Renungan Harian Katolik Sabtu 31 Mei 2025 dan Bacaannya: Santa Perawan Maria

Renungan Harian Katolik Sabtu 31 Mei 2025 dan Bacaannya: Santa Perawan Maria

Santo - detikJogja
Sabtu, 31 Mei 2025 04:00 WIB
Ilustrasi renungan harian Katolik
Renungan harian katolik. (Foto: Unsplash/Josh Applegate)
Jogja -

Bagi umat Katolik, renungan harian adalah cara untuk memperdalam hubungannya dengan Allah. Renungan harian Katolik tersebut biasanya disertai dengan bacaan dan doa.

Berdasarkan kalender liturgi 2025 yang disusun oleh Komisi Liturgi KWI, 31 Mei 2025 merupakan Pesta Santa Perawan Maria Mengunjungi Elisabet; dan warna liturgi putih.

Mengangkat tema tentang harapan, mari simak renungan Katolik hari Sabtu 31 Mei 2025 yang dihimpun dari buku renungan 'Inspirasi Pagi' oleh Budi Ingelina. Renungan berikut juga dilengkapi dengan bacaan hari ini dan doa penutup.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Renungan Harian Katolik Sabtu, 31 Mei 2025

Bacaan Hari Ini

Zef 3:14-18 (atau Rm 12:9-16b);

  • Zef 3:14 Bersorak-sorailah, hai puteri Sion, bertempik-soraklah, hai Israel! Bersukacitalah dan beria-rialah dengan segenap hati, hai puteri Yerusalem!
  • Zef 3:15 Tuhan telah menyingkirkan hukuman yang jatuh atasmu, telah menebas binasa musuhmu. Raja Israel, yakni Tuhan, ada di antaramu; engkau tidak akan takut kepada malapetaka lagi.
  • Zef 3:16 Pada hari itu akan dikatakan kepada Yerusalem: "Janganlah takut, hai Sion! Janganlah tanganmu menjadi lemah lesu.
  • Zef 3:17 Tuhan Allahmu ada di antaramu sebagai pahlawan yang memberi kemenangan. Ia bergirang karena engkau dengan sukacita, Ia membaharui engkau dalam kasih-Nya, Ia bersorak-sorak karena engkau dengan sorak-sorai,
  • Zef 3:18 seperti pada hari pertemuan raya." "Aku akan mengangkat malapetaka dari padamu, sehingga oleh karenanya engkau tidak lagi menanggung cela.

MT Yes 12:2-3.4-bcd.5-6;

  • Yes 12:2 Sungguh, Allah itu keselamatanku; aku percaya dengan tidak gementar, sebab Tuhan Allah itu kekuatanku dan mazmurku, Ia telah menjadi keselamatanku."
  • Yes 12:3 Maka kamu akan menimba air dengan kegirangan dari mata air keselamatan.
  • Yes 12:4 Pada waktu itu kamu akan berkata: "Bersyukurlah kepada Tuhan, panggillah nama-Nya, beritahukanlah perbuatan-Nya di antara bangsa-bangsa, masyhurkanlah, bahwa nama-Nya tinggi luhur!

Luk 1:39-56

  • Luk 1:39 Beberapa waktu kemudian berangkatlah Maria dan langsung berjalan ke pegunungan menuju sebuah kota di Yehuda.
  • Luk 1:40 Di situ ia masuk ke rumah Zakharia dan memberi salam kepada Elisabet.
  • Luk 1:41 Dan ketika Elisabet mendengar salam Maria, melonjaklah anak yang di dalam rahimnya dan Elisabetpun penuh dengan Roh Kudus,
  • Luk 1:42 lalu berseru dengan suara nyaring: "Diberkatilah engkau di antara semua perempuan dan diberkatilah buah rahimmu.
  • Luk 1:43 Siapakah aku ini sampai ibu Tuhanku datang mengunjungi aku?
  • Luk 1:44 Sebab sesungguhnya, ketika salammu sampai kepada telingaku, anak yang di dalam rahimku melonjak kegirangan.
  • Luk 1:45 Dan berbahagialah ia, yang telah percaya, sebab apa yang dikatakan kepadanya dari Tuhan, akan terlaksana."
  • Luk 1:46 Lalu kata Maria: "Jiwaku memuliakan Tuhan,
  • Luk 1:47 dan hatiku bergembira karena Allah, Juruselamatku,
  • Luk 1:48 sebab Ia telah memperhatikan kerendahan hamba-Nya. Sesungguhnya, mulai dari sekarang segala keturunan akan menyebut aku berbahagia,
  • Luk 1:49 karena Yang Mahakuasa telah melakukan perbuatan-perbuatan besar kepadaku dan nama-Nya adalah kudus.
  • Luk 1:50 Dan rahmat-Nya turun-temurun atas orang yang takut akan Dia.
  • Luk 1:51 Ia memperlihatkan kuasa-Nya dengan perbuatan tangan-Nya dan mencerai-beraikan orang-orang yang congkak hatinya;
  • Luk 1:52 Ia menurunkan orang-orang yang berkuasa dari takhtanya dan meninggikan orang-orang yang rendah;
  • Luk 1:53 Ia melimpahkan segala yang baik kepada orang yang lapar, dan menyuruh orang yang kaya pergi dengan tangan hampa;
  • Luk 1:54 Ia menolong Israel, hamba-Nya, karena Ia mengingat rahmat-Nya,
  • Luk 1:55 seperti yang dijanjikan-Nya kepada nenek moyang kita, kepada Abraham dan keturunannya untuk selama-lamanya."
  • Luk 1:56 Dan Maria tinggal kira-kira tiga bulan lamanya bersama dengan Elisabet, lalu pulang kembali ke rumahnya.

BcO Kid 2:8-14; 8:6-7

  • Kid 2:8 Dengarlah! Kekasihku! Lihatlah, ia datang, melompat-lompat di atas gunung-gunung, meloncat-loncat di atas bukit-bukit.
  • Kid 2:9 Kekasihku serupa kijang, atau anak rusa. Lihatlah, ia berdiri di balik dinding kita, sambil menengok-nengok melalui tingkap-tingkap dan melihat dari kisi-kisi.
  • Kid 2:10 Kekasihku mulai berbicara kepadaku: "Bangunlah manisku, jelitaku, marilah!
  • Kid 2:11 Karena lihatlah, musim dingin telah lewat, hujan telah berhenti dan sudah lalu.
  • Kid 2:12 Di ladang telah nampak bunga-bunga, tibalah musim memangkas; bunyi tekukur terdengar di tanah kita.
  • Kid 2:13 Pohon ara mulai berbuah, dan bunga pohon anggur semerbak baunya. Bangunlah, manisku, jelitaku, marilah!
  • Kid 2:14 Merpatiku di celah-celah batu, di persembunyian lereng-lereng gunung, perlihatkanlah wajahmu, perdengarkanlah suaramu! Sebab merdu suaramu dan elok wajahmu!"
  • Kid 8:6 -Taruhlah aku seperti meterai pada hatimu, seperti meterai pada lenganmu, karena cinta kuat seperti maut, kegairahan gigih seperti dunia orang mati, nyalanya adalah nyala api, seperti nyala api Tuhan!
  • Kid 8:7 Air yang banyak tak dapat memadamkan cinta, sungai-sungai tak dapat menghanyutkannya. Sekalipun orang memberi segala harta benda rumahnya untuk cinta, namun ia pasti akan dihina.

Renungan Hari Ini

Maria bersukacita! Ya, Maria memang pantas bersukacita, sebab ia mengandung Yesus, sumber sukacita itu sendiri. Bahkan sebelum keluar dari kandungan Maria, Yesus telah menimbulkan sukacita bagi Yohanes Pembaptis.

"Ketika Elisabet mendengar salam Maria, melonjaklah anak yang di dalam rahimnya dan Elisabet pun penuh dengan Roh Kudus."

ADVERTISEMENT

Sukacita Maria tidak berdasar pada emosi dangkal yang berpusat pada dirinya sendiri, seperti misalnya ketika seseorang meraih suatu prestasi atau posisi tertentu. Sukacita Maria lahir dari kesadarannya akan betapa luar biasa karya Allah pada diri dan hidupnya.

Ia menyadari secara penuh siapa dirinya tanpa Allah. Kata Maria, "Yang Mahakuasa telah melakukan perbuatan-perbuatan besar kepadaku."

Maria seakan-akan ingin mengatakan bahwa menjadi ibu Tuhan bukanlah sebuah prestasi, melainkan semata-mata merupakan misteri kebesaran karya Allah. Meskipun pada mulanya ia tidak sepenuhnya mengerti, Maria tetap menerimanya dengan ketaatan penuh.

Sukacita Maria lahir karena jiwanya memuliakan Tuhan yang diimaninya sebagai Juru Selamat dirinya. Dalam kidung yang diserukannya, kata-kata Maria tidak terpusat pada dirinya, tetapi pada Allah semata. Ia menceritakan kuasa, karya, dan kebaikan Allah.

Kidung Maria tidak hanya menceritakan kisah kehidupannya secara personal, tetapi merupakan rangkaian pengalaman sejarah umat manusia secara komunal. Allah yang melakukan karya besar dalam diri Maria adalah Allah yang sama, yang dari sejak dahulu kala telah melakukan karya besar di dalam sejarah bangsa Israel yang merupakan hamba Tuhan.

Ada dua hal penting dalam kidung Maria terkait hamba, yakni kerendahan dan takut akan Allah. Seorang hamba menyadari siapa dirinya dan takut akan Allah, sehingga Allah akan memperhatikannya dan melakukan perbuatan-perbuatan besar kepadanya.

Saat Maria ditemui malaikat dan mendengar kabar mengenai dirinya yang akan mengandung, ia mempertanyakan hal itu, sebab secara akal sehat, bagaimana mungkin ia akan hamil jika belum bersuami?

Namun, meskipun mungkin saat itu ia tidak sepenuhnya paham dengan jawaban yang diberikan oleh Malaikat Gabriel, Maria memilih untuk tetap percaya dan taat kepada Allah. Dengan kerendahan hati, ia mengakui kehambaannya dan menyatakan ketaatannya:

"Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan; jadilah padaku menurut perkataanmu itu."

Iman Maria mungkin terlihat sederhana, namun bukan iman abal-abal. Maria adalah teladan iman umat Katolik. Imannya kuat mengakar, sehingga meskipun hanya perempuan biasa, ia mampu menjalankan tugasnya secara tuntas sebagai ibu Putra Allah.

Dari sebelum kelahiran hingga setelah kematian Anaknya, Maria tetap setia, sehingga ia diangkat dan dimahkotai di surga. Iman Maria mengakar dalam sejarah dan menjadi bagian dari iman Gereja serta umat Katolik.

Imannya mengajarkan kita akan arti ketaatan dan kesetiaan penuh pada janji-janji Allah. Allah yang penuh kuasa dan yang mencerai-beraikan orang-orang congkak adalah juga Allah yang penuh kasih, yang meninggikan orang-orang rendah, dan yang mengingat janji-Nya akan rahmat untuk Abraham dan keturunannya selama-lamanya.

Doa Penutup

Allah yang kekal dan kuasa, Santa perawan Maria yang sedang mengandung PutraMu, Kaudorong untuk melawati Elisabet. Semoga kami selalu mentaati dorongan Roh Kudus dan memuliakan Dikau bersama Maria.

Demi Yesus Kristus, PutraMu dan pengantara kami, yang hidup dan berkuasa bersama Engkau dalam persekutuan Roh Kudus, sepanjang segala masa. Amin.

Demikian renungan harian Katolik hari Sabtu 31 Mei 2025 dengan bacaannya. Semoga berkat Allah senantiasa menyertai keseharian kita.




(sto/dil)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads