Terdapat berbagai keutamaan yang bisa diraih saat seorang muslim mengerjakan sholat Tahajud di malam hari, sehingga banyak orang berlomba-lomba dalam menunaikan ibadah tersebut. Namun demikian, sholat Tahajud selama ini dikenal sebagai amalan yang dapat dikerjakan saat seseorang sudah terbangun dari tidurnya. Lantas, apakah boleh sholat Tahajud tanpa tidur?
Dijelaskan dalam buku 'The Miracle Of Night Shalat Tahajjud' karya Ustadz Hasan Albany, sholat Tahajud merupakan salah satu amalan yang memiliki banyak keutamaan. Adapun keutamaan sholat Tahajud telah tertuang di dalam dalil Al-Quran maupun hadits. Salah satunya di dalam Surat Al-Isra ayat 79. Sebagaimana Allah SWT berfirman:
وَمِنَ الَّيْلِ فَتَهَجَّدْ بِهٖ نَافِلَةً لَّكَۖ عَسٰٓى اَنْ يَّبْعَثَكَ رَبُّكَ مَقَامًا مَّحْمُوْدًا ٧٩
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Wa minal-laili fa taḫajjad bihî nâfilatal laka 'asâ ay yab'atsaka rabbuka maqâmam maḫmûdâ.
Artinya: "Pada sebagian malam lakukanlah salat tahajud sebagai (suatu ibadah) tambahan bagimu, mudah-mudahan Tuhanmu mengangkatmu ke tempat yang terpuji."
Sementara itu, di dalam surat lainnya juga diterangkan keutamaan melakukan sholat Tahajud. Termasuk sebagai cara seorang hamba untuk taat kepada Allah SWT. Hal ini tercantum di dalam Surat Al-Furqan ayat 63-64 yang berbunyi:
وَعِبَادُ الرَّحْمٰنِ الَّذِيْنَ يَمْشُوْنَ عَلَى الْاَرْضِ هَوْنًا وَّاِذَا خَاطَبَهُمُ الْجٰهِلُوْنَ قَالُوْا سَلٰمًا ٦٣ وَالَّذِيْنَ يَبِيْتُوْنَ لِرَبِّهِمْ سُجَّدًا وَّقِيَامًا ٦٤
Wa 'ibâdur-raḫmânilladzîna yamsyûna 'alal-ardli haunaw wa idzâ khâthabahumul-jâhilûna qâlû salâmâ. Walladzîna yabîtûna lirabbihim sujjadaw wa qiyâmâ.
Artinya: "Hamba-hamba Tuhan Yang Maha Pengasih itu adalah yang berjalan di atas bumi dengan rendah hati dan apabila orang-orang bodoh menyapa mereka (dengan kata-kata yang menghina), mereka mengucapkan, 'Salam.' Dan, orang-orang yang mengisi waktu malamnya untuk beribadah kepada Tuhan mereka dengan bersujud dan berdiri."
Mengingat ada begitu banyak keutamaan yang dapat diraih bagi setiap muslim yang mengerjakan sholat Tahajud, maka hendaknya untuk menunaikan ibadah tersebut. Terlebih dalam memahami ketentuan yang melekat pada sholat Tahajud itu sendiri.
Lantas, boleh atau tidak sholat Tahajud tanpa tidur? Simak penjelasan lengkapnya berikut ini.
Bolehkah Sholat Tahajud Tanpa Tidur?
Di dalam buku 'Sholat Tahajud & Kebahagiaan: Sholat Tahajud & Kebahagiaan' karya Abd Muqit, dijelaskan Tahajjud artinya terjaga setelah tidur. Untuk itu, sholat Tahajud diartikan sebagai sholat sunnah yang pengerjaannya dilakukan di malam hari setelah tidur. Meskipun tidurnya hanya sebentar saja.
