Puasa Rajab 1447 H Tanggal Berapa? Simak Jadwal, Niat, dan Tata Caranya

Puasa Rajab 1447 H Tanggal Berapa? Simak Jadwal, Niat, dan Tata Caranya

Nur Umar Akashi - detikJogja
Senin, 08 Des 2025 10:40 WIB
Puasa Rajab 1447 H Tanggal Berapa? Simak Jadwal, Niat, dan Tata Caranya
Ilustrasi puasa Rajab. Foto: Getty Images/rachasuk
Jogja -

Setelah berakhirnya Jumadil Akhir, umat Islam akan masuk Rajab. Seorang muslim dianjurkan mengagungkan bulan ini karena termasuk satu dari empat bulan haram (suci). Salah satu caranya adalah mengerjakan puasa.

Keempat bulan suci yang dimaksud adalah Dzulqa'dah, Dzulhijjah, Muharam, dan Rajab. Dalilnya, sebagaimana dituliskan Syaikh Muhammad Shalih al-Munajjid dalam buku 20 Faedah Terkait Bulan Rajab, adalah hadits:

إِنَّ الزَّمَانَ قَدِ اسْتَدَارَ كَهَيْئَتِهِ يَوْمَ خَلَقَ اللَّهُ السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضَ السَّنَةُ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا، مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ، ثَلَاثُ مُتَوَالِيَاتٌ : ذُو القَعْدَةِ، وَذُو الحِجَّةِ، وَالْمُحَرَّمُ، وَرَجَبُ مُضَرَ الَّذِي بَيْنَ جُمَادَى وَشَعْبَانَ.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Artinya: "Sesungguhnya zaman (tahun) ini telah berputar sesuai dengan aslinya ketika Allah menciptakan langit dan Bumi. Setahun dua belas bulan, di antaranya empat bulan haram, tiga bulan berturut-turut: Dzulqa'dah, Dzulhijjah, Muharam, dan keempat adalah Rajab yang diagungkan kabilah Mudhar yang berada di antara bulan Jumadil Akhir dan Syaban." (HR Bukhari no 3197 dan Muslim no 1679)

Pada bulan-bulan haram, amal kebaikan lebih besar pahalanya seizin Allah SWT. Begitu pula sebaliknya, perbuatan dosa dan maksiat lebih berat timbangannya.

ADVERTISEMENT

Keagungan Rajab tidak boleh dilewatkan begitu saja. Di samping mengerjakan sholat-sholat sunnah, yang juga disunnahkan untuk bulan-bulan lain, umat Islam dapat berpuasa demi mengharap ridha Allah SWT.

Lantas, tanggal berapa puasa Rajab 1447 H? Cek jadwal, niat, dan tata caranya di bawah ini!

Poin Utamanya:

  • Rajab diisi puasa hanya karena ia termasuk salah satu dari empat bulan haram/mulia.
  • Puasa yang bisa dikerjakan meliputi puasa Senin Kamis, Ayyamul Bidh, Daud, dan mutlak.
  • Tidak ada cara khusus mengerjakan puasa Rajab. Puasa ini dikerjakan dengan cara yang sama seperti puasa-puasa lain.

Jadwal Puasa Rajab 1447 H

Puasa di bulan Rajab tidak dikhususkan pada tanggal-tanggal tertentu, melainkan berlaku umum. Artinya, detikers bebas mengerjakan puasa kapan saja, tentunya dengan tetap mengindahkan ketentuan syariat seputar puasa sunnah.

Umat Islam sebaiknya tidak berpuasa pada Rajab karena meyakini keutamaan khusus. Alih-alih, berpuasalah karena Rajab termasuk bulan mulia. Pun, tidak boleh mengkhususkan puasa untuk Rajab saja dan tidak untuk bulan haram lain karena memang tidak ada dalilnya.

