Itik, Entok, dan Bebek Itu Sama atau Tidak? Ini Hal yang Membedakannya

Itik, Entok, dan Bebek Itu Sama atau Tidak? Ini Hal yang Membedakannya

Ulvia Nur Azizah - detikJogja
Kamis, 29 Mei 2025 17:06 WIB
Entok
Entok. (Foto: freepik/Freepik)
Jogja -

Itik, entok, dan bebek sering dianggap sebagai satu jenis unggas yang sama. Ketiganya memang memiliki bentuk tubuh yang mirip dan sama-sama hidup di lingkungan basah seperti sawah, sungai, atau rawa, sehingga tak jarang masyarakat menyebut semuanya dengan istilah 'bebek'. Namun apakah itik, entok, dan bebek itu sama atau tidak?

Namun jika ditelusuri lebih dalam melalui sumber-sumber peternakan dan literatur ilmiah, sebenarnya terdapat perbedaan cukup jelas antara ketiganya. Baik dari segi asal-usul, bentuk tubuh, hingga fungsi pemeliharaan, itik, entok, dan bebek memiliki ciri khas masing-masing yang membedakan satu sama lain.

Penasaran dengan itik, entok, dan bebek yang kerap dikira sama tersebut, detikers? Yuk, simak penjelasan lengkapnya berikut ini!

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Itik, Entok, dan Bebek Itu Sama atau Tidak?

Menurut Rohmat Kurnia dalam Ensiklopedia Dunia Hewan untuk Pelajar dan Umum serta KBBI, itik adalah unggas air yang mirip angsa namun lebih kecil, dan sering disebut juga sebagai bebek. Tjuk Imam Restiadi dalam Pakan Alternatif dan Pengaruhnya pada Produktivitas Itik Lokal membedakan keduanya berdasarkan fungsi.

Itik bertubuh ramping, tegak, dan lincah, cocok sebagai unggas petelur, sedangkan bebek seperti muskovi lebih gemuk dan lamban, cocok untuk produksi daging. Namun, di banyak daerah istilah bebek dan itik digunakan secara bergantian karena tidak ada padanan kata yang tegas.

ADVERTISEMENT

Entok adalah unggas berbeda yang juga sering disebut bebek oleh masyarakat. Dalam Pembesaran Bebek 2 Bulan Panen, Mito dan Johan menyebut entok atau bebek muskovi berasal dari Amerika dan dikenal di Indonesia dengan nama mentok.

Ajrhee W dalam Bedah Detail Prospek Pemasaran Entok menjelaskan entok memiliki ciri fisik seperti paruh pendek, kaki abu-abu kehitaman, dan benjolan kulit di wajah. Jantan dapat mencapai berat 7 kilogram dan betina 5 kilogram. Entok juga dikenal pendiam dan sering dilepas untuk mencari makan sendiri di alam bebas.

Dari penjelasan tersebut, dapat disimpulkan bahwa itik, bebek, dan entok tidaklah sama. Itik lebih merujuk pada jenis petelur, bebek pada jenis pedaging seperti muskovi, dan entok adalah spesies berbeda dengan karakteristik tersendiri. Penggunaan istilah yang tumpang tindih lebih karena kebiasaan masyarakat, bukan karena kesamaan secara biologis atau fungsional.

Mengenal Itik, Entok, dan Bebek Lebih Dalam

Karena itik, entok, dan bebek adalah tiga hewan yang berbeda, mari kita pelajari masing-masingnya secara mendalam.

1. Mengenal Itik

Menurut Ensiklopedia Dunia Hewan untuk Pelajar dan Umum oleh Rohmat Kurnia, itik adalah unggas air yang mirip dengan angsa tetapi berukuran lebih kecil, memiliki selaput pada kaki yang membuatnya sangat pandai berenang. KBBI juga menyebut itik sebagai unggas darat yang termasuk binatang peliharaan.

Dalam buku Pakan Alternatif dan Pengaruhnya pada Produktivitas Itik Lokal, Tjuk Imam Restiadi menjelaskan bahwa secara ilmiah, itik lokal diklasifikasikan sebagai Anas plathyrynchos berasal dari itik liar atau belibis dan telah mengalami proses domestikasi sejak lama. Sejarah mencatat bahwa itik sudah dibudidayakan sejak abad ke-7 Masehi, pertama kali masuk melalui Hindia Belanda, dan berkembang luas di berbagai wilayah Indonesia terutama daerah yang memiliki sumber air melimpah seperti Kalimantan, Pantura Jawa, dan Madura.

