Nasib Usaha Parkir Warga Lempuyangan Usai SP3 KAI Akhir Juli

Nasib Usaha Parkir Warga Lempuyangan Usai SP3 KAI Akhir Juli

Serly Putri Jumbadi - detikJogja
Minggu, 22 Jun 2025 18:25 WIB
Suasana rumah warga Tegal Lempuyangan, Bausasran, Kemantren Danurejan, Kota Jogja, Minggu (25/5/2025).
Salah satu rumah warga yang terdampak penataan Stasiun Lempuyangan. (Foto: Serly Putri Jumbadi/detikJogja)
Jogja -

Warga Tegal Lempuyangan, Bausasran, Kemantren Danurejan, Kota Jogja bakal angkat kaki dari tempatnya pada 31 Juli nanti. Sebagian warga telah bersiap untuk mengosongkan bangunan, termasuk usaha parkirnya.

Diketahui ada 14 rumah yang bakal direlokasi PT KAI dan mayoritas digunakan sebagai tempat penitipan motor. Anton menjelaskan, nantinya, tempat penitipan motor akan dipusatkan di timur Stasiun Lempuyangan.

"Kalau kita menyerahkan rumah padahal kita mengusahakan parkir di dalam rumah kita. Otomatis kita menyerahkan parkir itu ke PT KAI," ujar Ketua RW 01 Bausasran, Anton Handriutomo, Minggu (22/6/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya menanyakan ke PT KAI, ini dari satu deret ini menampung kurang lebih 1.000 motor. Mereka mengatakan, 'kita sudah pikirkan'. Kantong parkir nanti ada di kantor KAI di sebelah rumah Bu RT paling timur. Itu sementara penampungan dari rumah-rumah ini di situ. Menurut informasi dari Daop ketika kita menandatangani kompensasi," sambung Anton.

Dia menerangkan warga yang sudah menerima kompensasi sudah mencari tempat baru.

ADVERTISEMENT

"Ya pastinya seperti itu (sudah cari tempat baru), karena kita tahu kita semua sudah tanda tangan, dan pada saat tanda tangan itu sudah ada dinyatakan bahwa termin pembayaran kapan. Kemudian harus pindah kapan sudah ada di situ," jelasnya.

Anton menambahkan beberapa warga bersiap untuk pindah rumah. Ada yang menempati rumah baru atau mengontrak rumah.

"Sebagiannya sudah ada (tempat tinggal), mungkin juga ada yang belum. Kan saya nggak tahu. Yang saya tahu yang mulai pindah-pindah itu yang mestinya punya atau setidaknya dia akan menyewa tempat di pihak lain," tuturnya.

"Kalau yang tidak punya rumah mungkin ngontrak dulu. Tapi sampai kapan saya nggak tahu. Tapi ada beberapa yang sudah punya rumah pun, karena mereka berpenghasilan kalau tidak parkiran ya rental," sambung Anton.

Anton juga menjelaskan nasib satu warga yang masih bertahan dan enggan menandatangani kompensasi.

"Nah yang satu itu, ketika setengah dua (saat pertemuan dengan KAI) dia minta saya pulang aja tidak minta dibicarakan di sini. Mungkin mau konsultasi sama keluarga saya nggak tahu, alasannya juga nggak tahu," jelasnya.

"Saya kebetulan mendapatkan informasi dari KAI karena saya pemangku wilayah, diinformasikan bahwa kompensasi hanya akan diberikan sebelum berakhirnya SP3. Kalau SP3 sudah berakhir kami tidak akan memberikan kompensasi dan keraton tidak memberikan bebungah," ucap Anton.




(ams/ams)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads