Israel Ternyata Luncurkan Serangan dari Dalam Wilayah Iran

Internasional

Israel Ternyata Luncurkan Serangan dari Dalam Wilayah Iran

Adi Fida Rahman - detikJogja
Sabtu, 21 Jun 2025 15:58 WIB
Pemandangan dari ruang keluarga sebuah bangunan residensial yang hancur akibat serangan Israel di Teheran, Iran, pada 13 Juni 2025. (MAJID SAEEDI/GETTY IMAGES)
Pemandangan dari ruang keluarga sebuah bangunan residensial yang hancur akibat serangan Israel di Teheran, Iran, pada 13 Juni 2025. (MAJID SAEEDI/GETTY IMAGES). Foto: MAJID SAEEDI/GETTY IMAGES
Jogja -

Fakta mengejutkan tentang operasi rahasia Israel di dalam wilayah Republik Iran sebelum serangan besar-besaran pada 13 Juni 2025 terungkap dari gambar-gambar yang disiarkan media pemerintah Iran.

Dilansir detikINET, operasi rahasia itu melibatkan penempatan agen-agen Israel, penggunaan drone kecil termasuk drone FPV (first-person view), dan bahkan produksi drone di fasilitas rahasia di Iran.

Dikutip detikINET dari laman France24, televisi pemerintah Iran menayangkan rekaman truk dan van yang disamarkan untuk mengangkut drone, serta gambar fasilitas produksi darurat di dekat Teheran dan Isfahan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Salah satu video menunjukkan gedung tiga lantai yang menyembunyikan lini produksi drone kecil, lengkap dengan perangkat siap pakai. Menurut laporan, drone ini mampu menetralkan sistem pertahanan udara Iran pada jam-jam awal serangan.

Serangan 13 Juni

Pada 13 Juni, serangan Israel menargetkan komandan Korps Garda Revolusi Islam (IRGC), ilmuwan nuklir, serta fasilitas militer dan nuklir. Israel mengklaim berhasil membunuh 16 komandan IRGC dan 14 ilmuwan nuklir dalam gelombang pertama serangannya.

ADVERTISEMENT

Drone kecil dan FPV terdeteksi di langit Teheran dan kota-kota lain, menyerang sistem rudal Iran. Rekaman Pasukan Pertahanan Israel (IDF) menunjukkan drone ini diluncurkan dari dalam Iran, mengindikasikan operasi darat yang terkoordinasi.

Israel Menyusup Sejak Lama

Peneliti di Washington Institute, Farzin Nadimi, menyebut infiltrasi Israel telah berlangsung selama bertahun-tahun, menembus IRGC, dinas intelijen, militer, hingga kalangan politisi Iran.

"Korupsi adalah penyebab utama, tapi bukan satu-satunya. Banyak yang kehilangan kesetiaan karena melihat betapa korupnya sistem," ujar Nadimi.

Diketahui, pada 2021, mantan Menteri Intelijen Iran, Ali Younesi, menyebut Mossad telah menyusup ke struktur rezim. Pada 2024, eks-Presiden Mahmoud Ahmadinejad bahkan mengklaim kepala kontraintelijen Iran adalah agen Israel.

Siasat Drone-Putus Internet

Drone FPV yang digunakan Israel terdiri dari komponen kecil yang mudah diselundupkan, seperti fiberglass dan elektronik melalui Teluk Persia. Nadimi menjelaskan, teknologi ini memanfaatkan jaringan seluler seperti 5G untuk navigasi, serupa dengan taktik Ukraina dalam perang melawan Rusia. Iran pun memutus koneksi internet sejak 18 Juni untuk membatasi serangan drone, yang diklaim efektif mengurangi aktivitas mereka.

Pasukan keamanan Iran mendesak warga melaporkan aktivitas mencurigakan sejak 14 Juni. Gambar truk yang menyamar sebagai pengangkut material konstruksi, namun berisi drone, viral di media sosial. Video media pro-rezim pada 18 Juni menunjukkan truk semacam itu, mengungkap kedok operasi Israel.

Bukan Pertama Kalinya

Ini bukan kali pertama Israel melakukan operasi di Iran. Pada 2020, ilmuwan nuklir Mohsen Fakhrizadeh dibunuh dengan senapan mesin kendali jarak jauh. Pada Juli 2024, pemimpin politik Hamas, Ismail Haniyeh, tewas dalam serangan di Teheran. Hal ini menunjukkan kecanggihan dan keberanian operasi Israel di jantung Iran.

Nadimi menegaskan, dinas rahasia Iran lebih fokus pada penindasan internal ketimbang ancaman eksternal, membuat mereka lengah terhadap operasi seperti ini. Dengan teknologi drone yang terus berkembang dan infiltrasi mendalam, Iran menghadapi tantangan keamanan yang semakin kompleks.

Operasi Israel ini tidak hanya menunjukkan kemampuan intelijen mereka, tetapi juga memicu pertanyaan tentang kerentanan sistem keamanan Iran. Rezim kini berupaya keras membendung ancaman, namun sejauh mana mereka bisa mengatasi infiltrasi ini masih menjadi tanda tanya.




(dil/afn)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads