Liburan Sekolah Sisakan Timbunan Sampah di Kota Jogja

Liburan Sekolah Sisakan Timbunan Sampah di Kota Jogja

Adji G Rinepta - detikJogja
Selasa, 15 Jul 2025 21:18 WIB
Tumpukan sampah di depo Kotabaru Jogja, Selasa (14/7/2025).
Tumpukan sampah di depo Kotabaru Jogja, Selasa (14/7/2025). Foto: Adji G Rinepta/detikJogja
Jogja -

Liburan sekolah memicu lonjakan produksi sampah di Kota Jogja. Kini, sampah-sampah itu menumpuk di berbagai depo di Kota Jogja.

Wali Kota Jogja Hasto Wardoyo menyebut beban sampah di Jogja saat liburan sekolah mencapai 300 ton per hari. Padahal, kemampuan Pemkot mengolah sampah hanya 190 ton.

"Kalau kita itu perhari mampu (mengolah) 190 ton, maka ya kira-kira sekitar 60 ton yang masih mengendap," ujar Hasto saat ditemui di Giwangan Kota Jogja, Selasa (15/7/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hasto mengaku pemerintah mengalami kendala untuk menormalisasi kembali kondisi ini. Pasalnya, selain kuota pembuangan menuju TPA Piyungan yang semakin sempit, pihak swasta yang selama ini menjadi mitra juga banyak yang tak lagi beroperasi.

"Hari ini yang biasanya di Piyungan itu masih memungkinkan kan hari ini sudah tidak memungkinkan. Kalau toh memungkinkan itu ditentukan oleh provinsi yang kapasitasnya sangat kecil," papar Hasto.

ADVERTISEMENT

"Kedua, dulu banyak swasta membuka insenerator, dan menerima tapping fee dari Pemkot, hari ini swasta-swasta itu hampir semua berhenti karena memang ada penertiban, mereka harus sesuai dengan kaidah tidak boleh melanggar Undang-undang lingkungan," imbuhnya.

Untuk itu, kata Hasto, Pemkot Jogja saat ini tengah memutar otak untuk mencari cara-cara lain mengatasi masalah sampah ini.

"Sebetulnya sekarang memasuki masa kritis. Makannya harus ada cara-cara. Sebulan ini saya berfikir keras mencari cara. Kalau kita tidak mempunyai jurus baru, untuk menuju normal lagi itu sulit," ungkapnya.

"Salah satu cara yang saya lakukan adalah dengan memilah sampah di depo. Hari ini, ada empat depo yang kita pakai sebagai pilot project pemilahan," tambahnya.

Hasto bilang, ada 4 depo yang menjadi pilot project kebijakan ini. Yakni Depo THR di Jalan Brigjen Katamso, Depo Lapangan Karang, Depo Mandala Krida, dan Depo Kotabaru. Keempat depo itu menurutnya menghimpun 21 kelurahan.

"Saya amati dulu, empat titik itu seperti apa permasalahannya. Saya lihat dulu, kita kerahkan pemilah dengan metode padat karya, seperti apa penurunan sampahnya," papar Hasto.

"Kalau kemarin kan kita merem, ndak memilah sama sekali, tapi hari ini coba dipilah. Kalau tidak dipilah ya overload di hilir. Kuncinya memilah, sembari memberi pelajaran ke masyarakat," lanjutnya.

Hasto mengatakan para penggerobak juga sudah diedukasi untuk memisahkan sampah plastik dan residu, meski menurutnya hasilnya belum bisa 100 persen.

"Kalau plastik kan banyak yang bisa menerima. Penggerobak kalau bisa memilah plastik dan monggo dimanfaatkan, mereka sudah punya jalannya," pungkasnya.




(afn/apl)

Hide Ads