Hal senada juga disampaikan dalam buku 'Menggapai Rahmat dan Ampunan di Bulan Ramadhan' karya Abu Utsman Kharisman, tahajud berasal dari kata at-Tahajjud yang berarti bangun dari tidur di waktu malam. Ini yang membuat istilah tahajjud diperuntukkan secara khusus bagi sholat Tahajud karena termasuk sholat malam yang dikerjakan setelah bangun tidur.
Mengenai boleh atau tidak sholat Tahajud tanpa tidur, sebagian ulama sepakat sholat Tahajud harus dilakukan setelah bangun tidur, meski hanya sebentar saja. Seperti dijelaskan dalam laman Kementerian Agama (Kemenag) RI, apabila seseorang tidak tidur sama sekali dan ingin sholat sunnah, maka tetap dapat menunaikannya. Namun demikian, sholat tersebut tidak bisa dikatakan sebagai sholat Tahajud.
Ini dikarenakan sesuai dengan pendapat yang kuat, sebagian ulama sepakat sholat Tahajud adalah sholat sunnah di malam hari setelah tidur. Imam Romli dalam Nihayatul Muhtaj Ila Syarhil Minhaj, menjelaskan:
وَيُسَنُّ (التَّهَجُّدُ) بِالْإِجْمَاعِ لِقَوْلِهِ تَعَالَى {وَمِنَ اللَّيْلِ فَتَهَجَّدْ بِهِ نَافِلَةً لَكَ} [الإسراء: ٧٩] وَلِمُوَاظَبَتِهِ - صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ - وَهُوَ التَّنَفُّلُ لَيْلًا بَعْدَ نَوْمٍ
"Shalat tahajud disunnahkan dengan kesepakatan ulama berdasarkan firman Allah Taala: Dan pada sebagian malam hari shalat tahajudlah kamu sebagai suatu ibadah tambahan bagimu (QS. Al-Isra': 79) dan juga berdasarkan ketekunan nabi Muhammad SAW dalam melaksanakannya. Shalat tahajud adalah shalat sunnah di malam hari setelah tidur."
Hal tersebut dipertegas dengan pandangan yang berasal dari Syekh Sulaiman Ibn Muhamad ibn Umar Al-Bujairomi:
وَتَهَجُّدٌ - أَيْ: تَنَفُّلٌ بِلَيْلٍ بَعْدَ نَوْمٍ
"Dan sunnah melaksanakan shalat tahajud, yaitu shalat sunnah setelah tidur."
Kemudian masih dijelaskan dalam buku yang sama, 'Menggapai Rahmat dan Ampunan di Bulan Ramadhan', sholat malam tidak hanya identik dengan sholat Tahajud. Sebaliknya, terdapat sholat sunnah lainnya yang dapat dikerjakan di malam hari. Sholat yang dimaksud adalah sholat Witir.
Berbeda dengan sholat Tahajud yang dikerjakan dalam dua rakaat berturut-turut, sholat Witir justru harus berjumlah ganjil. Oleh sebab itulah, tidak sedikit kaum muslim yang mengerjakan sholat Tahajud sekalian dengan sholat Witir.
Inilah yang membuat salah satu sholat sunnah yang bisa dikerjakan di malam hari selain Tahajud adalah Witir. Daeng Naja dalam bukunya 'Sehari Semalam Bersama Rasulullah Muhammad Shallallahu Alaihi wa Sallam', menjelaskan sholat Witir bisa dilakukan menjelang tidur. Sebagaimana Rasulullah SAW bersabda:
"Jadikanlah akhir sholat malam kalian adalah sholat Witir." (HR. Al-Bukhari dan Muslim)
Merujuk dari penjelasan tersebut dapat dipahami sholat Tahajud dapat dilakukan saat seseorang sudah bangun dari tidurnya, meski hanya sebentar. Sebaliknya, apabila tidak tidur dan ingin mengerjakan sholat sunnah, maka bisa menunaikan sholat sunnah lain selain Tahajud. Salah satu yang bisa ditunaikan adalah sholat Witir. Wallahu a'lam.
Bacaan Niat Sholat Tahajud
Bagi kaum muslim yang bisa terbangun dari tidurnya di malam hari, maka dapat mengerjakan sholat Tahajud. Sebelum menunaikannya, ada baiknya mengawali ibadah tersebut dengan membaca niatnya terlebih dahulu. Dikutip dari buku 'Dahsyatnya Tahajud, Subuh, Dan Dhuha' karya W Qodratulloh S dan Ihwan Rahman Bahtiar, berikut bacaan niat sholat Tahajud:
أُصَلَّى سُنَّةَ التَّهَجُدِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ لِلَّهِ تَعَالَى
Ushallii sunnatan tahajjudi rak'ataini mustaqbilal qiblati lillahi ta'alla.
Artinya: "Aku niat sholat sunah Tahajud dua rakaat, menghadap kiblat, karena Allah Ta'ala."
Tata Cara Sholat Tahajud
Sejatinya, gerakan dan bacaan sholat Tahajud serupa dengan sholat fardhu maupun sunnah lainnya. Hal yang membedakannya adalah jumlah rakaat dan bacaan niatnya saja. Menurut buku 'Shalat Tahajud dan Shalat Hajat' karya Mahmud asy-Syafrowi, jumlah rakaat sholat Tahajud bisa dikerjakan dengan dua rakaat-dua rakaat.
Tidak ada jumlah maksimal dalam pengerjaannya, sehingga dapat disesuaikan dengan kemampuan masing-masing. Adapun anjuran mengerjakan sholat Tahajud dalam dua rakaat-dua rakaat tertuang di dalam riwayat hadits yang menyebut Rasulullah SAW bersabda:
"Sholat malam itu dua-dua." (HR. Malik, Ahmad, Bukhari, dan Muslim)
Berikut tata cara mengerjakan sholat Tahajud yang dapat dijadikan sebagai acuan bagi kaum muslim:
- Mengawalinya dengan membaca niat di dalam hati bersamaan dengan takbiratul ihram.
- Membaca doa iftitah.
- Membaca ta'awwudz.
- Membaca Surat Al-Fatihah.
- Melanjutkannya dengan surat pendek atau surat-surat lain di dalam Al-Quran.
- Rukuk sambil membaca tasbih.
- I'tidal sambil membaca doa.
- Sujud pertama sambil membaca tasbih.
- Duduk di antara dua sujud sambil membaca doa.
- Sujud kedua sambil membaca tasbih.
- Bangkit untuk mengerjakan rakaat kedua.
- Kemudian lakukan cara yang sama seperti rakaat pertama.
- Setelah sujud kedua, lakukan tasyahud akhir.
- Akhiri sholat dengan salam sebanyak dua kali mulai dari menoleh kanan, baru ke kiri.
Doa Setelah Sholat Tahajud
Setelah selesai menunaikan sholat Tahajud, tidak ada salahnya bagi seorang muslim untuk melanjutkan ibadahnya dengan senantiasa berdoa kepada Allah SWT. Selain memohon ampunan, melalui doa yang dipanjatkan juga diharapkan untuk mendapat ridho dan keberkahan dari-Nya.
Masih merujuk dari buku 'Panduan Lengkap Shalat, Doa, Zikir & Shalawat', berikut bacaan doa setelah sholat Tahajud secara lengkap:
اللهُمَّ لَكَ الْحَمْدُ أَنْتَ قَيُّوْمُ السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضِ وَمَنْ فِيهِنَّ وَلَكَ الْحَمْدُ أَنْتَ نُورُ السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضِ وَمَنْ فِيهِنَّ وَلَكَ الْحَمْدُ أَنْتَ الْحَقُّ وَوَعْدُكَ الْحَقُّ وَلِقَاؤُكَ حَقٌّ وَقَوْلُكَ حَقٌّ وَالْجَنَّةُ حَقٌّ وَالنَّارُ حَقٌّ وَالنَّبِيُّونَ حَقٌّ وَمُحَمَّدُ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ حَقٌّ وَالسَّاعَةُ حَقٌّ اللَّهُمَّ لَكَ أَسْلَمْتُ وَبِكَ أُمَنْتُ وَعَلَيْكَ تَوَكَّلْتُ وَإِلَيْكَ أَنَبْتُ وَبِكَ خَاصَمْتُ وَإِلَيْكَ حَاكَمْتُ فَاغْفِرْ لِي مَا قَدَّمْتُ وَمَا أَخَّرْتُ وَمَا أَسْرَرْتُ وَمَا أَعْلَنْتُ وَمَا أَنْتَ أَعْلَمُ بِهِ مِنِّي أَنْتَ الْمُقَدِّمُ وَأَنْتَ الْمُؤَخِّرُ لَا إِلَهَ إلا أَنْتَ وَلَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللَّهِ الْعَلِي العظيم
(رواه البخاري ومسلم)
"Allaahumma lakal hamdu anta qayyuumus samawaati wal ardhi wa man fiihinna, wa lakal hamdu anta nuurus samaawaati wal ardhi wa man fiihinna, wa lakal hamdu antal haqqu wa wa'dukal haqqu wa liqaa'uka haqqun wa qawluka haqqun wal jannatu haqqun wan naaru haqqun wan nabiyuuna haqqun wa muhammadun shallallaahu 'alaihi wa sallama haqqun was saa'atu haqqun. Allaahumma laka aslamtu wa bika aamantu wa 'alayka tawakkaltu wal ilayka anabtu wa bika khaashamtu wa ilayka haakamtu faghfirlii maa qaddamtu wa maa akhkhartu wa maa asrartu wa maa a'lantu antal muqaddimu wa antal muakhkhiru. Laa ilaaha illaa anta wa laa ilaaha ghairuka wa laa hawlaa wa laa quwwata illaa billaahil 'aliyyil 'azhiim."
Artinya: Artinya: "Ya Allah, segala puji hanya bagi-Mu. Engkau penegak langit dan Bumi serta segala isinya. Bagi-Mu segala puji. Engkau benar. Janji-Mu benar. Perjumpaan dengan-Mu benar. Firman-Mu benar. Surga itu benar. Neraka itu benar. Para nabi itu benar. Nabi Muhammad itu benar. Hari Kiamat juga benar. Ya Allah, kepada-Mulah aku berserah diri. Dengan-Mu aku beriman. Kepada-Mu aku bertawakal. Kepada-Mu aku kembali. Dengan-Mu aku rindu. Kepada-Mu aku meminta putusan. Ampunilah dosa-dosaku yang terdahulu dan dosa yang terakhir, yang tersembunyi dan yang tampak. Engkaulah Dzat Yang Maha Mengakhirkan dan Maha Mendahulukan. Tiada Tuhan yang layak disembah selain Engkau. Tidak ada tuhan selain Engkau. Tidak ada daya dan kekuatan selain dengan pertolongan Allah Yang Maha Luhur dan Maha Agung" (HR. Bukhari dan Muslim).
