Bajaj Maxride mulai ramai di Jogja belakangan ini. Moda transportasi roda tiga itu pun menjadi pesaing untuk ojek online sepeda motor. Berbeda dengan ojek online yang menggunakan kendaraan pribadi drivernya.
Bajaj Maxride menerapkan sistem sewa setiap harinya. hal ini seperti disampaikan salah satu driver Bajaj Maxride, Darsono (56). Sudah tigak minggu ini Darsono menjadi pengemudi Bajaj Maxride.
"Saya udah sekitar tiga minggu. Ngikutin kemajuan lah, tadinya saya bentor (becak montor) terus ada ini saya pindah ini," beber Darsono saat berbincang dengan detikJogja di Bumijo, Jetis, Kota Jogja, Senin (2/6/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau saya sehari tadi bisa narik, kalau saya nggak males bisa 30 tarikan. Hari ini pakai istirahat saya narik 10 kali, ada yang sampai 19-18 tarikan. Itu belum yang tak ambil, kalau ambil semua bisa sampai 20-30," ungkapnya.
Darsono mengaku, menjadi driver Bajaj Maxride jauh lebih menjanjikan dibandingkan saat dirinya menjadi pengemudi bentor.
"Kalau untung tergantung kitanya, kalau kita sregep narik pasti untung. Kalau bentor gini, kalau hotel ramai itu dapat tarikan. Kalau hotel nggak ada tamu kadang seminggu sekali naik tiga sampai empat kali. Karena tamu hotel rata-rata online, kita kalah sama yang online. Jadinya kalau untung, ya bisa berkali-kali lipat ini," tutur Darsono.
Tetapi, keuntungan yang didapatkan Darsono tidak sepenuhnya untuk dirinya sendiri. Dia juga harus membayar sewa untuk Bajaj yang dikemudikannya. Besaran uang sewa yakni Rp 75 ribu per harinya.
"Kalau sekarang saya narik 10 kali dapat uang Rp 170 ribuan, tapi belum bayar sewa ini Rp 75 ribu sama Rp 60 ribu buat bensin, masih sisa dikit tapi lumayan. Kalau bentor belum tentu sehari narik. Saya pernah itu bentor seminggu cuma narik satu kali," ungkap.
(apl/afn)
Komentar Terbanyak
PDIP Jogja Bikin Aksi Saweran Koin Bela Hasto Kristiyanto
Cerita Warga Jogja Korban TPPO di Kamboja, Dipaksa Tipu WNI Rp 300 Juta/Bulan
Jokowi Diadukan Rismon ke Polda DIY Terkait Dugaan Penyebaran Berita Bohong