£ΩΩΩ ΩΩΨΊΩΨ³ΩΩΩΩΩ Ψ³ΩΨ¨ΩΨΉΩ Ω ΩΨ±ΩΩΨ§ΨͺΩ Ψ£ΩΩΩΩΩΨ§ΩΩΩΩΩ Ψ¨ΩΨ§ΩΨͺΩΩΨ±ΩΨ§Ψ¨Ω
Artinya: "Sucinya wadah salah seorang di antara kalian jika dijilat anjing adalah dicuci sebanyak tujuh kali, bilasan pertamanya dengan tanah." (HR Muslim, Ahmad, Abu Daud, dan Baihaqi)
Lebih lanjut, menurut penjelasan dari NU Online, ada tiga cara menggunakan tanah atau debu dalam penyucian najis mugholadoh tersebut. Ketiganya adalah:
- Mencampur air dan debu secara berbarengan, kemudian diletakkan di tempat yang terkena najis.
- Meletakkan debu di tempat yang terkena najis, lalu memberinya air dan mencampur keduanya. Terakhir, membasuhnya.
- Memberi air terlebih dahulu di tempat yang terkena najis, lalu memberi debu dan mencampur keduanya. Baru kemudian, membasuhnya.
Dari ketiga metode di atas, yang paling utama adalah cara pertama. Dengan demikian, dikutip dari laman resmi Universitas Islam an-Nur Lampung, cara membersihkan najis mugholadoh adalah:
- Pertama-tama, bersihkan terlebih dahulu benda yang terkena najis hingga hilang zat, warna, bau, dan rasanya.
- Setelah itu, basuh tempat yang terkena najis sebanyak 7 kali.
- Salah satu basuhan mesti menggunakan campuran air dan debu/tanah yang suci.
- Campuran ini boleh digunakan untuk basuhan pertama atau urutan yang lain.
Berapa jumlah tanah/debu yang harus digunakan? Humaidi al-Faruq dalam bukunya, Tuntunan Bersuci dan Sholat: Madzhab Imam Asy-Syafi'i, menerangkan bahwa debu yang digunakan harus bisa membuat air jadi keruh. Jadi, takarannya tidaklah asal, ya, detikers.
Niat Membersihkan Najis Mugholadoh
Berdasar uraian di laman NU Lampung, membersihkan najis tidak memerlukan niat. Oleh karena itu, detikers bisa-bisa saja langsung membersihkan suatu benda atau barang tanpa berniat. Lain halnya jika kamu sedang menghilangkan hadats, niat menjadi salah satu syarat.
Keterangan lain dituliskan oleh Dr Umar Sulaiman al-Asyqar dalam bukunya, Fiqih Niat. Dalam buku tersebut, dijelaskan Ibnu Hazm punya pendapat berbeda. Memang benar bahwa menurutnya, membersihkan diri dari najis tidak butuh niat.
Kendati begitu, ulama kelahiran Cordoba, Spanyol, tersebut mengharuskan niat untuk najis-najis tertentu yang diperintahkan Allah, seperti najis akibat anjing. Ibnu Hazm berpendapat, najis akibat anjing baru bisa hilang apabila seseorang berniat dan membersihkannya sesuai tata cara yang diajarkan Nabi Muhammad SAW.
Wallahu a'lam bish-shawab.
Cara Membersihkan Najis Mutawasitoh dan Mukhofafah
Disadur dari buku Panduan Shalat Lengkap & Praktis Sesuai Petunjuk Rasulullah SAW oleh Abdul Kadir Nuhuyanan, najis mutawasitoh dibagi lagi menjadi dua, yakni ainiyah dan hukmiyah. Najis ainiyah adalah tipe yang tampak/terlihat mata. Sementara itu, najis hukmiyah adalah najis yang tidak terlihat.
Kedua tipe najis ini dibersihkan dengan cara yang sama, yakni membasuh menggunakan air suci (air mutlak) sampai bersih. Guna mencapai kesempurnaan, najis mutawasitoh dapat dibersihkan dengan air sabun kemudian dibilas air hingga zat, warna, bau, dan rasanya hilang total.
Adapun najis mukofafah, pembersihannya lebih mudah. Menurut penjelasan dari buku Safinah Simple Series tulisan Zackiyah Ahmad, najis tipe ini bisa dibersihkan dengan cara memercikkan air sekali saja. Dasarnya adalah hadits:
"Air kencing anak perempuan itu dicuci, sedangkan air kencing anak laki-laki itu dipercikkan." (HR Abu Daud no 377 dan an-Nasa'i no 303)
Demikian pembahasan lengkap cara membersihkan najis mugholadoh dan permasalahan niatnya. Semoga membantu detikers, ya!
(sto/rih)
Komentar Terbanyak
Jawaban Menohok Dedi Mulyadi Usai Didemo Asosiasi Jip Merapi
Jokowi Berkelakar soal Ijazah di Reuni Fakultas Kehutanan UGM
Blak-blakan Jokowi Ngaku Paksakan Ikut Reuni buat Redam Isu Ijazah Palsu