Dzikir Setelah Sholat Tahajud
Selain membaca doa setelah Tahajud, ada juga sebuah bacaan dzikir yang dapat diamalkan oleh setiap muslim setelah mengerjakan ibadah sunnah tersebut. Mengutip dari buku 'Doa & Zikir Tahajud Ajaran Nabi' yang disusun oleh Tim Zahra, berikut bacaan dzikir setelah sholat Tahajud:
لا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ
لَهُ الْمُلْكُ وَ لَهُ الْحَمْدُ
يُحْيِي وَيُمِيتُ وَ يُمْيْتُ وَ يُحْيِي
وَ هُوَ حَيٍّ لَا يَمُوْتُ بَيَدِهِ الْخَيْرُ
وَ هُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ
اللَّهُمَّ لَكَ الْحَمْدُ يَا رَبِّ
أَنْتَ نُورُ السَّمَاوَاتِ وَ الْأَرْضِ فَلَكَ الْحَمْدُ
وَ أَنْتَ قَوَامُ السَّمَاوَاتِ وَ الْأَرْضِ فَلَكَ الْحَمْدُ
وَ أَنْتَ جَمَالُ السَّمَاوَاتِ وَ الْأَرْضِ فَلَكَ الْحَمْدُ
وَ أَنْتَ زَيْنُ السَّمَاوَاتِ وَ الْأَرْضِ فَلَكَ الْحَمْدُ
وَ أَنْتَ صَرِيحُ الْمُسْتَصْرِحِيْنَ فَلَكَ الْحَمْدُ
وَ أَنْتَ غَيَاتُ الْمُسْتَغِيْثِينَ فَلَكَ الْحَمْدُ
وَ أَنْتَ مُجِيبُ دَعْوَةِ الْمُضْطَرِّيْنَ فَلَكَ الْحَمْدُ
وَ أَنْتَ أَرْحَمُ الرَّاحِمِينَ فَلَكَ الْحَمْدُ
اللَّهُمَّ بِكَ تُنْزَلُ كُلُّ حَاجَةٍ فَلَكَ الْحَمْدُ
وَ بِكَ يَا إِلَهِي أَنْزَلْتُ حَوَائِجِي اللَّيْلَةَ
فَاقْضِهَا يَا قَاضِيَ حَوَائِجِ السَّائِلِينَ
اَللَّهُمَّ أَنْتَ الْحَقُّ وَ قَوْلُكَ الْحَقُّ
وَ وَعْدُكَ الْحَقُّ وَ أَنْتَ مَلَيْكُ الْحَقُّ
أَشْهَدُ أَنْ لَقَاتَكَ حَقٌّ
وَ أَنَّ الْجَنَّةَ حَقٌّ وَ النَّارَ حَقٌّ
وَ السَّاعَةَ حَقٌّ لَا رَيْبَ فِيْهَا
وَ أَنَّكَ تَبْعَثُ مَنْ فِي الْقُبُورِ
اللَّهُمَّ لَكَ أَسْلَمْتُ وَ بِكَ آمَنْتُ
وَ عَلَيْكَ تَوَكَّلْتُ وَ بِكَ خَاصَمْتُ
وَ إِلَيْكَ يَا رَبِّ حَاكُمْتُ
فَاغْفِرْ لِي مَا قَدَّمْتُ وَ مَا أَخَرْتُ
وَ مَا أَسْرَرْتُ وَ مَا أَعْلَنْتُ
أَنْتَ الْحَيُّ الْقَيُّوْمُ لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ
"La ilaha ilallahu wahdahu la syarika lahu. Lahul-mulku wa lahul-hamdu. Yuhyi wa yumitu wa yumītu wa yuhyi. Wa huwa hayyun lā yamûtu biyadihil-khair. Wa huwa 'ala kulli syai in qadir. Allahumma lakal-hamdu ya rabbi. Anta nûrus-samawati wal-ardhi falakal-hamdu. Wa anta qiwāmus-samâwâti wal-ardhi falakal-hamdu. Wa anta jamālus-samawati wal-ardhı falakal-hamdu. Wa anta zainus-samawati wal-ardhi falakal-hamdu. Wa anta sharikhul-mustashrikhina falakal-hamdu. Wa anta ghiyatsul-mustaghītsina falakal-hamdu. Wa anta mujību da'watil-mudhtahrrîna falakal-hamdu. Wa anta arhamur-rahimîna falakal-hamdu. Allahumma bika tunzalu kullu hajatin falakal-hamdu. Wa bika ya ilâhî anzaltu hawaijil-lailata. Faqdhiha ya qadhiya hawa'ijis-sā'ilin. Allahumma antal-haqqu wa qaulukal-haqq. Wa wa'dukal-haqqu wa anta malikul-haqq. Asyhadu anna liqa'aka haqq. Wa annal-jannatu haqqun wan-naru haqq. Was-sa'ata huaqqun la raiba fiha. Wa annaka tab'atsu man fil-qubür. Allahumma laka aslamtu wa bika amantu. Wa 'alaika tawakkaltu wa bika khashamtu. Wa ilaika yâ rabbi hakamtu. Faghfirli ma qaddamtu wa må akhkhartu. Wa ma asrartu wa a'lantu. Antal-hayyul-qayyûmu la ilaha illa anta."
