Terciduk Mau Maling Itik, Pelaku Diduga Pasutri Kabur Ninggal Motor

Terciduk Mau Maling Itik, Pelaku Diduga Pasutri Kabur Ninggal Motor

Eko Susanto - detikJateng
Selasa, 03 Jun 2025 15:05 WIB
Kandang itik milik Nur Rofik (53) di Desa Ngadirejo, Kecamatan Salaman, Kabupaten Magelang, Selasa (3/6/2025).
Kandang itik milik Nur Rofik (53) yang kemalingan di Desa Ngadirejo, Kecamatan Salaman, Kabupaten Magelang, Selasa (3/6/2025). Foto: Eko Susanto/detikJateng
Magelang -

Aksi pencurian itik atau bebek terjadi di Salaman, Kabupaten Magelang, menuai sorotan di media sosial. Dua terduga pelaku yang disinyalir sebagai pasangan suami istri (pasutri) kabur dan meninggalkan sepeda motornya dan sandal saat aksinya ketahuan sang pemilik itik.

Foto tersebut salah satunya diunggah dalam akun instagram @kotamagelang.

"Diduga motor pelaku maling bebek di Salaman ketinggal di lokasi. Hari-hati ya lur!," tulis keterangan dalam akun tersebut seperti dilihat detikJateng, Selasa (3/6/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berdasarkan penelusuran detikJateng, pencurian itik tersebut terjadi di Desa Ngadirejo, Kecamatan Salaman. Pencurian itik tersebut dialami korban Nur Rofik (53).

Pencurian tersebut terjadi pada Senin (2/6) sekitar 18.00 WIB. Ketika itu, korban meminta anaknya untuk mengecek rekaman CCTV dari handphone, dan melihat beberapa ekor itiknya yang terlihat mencurigakan.

ADVERTISEMENT

Selepas salat Magrib, korban pun bergegas menuju jalan desa. Ketika itu korban mendapati ada dua orang terduga maling di dekat sepeda motor Honda Beat dengan karung plastik yang berisi 19 ekor itik.

"Pulang dari Parakan hampir magrib terus mandi. Saya nyuruh anak untuk ngecek CCTV. Saat itu, bebeknya mencurigakan karena berkelompok. Setelah salat Magrib langsung ke jalan lihat ada sepeda terus saya panggil orang setempat (minta bantuan). Begitu ada orang datang, dua orang langsung kabur," kata Nur saat ditemui wartawan di rumahnya, Selasa (3/6).

"Terduga pelaku seorang pria dan perempuan. Katanya suami istri," sambung Nur.

Dia menyebut itiknya yang hilang berjumlah 21 ekor. Namun, yang ditemukan di karung plastik sebanyak 19 ekor, sehingga diduga dua itik lainnya lepas.

"Dari 19 ekor itu, 3 ekor mati dan yang hidup 16 ekor," sambungnya.

Nur mengatakan kejadian pencurian tersebut telah berulang kali terjadi. Jumlah itiknya yang hilang pun tak main-main.

"Kadang 10, kadang 25 (yang hilang), malam Waisak (Minggu 11 Mei) itu 25 ekor. Sampai tadi malam (Senin) sudah 8 kali. Pertama 12 ekor, kedua 7 ekor, ketiga saya lupa, tapi semakin ke sini semakin banyak (hilang)," ujar Nur seraya menyebut dulunya total memelihara 700 ekor bebek petelur.

Pencurian tersebut dia alami sebanyak delapan kali pada tahun ini. Kemudian yang teranyar pada Senin (2/6) kemarin, dan pelaku kabur meninggalkan sepeda motor Honda Beat.

"Sepeda motor dan sandal yang ditemukan dibawa ke polsek. Yang melapor (ke polsek) perangkat," ujarnya.

Tak hanya Nur, pencurian itik juga dialami kakaknya, Turyanto (68). Aksi pencurian 15 itik milik Turyanto terjadi pada Minggu (1/6).

"15 ekor harga ya sekitar Rp 1,5 juta. Sisanya 15 ekor saya bawa pulang pelihara di rumah," kata Turyanto.

Dihubungi terpisah, Kapolsek Salaman AKP Sukarjo saat dimintai konfirmasi membenarkan adanya kejadian pencurian itik.

"Korban belum laporan. Barang bukti dibawa ke polsek, sepeda motor sama sandal. Kami masih mencari pelakunya. Terduga pelaku ada 2 orang (masih dalam pencarian)," kata Sukarjo.

Terduga Ortu Pelaku Datangi Korban

Orang tua terduga pelaku pencurian itik di Salaman, Magelang, mendatangi rumah korban Nur Rofik (53). Kedatangan orang tua terduga pelaku bermaksud untuk mengganti itik yang telah dicuri.

"Karena isu (kabar pencurian) kan menyebar. Kehendak ibunya mau ngajak damai," kata Nur.

Nur menjelaskan, terduga pelaku memberitahu ibunya bahwa dirinya telah mengambil itik. Kemudian ibunya mendatangi rumah Nur dan memohon kasusnya dilaporkan ke Polsek.

"Saya yang bilang nanti berembuk dengan RT, Kadus. Saya mau berembuk," ujarnya.

Dihubungi terpisah, Kapolsek Salaman AKP Sukarjo mengatakan sampai saat ini korban belum ada yang melaporkan.

"Masih dalam penyelidikan," kata Sukarjo.




(ams/apl)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads