Hampir setiap hari, terdapat hari penting yang diperingati di berbagai belahan dunia. Pada 14 Juli 2025, masyarakat di berbagai penjuru dunia merayakan Hari Simpanse Sedunia. Sementara itu, masyarakat di Tanah Air memperingati Hari Pajak Nasional. Namun, tidak hanya itu, masih ada sejumlah hari besar internasional yang turut diperingati pada tanggal tersebut.
Menurut Kalender Hijriah Indonesia Tahun 2025 yang diterbitkan oleh Ditjen Bimas Islam Kemenag RI, 14 Juli 2025 adalah hari Senin dalam penanggalan Masehi. Kemudian dalam Kalender Jawa, jatuh pada hari pasaran Senin Pahing, 18 Suro 1959 (Dal). Sedangkan dalam penanggalan Hijriah, hari tersebut bertepatan dengan 18 Muharram 1447 H.
Lantas, tanggal 14 Juli 2025 memperingati hari apa? Berikut adalah beberapa hari penting nasional dan internasional yang diperingati hari ini!
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tanggal 14 Juli 2025 Memperingati Hari Apa?
Menurut National Day Calendar, Days of The Year, dan National Today, terdapat peringatan penting pada 14 Juli 2025 seperti Hari Simpanse Sedunia hingga Hari Pajak Nasional. Mari cermati penjelasan lengkapnya!
1. Hari Simpanse Sedunia
Hari Simpanse Sedunia diperingati setiap tanggal 14 Juli oleh para pemerhati satwa liar dan pencinta lingkungan di seluruh dunia. Tanggal ini tidak dipilih sembarangan, melainkan bertepatan dengan hari ketika Dr Jane Goodall pertama kali tiba di Gombe, Tanzania, untuk memulai penelitian revolusionernya tentang simpanse pada tahun 1960. Peringatan ini menjadi wadah untuk menghormati warisan ilmiah tersebut sekaligus menyoroti pentingnya pelestarian simpanse di alam liar.
Simpanse adalah kerabat dekat manusia secara genetik. Sayangnya, mereka terus menghadapi ancaman serius seperti perusakan habitat, perburuan ilegal, dan perdagangan satwa liar. Hari ini menjadi momen refleksi dan penyadaran bahwa kelangsungan hidup mereka bergantung pada tindakan manusia. Di berbagai tempat, aktivis lingkungan, lembaga konservasi, dan sekolah-sekolah mengadakan edukasi publik untuk memperkuat kesadaran kolektif akan pentingnya menjaga simpanse.
Perayaan ini biasanya berlangsung dalam bentuk kampanye penyuluhan, tayangan dokumenter, dan penggalangan dana bagi pusat rehabilitasi simpanse. Banyak organisasi juga memanfaatkan media sosial untuk menyebarkan kisah inspiratif serta fakta ilmiah mengenai kehidupan simpanse. Meskipun tampak sederhana, peringatan ini memainkan peran penting dalam menyatukan upaya pelestarian yang tersebar di banyak negara.
2. Hari Peringatan Hiu
Tak banyak yang menyadari bahwa hiu justru lebih terancam oleh manusia dibanding sebaliknya. Oleh karena itu, Hari Peringatan Hiu yang jatuh pada 14 Juli bertujuan untuk membalikkan stigma negatif terhadap hewan ini sekaligus menumbuhkan kesadaran akan perannya dalam ekosistem laut. Banyak lembaga kelautan dan organisasi konservasi merayakan hari ini sebagai bentuk protes terhadap praktik perusakan laut seperti finning dan overfishing.
Dalam ekosistem laut, hiu memegang peranan sebagai predator puncak. Mereka membantu menjaga keseimbangan populasi spesies lain sehingga laut tetap sehat. Ironisnya, citra hiu yang dibentuk oleh film dan media sering kali menggambarkannya sebagai monster haus darah. Padahal, serangan hiu terhadap manusia sangat jarang terjadi. Bandingkan saja dengan kecelakaan karena kelapa jatuh atau serangga kecil yang jauh lebih mematikan.
Hari Peringatan Hiu juga menjadi panggilan aksi. Masyarakat diajak untuk menghindari produk berbahan dasar hiu, mulai dari sup sirip hiu hingga kosmetik berbahan squalene. Di beberapa negara, aksi penandatanganan petisi dan demonstrasi damai juga dilakukan sebagai bentuk tekanan terhadap industri yang merugikan keberlangsungan spesies ini. Dengan kampanye seperti ini, diharapkan populasi hiu dapat terjaga dan laut tetap berimbang.
3. Hari Bastille
Salah satu peringatan paling bersejarah yang juga jatuh pada 14 Juli adalah Hari Bastille. Di Prancis, ini merupakan hari kemerdekaan yang dirayakan secara nasional. Perayaan ini mengingatkan pada penyerbuan Penjara Bastille di Paris pada tahun 1789 yang menjadi titik tolak Revolusi Prancis. Aksi tersebut melambangkan perlawanan rakyat terhadap penindasan dan ketidakadilan monarki.
Hari Bastille bukan hanya dirayakan di Prancis. Komunitas diaspora Prancis di berbagai belahan dunia juga ikut memperingatinya dengan semarak. Suasana penuh warna dengan parade militer, pertunjukan kembang api, dan festival kuliner menjadi ciri khas perayaan ini. Tidak hanya itu, seni dan budaya Prancis turut ditampilkan dalam berbagai bentuk acara, mulai dari musik klasik hingga film.
Namun, makna dari Hari Bastille lebih dari sekadar seremoni. Ia adalah simbol perjuangan untuk kebebasan, persamaan, dan persaudaraan. Ketika masyarakat mengenang hari ini, mereka juga diingatkan pada pentingnya mempertahankan hak-hak sipil dan menolak tirani dalam bentuk apa pun. Itulah mengapa Hari Bastille tetap relevan hingga kini, bahkan di luar batas geografis Prancis.
4. Hari Juru Warta Internasional
Jauh dari keramaian parade, Hari Juru Warta Internasional menjadi momen untuk menghormati mereka yang menjalankan profesi sebagai pembawa berita. Peringatan ini diprakarsai oleh seorang juru warta asal Kanada, Scott Fraser, pada 1997. Ia menyadari bahwa pekerjaan uniknya sebagai juru warta, atau yang dulu dikenal sebagai town crier, tidak memiliki hari penghargaan resmi.
Profesi ini memiliki sejarah panjang, bahkan sejak zaman Yunani Kuno dan Abad Pertengahan. Seorang juru warta bertugas menyampaikan kabar penting di tengah masyarakat yang belum mengenal media cetak. Dengan suara lantang, mereka membawa informasi yang menyelamatkan nyawa, menentukan nasib, atau memberi arah pada kehidupan masyarakat. Frasa 'jangan tembak pembawa pesan' lahir dari kenyataan pahit bahwa mereka kerap membawa berita buruk tetapi tak berdaya mengubahnya.
Meskipun sekarang profesi ini nyaris punah, Hari Juru Warta Internasional menjadi ajang untuk menghidupkan kembali penghargaan terhadap peran penyampai informasi. Beberapa kota di Inggris dan Kanada bahkan mengadakan kompetisi juru warta dan pertunjukan kostum sebagai bagian dari pelestarian tradisi. Lewat peringatan ini, publik diajak merenungi betapa pentingnya peran informasi yang jujur dan akurat sejak zaman dahulu hingga era digital sekarang.
5. Hari Pajak Nasional
Tak kalah penting, 14 Juli juga menandai peringatan Hari Pajak Nasional. Di Indonesia, peringatan ini menjadi waktu refleksi bagi pemerintah dan masyarakat untuk menilai kembali kesadaran dan kepatuhan dalam membayar pajak. Meskipun tidak semeriah perayaan lainnya, maknanya sangat mendalam bagi kelangsungan pembangunan bangsa.
Berdasarkan penjelasan pada laman resmi Direktorat Jenderal Pajak, pajak adalah sumber utama penerimaan negara. Melalui dana yang terkumpul dari pajak, pemerintah dapat membangun infrastruktur, menyediakan pendidikan dan layanan kesehatan, serta menjaga stabilitas ekonomi. Oleh karena itu, Hari Pajak Nasional tidak hanya dirayakan oleh pegawai Direktorat Jenderal Pajak, tetapi juga oleh seluruh warga negara yang berkontribusi melalui kewajiban perpajakannya.
Beberapa instansi pemerintahan biasanya mengadakan seminar, diskusi publik, dan kegiatan edukatif untuk menyampaikan pentingnya pajak bagi pembangunan. Selain itu, penghargaan juga diberikan kepada wajib pajak teladan sebagai bentuk apresiasi. Lewat momen ini, diharapkan semangat gotong royong dalam membiayai negara semakin tumbuh dan merata di seluruh lapisan masyarakat.
Nah, itulah tadi sejumlah peringatan yang terdapat pada 14 Juli 2025. Semoga bermanfaat, detikers!
(par/rih)
Komentar Terbanyak
Roy Suryo Usai Diperiksa soal Ijazah Jokowi: Cuma Identitas yang Saya Jawab
Pengakuan Lurah Srimulyo Tersangka Korupsi Tanah Kas Desa
Amerika Minta Indonesia Tak Balas Tarif Trump, Ini Ancamannya