Artinya: "Tidak ada Tuhan selain Allah, Dia-lah satu-satunya dan tidak ada sekutu bagi-Nya. Bagi-Nya kerajaan dan pujian. Dia Yang Menghidupkan dan Dia pula Yang Mematikan, serta Dia Yang Mematikan dan Dia pula Yang Menghidupkan. Dan Dia Mahahidup tidak pernah mati, di 'tangan'-Nya segala kebaikan. Dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu. Ya Allah, bagi-Mu segala pujian, Ya Rabb. Engkau cahaya langit dan bumi, maka bagi-Mu segala puji. Engkau yang menegakkan langit dan bumi, maka bagi-Mu segala puji. Engkaulah yang membaguskan langit dan bumi, maka bagi-Mu segala puji. Engkaulah penghias langit dan bumi, maka bagi-Mu segala puji. Engkaulah yang mendengar jeritan orang-orang yang menjerit, maka bagi-Mu segala puji. Engkaulah yang memberi pertolongan kepada orang-orang yang membutuhkan pertolongan, maka bagi-Mu segala puji. Engkaulah yang menjawab seruan orang-orang yang terdesak, maka bagi-Mu segala puji. Engkaulah Yang Maha Pengasih dari yang mengasihi, maka bagi-mu segala puji. Ya Allah, dengan-Mu Engkau turunkan segala hajat, maka bagi-Mu segala puji. Dan dengan-Mu wahai Sembahanku, aku turunkan keinginanku pada malam ini. Maka tetapkanlah ia wahai Yang Menunaikan keperluan-keperluan para peminta. Ya Allah, Engkau adalah kebenaran, dan ucapan-Mu adalah benar. Janji-Mu adalah benar, dan Engkau adalah Penguasa Kebenaran. Aku bersaksi bahwasanya pertemuan dengan-Mu adalah benar. Dan bahwasanya surga dan neraka adalah benar. Dan bahwasanya hari kiamat adalah benar dan tidak ada keraguan padanya. Dan bahwasannya Engkau membangkitkan siapa saja di dalam kubur. Ya Allah, kepada-Mu aku berserah diri dan dengan-Mu aku beriman. Kepada-Mu aku bertawakal dan dengan-Mu aku menang. Kepada-Mu aku menuntut wahai Rabb. Ampunilah aku apa-apa yang akan datang dan yang terdahulu. Dan apa-apa yang aku rahasiakan dan aku tampakkan. Engkaulah Yang Mahahidup lagi Mahamandiri, tidak ada Tuhan selain Engkau."
Bacaan Niat Sholat Witir
Apabila ingin melakukan sholat sunnah selain Tahajud, satu di antaranya yang dapat dikerjakan adalah sholat Witir. Terdapat bacaan niat tersendiri yang dapat dilakukan sebelum sholat dimulai. Bacaan niat sholat Witir terbagi menjadi dua, yaitu untuk 2 rakaat dan 1 rakaat. Ini mengingat pengerjaan rakaat sholat Witir dalam jumlah yang ganjil. Dirangkum dari 'Buku Panduan Sholat Lengkap (Wajib & Sunah)' karya Saiful Hadi El Sutha, berikut bacaan niat sholat Witir lengkap:
أُصَلِّي سُنَّةَ الْوِتْرِ رَكْعَتَيْنِ إِمَامًا / مَأْمُوْمًا لِلَّهِ تَعَالَى.
Ushallii sunnatal witri rak'ataini imaaman/makmuuman lillaahi Ta'aalaa.
Artinya: "Aku berniat mengerjakan sholat sunnah Witir sebanyak dua raka'at, sebagai imam/makmum karena Allah Ta'ala."
