Rusia Bela Indonesia yang Tolak Atlet Israel: Standar Ganda IOC!

Internasional

Rusia Bela Indonesia yang Tolak Atlet Israel: Standar Ganda IOC!

Yanu Arifin - detikJogja
Jumat, 24 Okt 2025 08:38 WIB
Kremlin spokesman Dmitry Peskov attends a joint news conference of Russian President Vladimir Putin and Belarusian President Alexander Lukashenko in Moscow, Russia February 18, 2022. Sputnik/Sergey Guneev/Kremlin via REUTERS
Juru bicara Pemerintah Rusia, Dmitry Peskov. Foto: Sputnik/Sergey Guneev/Kremlin via REUTERS
Jogja -

Indonesia mendapat peringatan keras dari Komite Olimpiade Internasional (IOC) buntut menolak partisipasi atlet Israel. Pemerintah Rusia memberikan pembelaan.

"Tentu saja, ini semua adalah standar ganda. Komite Olimpiade Internasional (IOC) tidak mengeluarkan pernyataan serupa terhadap negara-negara yang sebelumnya menolak memberikan visa kepada atlet Rusia," kata juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov, melansir Sport.ru yang dikutip detikSport Jumat (24/10/2025).

Diketahui, IOC memberi peringatan keras kepada Indonesia setelah atlet Israel dilarang bertanding di Kejuaraan Dunia Senam d Jakarta, 19-25 Oktober 2025. Visa keenam atletnya tidak dikeluarkan Pemerintah RI.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Federasi Senam Israel sempat melakukan banding ke Pengadilan Arbitrase Olahraga atau CAS. Namun, banding mereka ditolak, sehingga keenam atletnya dipastikan gagal berlaga di Jakarta.

ADVERTISEMENT

IOC kemudian angkat suara menyikapi ini. Mereka akhirnya merilis 4 butir sikap, dua di antaranya adalah peringatan keras bagi Indonesia.

Pertama adalah IOC mengaku akan menyetop segala bentuk negosiasi dengan Indonesia perihal potensi menggelar Olimpiade di masa mendatang. Dalam hal ini, kans Indonesia menggelar Olimpiade 2036 jadi dipertanyakan.

Kemudian, IOC meminta semua federasi olahraga internasional tak menggelar kejuaraan apa pun di Indonesia. IOC mendesak Indonesia memberi jaminan dulu agar bisa memperbolehkan semua atlet datang tanpa alasan apa pun.

Pemerintah Indonesia sudah merespons pernyataan IOC. Menteri Pemuda dan Olahraga Erick Thohir menerima konsekuensi ini seraya menegaskan akan tetap berusaha aktif di panggung olahraga internasional.




(apu/dil)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads