Kakak beradik di India, Vikash dan Vishesh Kumar, ditangkap karena melakukan tindakan malpraktik yang menyebabkan pasiennya tewas. Keduanya menyaru sebagai dokter bedah, yang mengoperasi seorang bocah 6 tahun.
Dilansir Times of India via detikHealth Kamis (29/5/2025), dua bersaudara itu ternyata tidak mempunyai lisensi dokter. Bahkan, mereka hanya lulusan intermediate education, atau setara SMA di Indonesia.
Insiden ini terkuak setelah pria bernama Ram Asre melaporkan Vikash serta Vishesh Kumar setelah polisi. Pasalnya, anak laki-lakinya meninggal karena mengalami infeksi parah. Korban menderita infeksi setelah menjalani perawatan di Rumah Sakit Amnol pada Maret lalu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Vikash dan Vishesh, yang berpura-pura jadi dokter bedah, mencabut batang intramedular yang sebelumnya dipasang untuk menstabilkan kondisi patah tulang yang dialami korban. Namun, prosedur itu menyebabkan pendarahan hebat sekaligus infeksi, menyebabkan kematian bagi anak itu.
"Setelah kematian anak laki-laki berusia 6 tahun itu, ayahnya, Ram Asre dari Desa Siriyawa Kala melaporkan ke polisi Charwa pada 16 Maret terhadap dua orang, menuding mereka telah merawat putranya tanpa adanya tenaga medis berpengalaman, yang menyebabkan kematian karena perdarahan dan infeksi," kata Wakil Kepala Polisi, Satyendra Prasad Tiwari.
Satyendra menambahkan, ketika kondisi bocah 6 tahun tersebut memburuk, salah satu dokter gadungan dan orang tua korban membawanya ke rumah sakit lain. Hanya saja, nyawanya tak tertolong.
Vishesh dan Vikash diketahui menjalankan operasional RS Amnol menggunakan izin yang terdaftar atas nama saudara mereka yang lain, Sanjay Kumar. Namun, Sanjay adalah seorang petani yang jelas tidak ada kaitan apapun dengan dunia medis. Vikash dan Vishesh juga tidak mempunyai sertifikat serta terdaftar sebagai dokter.
Ketika diperiksa oleh kepolisian, Vikash dan Vishesh mengaku melakukan operasi tersebut karena tergiur uang.
"Sekitar 4 bulan lalu, anak laki-laki itu mengalami cedera dan telah dioperasi oleh dokter profesional yang memasang batang intramedular di kaki yang patah. Setelah lukanya sembuh, sang ayah memutuskan untuk menghubungi dokter guna melepas batang tersebut," jelas pihak polisi.
"Namun, pada hari nahas itu, ketika dua bersaudara itu gagal mendatangkan ahli bedah yang berkualifikasi, mereka memutuskan untuk melakukan operasi sendiri, yang menyebabkan kematian tragis pada anak itu," sambungnya.
Polisi kemudian menemukan fakta bahwa RS Amnol sempat disegel dinas kesehatan di India pada tahun lalu. Namun, ternyata rumah sakit tersebut beroperasi kembali.
Kepala Dinas Kesehatan Kaushambi, Sanjay Kumar mengatakan rumah sakit itu beroperasi lagi tanpa registrasi yang sah. Pihaknya akan mengambil tindakan sesuai hasil penyelidikan.
"Pejabat kesehatan saat ini bekerja sama dengan kepolisian untuk memperketat pengawasan terhadap para dokter gadungan," ungkapnya.
(apu/rih)
Komentar Terbanyak
Komcad SPPI Itu Apa? Ini Penjelasan Tugas, Pangkat, dan Gajinya
Ternyata Ini Sumber Suara Tak Senonoh yang Viral Keluar dari Speaker di GBK
Pengakuan Lurah Srimulyo Tersangka Korupsi Tanah Kas Desa