أُصَلِّي سُنَّةَ الْوِتْرِ رَكْعَةً إِمَامًا / مَأْمُوْمًا لِلَّهِ تَعَالَى.
Ushallii sunnatal witri rak'atan imaaman/makmuuman lillaahi Ta'aalaa.
Artinya: "Aku berniat mengerjakan sholat sunnah Witir sebanyak satu raka'at, sebagai imam/makmum karena Allah Ta'ala."
Tata Cara Sholat Witir
Sholat Witir dilakukan dalam jumlah rakaat yang ganjil. Adapun pengerjaannya bisa dilakukan sekurang-kurangnya 1 rakaat dan bisa ditambah jumlah yang lebih banyak, tapi tetap ganjil.
Dijelaskan dalam buku 'Buku Praktis Panduan Sholat Wajib-Sunnah' oleh Abu Sakhi, cara mengerjakan sholat Witir misalnya apabila dikerjakan sebanyak 3 rakaat, maka dapat dimulai dengan 2 rakaat satu kali salam. Kemudian dilanjutkan dengan sholat 1 rakaat satu kali salam. Berikut tata cara sholat Witir yang diawali dengan 2 rakaat, lalu dilanjutkan 1 rakaat:
- Membaca niat sholat Witir dua rakaat.
- Takbiratul ihram.
- Melantunkan Surat Al-Fatihah.
- Melantunkan surat pendek maupun ayat-ayat Al-Quran.
- Rukuk dengan melafalkan bacaan rukuk.
- I'tidal dengan melafalkan bacaan doa i'tidal.
- Sujud pertama dengan melafalkan bacaan doa sujud.
- Duduk di antara dua sujud dengan melafalkan bacaan doa duduk di antara dua sujud.
- Sujud kedua dengan melafalkan bacaan doa sujud.
- Duduk istirahat sejenak sebelum bangun untuk rakaat kedua.
- Bangun untuk rakaat kedua.
- Kembali melantunkan Surat Al-Fatihah.
- Kembali melantunkan surat pendek maupun ayat-ayat Al-Quran.
- Kembali rukuk dengan melafalkan bacaan rukuk.
- Kembali i'tidal dengan melafalkan bacaan doa i'tidal.
- Kembali sujud pertama dengan melafalkan bacaan doa sujud.
- Kembali duduk di antara dua sujud dengan melafalkan bacaan doa duduk di antara dua sujud.
- Kembali sujud kedua dengan melafalkan bacaan doa sujud.
- Duduk tahiyat akhir dengan membaca doa tahiyat akhir.
- Salam.
Setelah selesai mengerjakan 2 rakaat sholat Witir, maka seseorang dapat melanjutkannya ditutup dengan 1 rakaat lagi. Berikut tata cara yang bisa dijadikan sebagai panduan:
- Membaca niat sholat Witir satu rakaat.
- Takbiratul ihram.
- Melantunkan Surat Al-Fatihah.
- Melantunkan surat pendek maupun ayat-ayat Al-Quran.
- Rukuk dengan melafalkan bacaan rukuk.
- I'tidal dengan melafalkan bacaan doa i'tidal.
- Sujud pertama dengan melafalkan bacaan doa sujud.
- Duduk di antara dua sujud dengan melafalkan bacaan doa duduk di antara dua sujud.
- Sujud kedua dengan melafalkan bacaan doa sujud.
- Duduk tahiyat akhir dengan membaca doa tahiyat akhir.
- Salam.
Demikian tadi penjelasan mengenai boleh atau tidaknya sholat Tahajud tanpa tidur lengkap dengan bacaan niat dan tata cara yang bisa dijadikan sebagai panduan bagi setiap muslim. Semoga informasi ini membantu.
(sto/apl)
Komentar Terbanyak
Ternyata Ini Sumber Suara Tak Senonoh yang Viral Keluar dari Speaker di GBK
Komcad SPPI Itu Apa? Ini Penjelasan Tugas, Pangkat, dan Gajinya
Pengakuan Lurah Srimulyo Tersangka Korupsi Tanah Kas Desa