Hampir setiap hari, terdapat hari penting yang diperingati di berbagai belahan dunia. Pada tanggal 21 Mei 2025, masyarakat di berbagai penjuru dunia merayakan Hari Teh Internasional. Sementara itu, masyarakat di Tanah Air memperingati Hari Peringatan Reformasi pada hari ini. Namun, tidak hanya itu, masih ada sejumlah hari besar internasional yang turut diperingati pada tanggal tersebut.
Menurut Kalender Hijriah Indonesia Tahun 2025 yang diterbitkan oleh Ditjen Bimas Islam Kemenag RI, 21 Mei 2025 adalah hari Rabu dalam penanggalan Masehi. Kemudian dalam Kalender Jawa, jatuh pada hari pasaran Rabu Pon, 23 Selo 1958 (Za'). Sedangkan dalam penanggalan Hijriah, hari tersebut bertepatan dengan 23 Zulkaidah 1446 H.
Lantas, tanggal 21 Mei 2025 memperingati hari apa? Berikut adalah beberapa hari penting nasional dan internasional yang diperingati hari ini!
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tanggal 21 Mei 2025 Memperingati Hari Apa?
Menurut National Day Calendar, Days of The Year, dan National Today, terdapat peringatan penting pada 21 Mei 2025 seperti Hari Teh Internasional hingga Hari Peringatan Reformasi. Mari cermati penjelasan lengkapnya!
1. Hari Teh Internasional
Hari Teh Internasional dirayakan di banyak negara penghasil dan penikmat teh seperti India, China, Sri Lanka, Kenya, dan Indonesia. Perayaan ini tidak hanya digelar oleh produsen besar, tetapi juga oleh masyarakat umum melalui kegiatan seperti acara cicip teh dan kampanye edukasi tentang teh. Semua orang diundang untuk merayakannya, baik dengan secangkir teh hangat di rumah maupun di berbagai festival teh yang digelar secara lokal.
Teh bukan hanya minuman, tetapi juga simbol budaya dan tradisi. Di balik setiap tegukan teh, tersimpan kisah panjang tentang perdagangan global, pemberdayaan petani kecil, dan kontribusi terhadap pengentasan kemiskinan. Itulah mengapa Hari Teh Internasional berfokus pada keberlanjutan dalam produksi dan konsumsi teh, sekaligus menyoroti peran pentingnya dalam mengurangi kelaparan dan kemiskinan dunia.
Masyarakat diundang untuk turut serta menjaga keberlangsungan teh sebagai komoditas dunia. Para petani kecil, organisasi internasional, dan pencinta teh menyuarakan pentingnya harga yang adil, praktik pertanian berkelanjutan, dan perlindungan terhadap lingkungan. Momentum ini dimanfaatkan pula untuk memperkenalkan berbagai jenis teh dari seluruh dunia dan manfaat kesehatannya.
2. Hari Keberagaman Budaya Sedunia
Peringatan Hari Keberagaman Budaya Sedunia melibatkan banyak kalangan mulai dari pemerintah, institusi pendidikan, hingga komunitas lokal. Kegiatan yang digelar pun beragam, seperti konser musik tradisional, pameran seni, lokakarya, dan forum dialog antarbudaya. UNESCO secara khusus mendorong negara-negara anggotanya untuk aktif menyelenggarakan kegiatan pada hari ini.
Budaya adalah jembatan penghubung antarbangsa dan antarmanusia. Ketika budaya saling dipahami dan dihargai, maka dialog dan kerja sama menjadi lebih kuat. Hari ini bertujuan untuk memperkuat pemahaman akan pentingnya keragaman budaya sebagai pondasi bagi pembangunan berkelanjutan dan perdamaian dunia.
Tidak semua perbedaan harus disatukan, tetapi semua perbedaan pantas dihargai. Melalui hari ini, publik diajak merenungi pentingnya hak-hak budaya dan kebebasan berekspresi. Dari mengenal makanan khas, belajar bahasa asing, hingga mengikuti ritual dari budaya lain, semua itu adalah langkah kecil yang membawa dampak besar bagi harmoni global.
3. Hari Migrasi Ikan Dunia
Setiap dua tahun sekali, Hari Migrasi Ikan Dunia diperingati di berbagai belahan dunia dengan mengusung tema perlindungan sungai dan kelestarian ikan. Tahun 2025 menjadi momen penting untuk terus membangun kesadaran akan nasib ikan-ikan migran. Organisasi lingkungan, ilmuwan, pelajar, dan relawan berkumpul dalam kegiatan edukatif, kampanye restorasi sungai, hingga diskusi kebijakan lingkungan.
Namun, migrasi ikan menghadapi banyak tantangan serius. Salah satu ancaman terbesar adalah pembangunan bendungan yang memutus jalur alami migrasi mereka. Akibatnya, banyak spesies ikan kehilangan tempat berkembang biak dan makan, yang pada akhirnya mengancam keberadaan mereka. Kehilangan ikan migran bukan hanya soal ekologi, tetapi juga menyangkut keberlangsungan hidup jutaan orang yang bergantung pada ikan sebagai sumber mata pencaharian.
Maka dari itu, pemetaan jalur migrasi atau swimways menjadi langkah penting. Dengan mengetahui rute yang dilalui ikan, para ahli dapat memberi masukan agar pembangunan infrastruktur tidak merusak ekosistem. Hari Migrasi Ikan Dunia hadir untuk mengingatkan bahwa menjaga sungai tetap mengalir bebas adalah tanggung jawab bersama.
4. Hari Meditasi Sedunia
Hari Meditasi Sedunia menjadi pengingat pentingnya menjaga kesehatan mental di tengah dunia yang bergerak cepat dan penuh tekanan. Para praktisi, komunitas spiritual, hingga kalangan medis ikut berpartisipasi dalam menyebarkan pemahaman tentang manfaat meditasi. Acara daring dan luring diadakan serentak di berbagai negara sebagai bentuk perayaan.
Sudah ribuan tahun meditasi dikenal sebagai praktik untuk meraih ketenangan dan kejernihan pikiran. Namun, baru di abad ke-20 metode ini mendapat perhatian ilmiah yang lebih besar. Berbagai riset menunjukkan bahwa meditasi mampu menurunkan tingkat stres, meningkatkan fokus, serta membantu pemulihan dari trauma psikologis. Kini meditasi bukan hanya bagian dari spiritualitas, tapi juga diterapkan dalam dunia medis dan pendidikan.
Bagi siapa saja yang ingin mencoba, Hari Meditasi Sedunia adalah kesempatan tepat. Cukup meluangkan waktu beberapa menit untuk duduk diam, fokus pada napas, atau mengikuti panduan meditasi daring. Praktik sederhana ini bisa menjadi langkah awal untuk hidup yang lebih tenang dan penuh kesadaran.
5. Hari Peringatan Reformasi
Bagi rakyat Indonesia, tanggal 21 Mei adalah hari bersejarah yang menandai lahirnya era baru dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Dikutip dari laman resmi Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Kulon Progo, pada 21 Mei 1998 silam Presiden Soeharto resmi menyatakan mundur dari jabatannya setelah 32 tahun memimpin. Peristiwa ini menjadi simbol dari jatuhnya rezim Orde Baru dan dimulainya era Reformasi. Di tahun 2025, Indonesia memperingati 27 tahun Reformasi.
Reformasi muncul sebagai jawaban atas krisis multidimensi yang melanda Indonesia pada akhir 1990-an. Mahasiswa di berbagai kota memimpin gelombang demonstrasi yang menuntut perubahan. Ketidakpuasan terhadap krisis ekonomi, praktik korupsi, dan pengekangan kebebasan politik mendorong rakyat bersatu menuntut pembaruan sistem pemerintahan. Tragedi Trisakti yang merenggut nyawa empat mahasiswa menjadi pemicu utama eskalasi aksi rakyat.
Setelah Reformasi, Indonesia mengalami banyak perubahan penting. Amandemen UUD, kebebasan pers, pemilu langsung, hingga otonomi daerah merupakan hasil dari perjuangan masa itu. Meski belum semua cita-cita Reformasi terwujud, peringatan ini mengingatkan kita untuk terus menjaga semangat perubahan demi kemajuan bangsa. Kunci keberlanjutan Reformasi terletak pada sinergi antara rakyat dan pemerintah untuk tetap setia pada amanat perjuangan 1998.
Nah, itulah tadi sejumlah peringatan yang terdapat pada 21 Mei 2025. Semoga bermanfaat, detikers!
(sto/apl)
Komentar Terbanyak
Mahasiswa Amikom Jogja Meninggal dengan Tubuh Penuh Luka
Mahfud Sentil Pemerintah: Ngurus Negara Tak Seperti Ngurus Warung Kopi
UGM Sampaikan Seruan Moral: Hentikan Anarkisme dan Kekerasan