Cerita Driver Baru Maxride di Jogja yang Baru 3 Pekan Narik, Segini Dapatnya

Cerita Driver Baru Maxride di Jogja yang Baru 3 Pekan Narik, Segini Dapatnya

Serly Putri Jumbadi - detikJogja
Senin, 02 Jun 2025 20:19 WIB
Bajaj Maxride milik Darsono saat ditemui di Jetis, Kota Jogja, Senin (2/6/2025).
Driver bajaj online, Darsono, saat ditemui di Jetis, Kota Jogja, Senin (2/6/2025). Foto: Serly Putri Jumbadi/detikJogja
Jogja -

Meski belum mengantongi izin untuk beroperasi, Bajaj Maxride nampak berkeliaran di Jogja beberapa waktu ini. Darsono (56), salah satu driver bajaj Maxride bahkan mengaku bisa membawa penumpang hingga 30 kali dalam sehari.

Pantauan detikJogja sore ini di beberapa titik Kota Jogja, beberapa bajaj Maxride menghiasi jalanan Kota Jogja. Meski tak sebanyak ojek online (ojol) lainnya macam Gojek dan Grab, Maxride nyatanya tak sepi peminat.

Darsono yang sebelumnya merupakan penarik becak motor (bentor) mengaku mulai terjun sebagai driver bajaj Maxride sejak tiga minggu lalu. Menurutnya, keberadaan bajaj Maxride cukup membantu perekonomiannya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya udah sekitar tiga minggu. Ngikutin kemajuan lah, tadinya saya bentor (becak montor) terus ada ini saya pindah ini," buka Darsono saat berbincang dengan detikJogja di Bumijo, Jetis, Kota Jogja, Senin (2/6/2025).

"Kalau saya sehari tadi bisa narik, kalau saya nggak males bisa 30 tarikan. Hari ini pakai istirahat saya narik 10 kali, ada yang sampai 19-18 tarikan. Itu belum yang tak ambil, kalau ambil semua bisa sampai 20-30," ungkapnya.

ADVERTISEMENT
Bajaj Maxride milik Darsono saat ditemui di Jetis, Kota Jogja, Senin (2/6/2025).Bajaj Maxride milik Darsono saat ditemui di Jetis, Kota Jogja, Senin (2/6/2025). Foto: Serly Putri Jumbadi/detikJogja

Darsono membandingkan keuntungan yang dia dapat saat narik bentor dan menjadi driver Maxride. Menurutnya, keuntungan bisa naik berkali-kali lipat.

"Kalau untung tergantung kitanya, kalau kita sregep narik pasti untung. Kalau bentor gini, kalau hotel ramai itu dapat tarikan. Kalau hotel nggak ada tamu kadang seminggu sekali naik tiga sampai empat kali. Karena tamu hotel rata-rata online, kita kalah sama yang online. Jadinya kalau untung, ya bisa berkali-kali lipat ini," tutur Darsono.

Namun, keuntungan tersebut tak serta-merta didapatkan Darsono. Sebab, untuk menarik bajaj Maxride ada biaya sewa seharga Rp 75 ribu per harinya.

"Kalau sekarang saya narik 10 kali dapat uang Rp 170 ribuan, tapi belum bayar sewa ini Rp 75 ribu sama Rp 60 ribu buat bensin, masih sisa dikit tapi lumayan. Kalau bentor belum tentu sehari narik. Saya pernah itu bentor seminggu cuma narik satu kali," tuturnya.

Sementara itu, bajaj Maxride sendiri memang belum mengantongi izin operasional. Darsono mengaku pernah dihentikan polisi saat sedang narik bajaj Maxride.

"Saya pernah waktu di (TPA) Abu Bakar Ali dihentikan polisi. Saya jawab dan tunjukin kalau udah ada izinnya, kalau lebih baiknya ke kantor aja. Kalau saya kan cuma sebagai pejalan jasa aja, monggo silakan dicek. Akhirnya diloloskan, saya kasih SIM C. Nggak tahu gimana diloloskan, dibilang hati-hati gitu," ungkapnya.

Darsono pun berharap bajaj Maxride segera mendapat izin beroperasi. Sebab, menurutnya tak hanya membantu perekonomian para driver, namun juga membantu warga sekitar karena biayanya yang tergolong murah dibanding ojol lainnya.

"Ya daripada bentor ini bisa membantu saya. Karena pendapatan juga naik jika dibanding pas saya narik bentor," tuturnya.

"Kalau buat penumpang juga, kebanyakan kan yang pakai warga sekitar. Misalnya, penumpang ke pasar beli beras, sayuran itu gampang ditaruh di sini. Jadi cukup membantu," pungkasnya.

Simak juga Video 'Driver Ojol Tuntut Pembagian 90% Dari Tarif':

(afn/ahr)

Hide Ads