Itik memiliki tubuh ramping, lincah, dan berdiri hampir tegak seperti botol, ciri khas dari jenis petelur seperti Indian runner duck. Kelebihan lain dari itik lokal antara lain kemampuannya beradaptasi di lingkungan baru, resistensi yang tinggi terhadap penyakit, dan keragaman genetik yang membuka peluang untuk pemuliaan melalui seleksi dan persilangan.

Dalam praktik budidaya, sistem pemeliharaan itik awalnya dilakukan dengan cara digembalakan secara swalayan, yaitu membiarkan itik mencari makan sendiri di lahan terbuka. Namun sistem ini sering menurunkan kualitas telur karena konsumsi makanan yang tidak terkontrol, termasuk sisa panenan hingga bangkai. Seiring waktu, sistem ini mulai ditinggalkan karena tidak efisien dan digantikan dengan metode pemeliharaan yang lebih terkendali.

2. Mengenal Bebek

Tjuk Imam dalam buku yang sama membedakan secara tegas antara itik dan bebek. Bebek adalah sebutan untuk unggas air yang lebih gemuk, berjalan mendatar dan bergerak lamban. Berbeda dari itik yang difokuskan pada produksi telur, bebek lebih diarahkan pada produksi daging. Salah satu contohnya adalah bebek muscovi atau entok yang biasa dijadikan unggas pedaging.

Bebek umumnya memiliki postur tubuh yang lebih besar dan tidak seaktif itik. Meski demikian, dalam praktik sehari-hari terutama di lingkungan pedesaan, istilah itik dan bebek sering digunakan secara bergantian karena belum ada padanan kata dalam bahasa Indonesia yang secara resmi membedakan keduanya.

Selain perbedaan bentuk tubuh dan tujuan pemeliharaan, istilah bebek juga sering digunakan untuk menyebut unggas air secara umum. Hal ini menyebabkan kebingungan di masyarakat, padahal secara fungsional dan biologis bebek dan itik memiliki karakteristik berbeda.

Dalam konteks ini, perbedaan antara keduanya penting dipahami untuk tujuan budidaya. Itik lebih sesuai untuk sistem peternakan telur dengan gerak aktif dan postur tegak, sementara bebek cocok untuk produksi daging karena tubuhnya besar dan pertumbuhannya cenderung cepat meskipun tidak seaktif itik.

3. Mengenal Entok

Entok atau bebek muskovi merupakan unggas yang berasal dari kawasan Meksiko, Amerika Tengah, hingga Amerika Selatan, termasuk lembah Sungai Rio Grande di Texas. Menurut tulisan Mito dan Johan dalam Pembesaran Bebek 2 Bulan Panen, entok dikenal pula dengan sebutan mentok atau bebek manila di Indonesia dan sering dimanfaatkan sebagai indukan pengeram karena memiliki naluri mengeram yang kuat, sangat berguna untuk menetaskan telur dari unggas lain.

Ciri fisiknya mencakup paruh pendek dan kekar, leher yang cukup panjang, kaki pendek berwarna abu-abu kehitaman, serta tubuh dengan warna dominan hitam, putih, atau biru. Kulit di sekitar mata dan wajahnya biasanya terdapat benjolan berwarna merah atau hitam.

Jantan dapat tumbuh hingga sepanjang 86 sentimeter dan beratnya mencapai 7 kilogram, sementara betina memiliki panjang maksimal 64 sentimeter dengan berat hingga 5 kilogram, sebagaimana dijelaskan Ajrhee W dalam tulisan Bedah Detail Prospek Pemasaran Entok.

Meski mampu terbang, entok peliharaan umumnya tidak terbang jauh dan lebih sering berjalan berkelompok sambil mengayun-ayunkan ekor untuk menjaga keseimbangan tubuh. Di lingkungan pedesaan Jawa, entok jarang dikandangkan dan bebas mencari makan di sungai serta persawahan.

Mereka memakan berbagai jenis siput, cacing, serangga air, yuyu kecil, dan pucuk tanaman. Pemilik biasanya juga memberikan dedak basah dan sisa makanan rumah tangga.

Selain itu, entok dikenal sebagai unggas yang tenang. Betinanya hanya mengeluarkan desisan halus saat berjalan, sedangkan jantannya mendesis keras sambil menggelengkan kepala untuk memperingatkan atau mengusir gangguan.

Entok betina mampu bertelur hingga sepuluh butir dan akan mengerami selama sekitar lima minggu. Tulisan-tulisan tersebut menunjukkan bahwa entok memiliki potensi besar sebagai unggas konsumsi dan pengeram alami, dengan karakteristik biologis dan perilaku yang unik serta bermanfaat bagi peternak.

Jadi, sudah paham perbedaan antara itik, entok, dan bebek, detikers? Semoga penjelasan di atas bermanfaat!




(sto/afn)

Hide Ads