Bupati Gunungkidul, Endah Subekti Kuntariningsih, meminta umat muslim yang melaksanakan Salat Idul Adha untuk tidak menggunakan alas sekali pakai. Selain itu, panitia penyembelihan hewan kurban juga diminta untuk tidak menggunakan kantong plastik sebagai wadah daging.
"Kita harap gunakan alas salat yang dapat dipakai ulang untuk menghindari timbulan sampah. Jadi jangan pakai alas sekali pakai saat salat Idul Adha besok," kata Endah kepada wartawan di Gunungkidul, Kamis (5/6/2025).
Endah mengungkapkan aturan itu sudah tertuang dalam surat edaran (SE) No.34 tahun 2025 tentang gerakan Idul Adha tanpa plastik di Kabupaten Gunungkidul. Semua itu untuk menjaga kondisi di Gunungkidul tetap minim sampah serta menjaga lingkungan hidup yang bersih dan sehat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita juga meminta bantuan kepada Panewu dan Lurah untuk mengimbau dan mengajak PHBI (Panitia Hari Besar Islam) Gunungkidul untuk mengedukasi masyarakat," ujarnya.
Selain itu, Endah juga meminta panitia penyembelihan hewan kurban baik di masjid maupun sekolah untuk tidak menggunakan kantong plastik sebagai wadah daging untuk masyarakat.
"Panitia bisa mengganti kantong plastik sebagai wadah daging kurban dengan menggunakan daun pisang atau daun jati atau besek atau masyarakat bawa wadah sendiri yang dapat dipakai ulang saat pengemasan daging kurban," ucap Endah.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Gunungkidul, Hary Sukmono, mengaku telah menyediakan sarana dan prasarana pengelolaan sampah untuk mengantisipasi lonjakan sampah. Seperti halnya tempat sampah terpilah dan alat pengumpul sampah terpilah di lokasi pelaksanaan Salat ldul Adha dan pembagian daging kurban.
"Karena itu nanti ada satuan tugas khusus di lapangan yang menangani sampah, sekaligus sebagai tenaga kampanye dan edukasi publik dalam pengurangan sampah plastik," kata Hary.
DLH juga telah mengimbau kepada seluruh panitia kurban dan masyarakat untuk tidak mencuci dan membuang jeroan hewan kurban di sungai, telaga hingga sumber mata air. Pasalnya hal itu dapat mengakibatkan pencemaran air.
(apu/ams)
Komentar Terbanyak
PDIP Jogja Bikin Aksi Saweran Koin Bela Hasto Kristiyanto
Cerita Warga Jogja Korban TPPO di Kamboja, Dipaksa Tipu WNI Rp 300 Juta/Bulan
Jokowi Diadukan Rismon ke Polda DIY Terkait Dugaan Penyebaran Berita Bohong