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah berkata,

"Terkhusus puasa di bulan Rajab, semua haditsnya lemah, bahkan palsu, para ahli ilmu tidak pernah berpegang dengannya, juga bukan kategori hadits lemah yang diriwayatkan dalam fada'il (keutamaan beramal, pen), bahkan seluruhnya merupakan hadits palsu lagi dusta." (Majmu' al-Fatawa 25/290)

Dengan demikian, untuk Rajab, detikers bisa mengerjakan puasa yang berulang tiap bulan (Ayyamul Bidh) dan pekan (Senin-Kamis). Dapat pula mengerjakan puasa sunnah mutlak maupun Daud.

Dilihat dari Kalender Hijriah Indonesia Tahun 2025 yang dirilis Kementerian Agama, 1 Rajab 1447 H jatuh pada Minggu, 21 Desember mendatang. Bulan ini berlangsung selama 30 hari dan berganti Syaban pada 20 Januari 2026.

Atas dasar tanggalan itu, berikut contoh jadwal puasa Rajab 1447 H:

  • Senin, 22 Desember 2025/2 Rajab 1447 H: Puasa Senin
  • Kamis, 25 Desember 2025/5 Rajab 1447 H: Puasa Kamis
  • Senin, 29 Desember 2025/9 Rajab 1447 H: Puasa Senin
  • Kamis, 1 Januari 2026/12 Rajab 1447 H: Puasa Kamis
  • Jumat, 2 Januari 2026/13 Rajab 1447 H: Puasa Ayyamul Bidh
  • Sabtu, 3 Januari 2026/14 Rajab 1447 H: Puasa Ayyamul Bidh
  • Minggu, 4 Januari 2026/15 Rajab 1447 H: Puasa Ayyamul Bidh
  • Senin, 5 Januari 2026/16 Rajab 1447 H: Puasa Senin
  • Kamis, 8 Januari 2026/19 Rajab 1447 H: Puasa Kamis
  • Senin, 12 Januari 2026/23 Rajab 1447 H: Puasa Senin
  • Kamis, 15 Januari 2026/26 Rajab 1447 H: Puasa Kamis
  • Senin, 19 Januari 2026/30 Rajab 1447 H: Puasa Senin

Pada sela-sela hari dalam jadwal di atas, detikers dapat mengerjakan puasa sunnah mutlak atau Daud. Namun, umat Islam tidak boleh mengerjakan puasa selama sebulan penuh. Mengingat, Nabi Muhammad SAW tidak melakukan yang demikian, begitu pula para sahabat.

Bahkan Ibnu Abbas RA melarang puasa sebulan penuh pada Rajab agar tidak dijadikan hari raya. Umar bin Khattab RA juga pernah memukul telapak tangan orang-orang Islam pada bulan Rajab. Lalu, ia berkata, 'Makanlah karena sesungguhnya ini adalah sebuah bulan yang dahulu pernah diagungkan oleh orang jahiliah.'

Niat Puasa Rajab 1447 H

Sebagaimana detikers ketahui, polemik pelafalan niat masih jadi topik panas. Yang pasti, niat wajib ada di dalam hati dan mengucapkannya bukanlah sebuah kewajiban. Nabi SAW tidak mengucapkan niat sebelum berpuasa, juga para sahabat.

Bagi yang mengikuti pendapat sunnah melafalkan niat, ini daftar bacaannya untuk puasa Rajab, dilansir NU Online:

Niat Puasa Mutlak Rajab

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ رَجَبَ لِلهِ تَعَالَى

Arab Latin: Nawaitu shauma ghadin 'an adâ'i sunnati Rajaba lillâhi ta'âlâ.
Artinya: "Aku berniat puasa sunah Rajab esok hari karena Allah SWT."

Niat Puasa Senin

نَوَيْتُ صَوْمَ يَوْمِ الِاثْنَيْنِ لِلّٰهِ تَعَالَى

Arab Latin: Nawaitu shauma yaumil itsnaini lillâhi ta'âlâ.
Artinya: "Aku berniat puasa sunah hari Senin karena Allah ta'âlâ."

Niat Puasa Kamis

نَوَيْتُ صَوْمَ يَوْمِ الخَمِيْسِ لِلّٰهِ تَعَالَى

Arab Latin: Nawaitu shauma yaumil khamîsi lillâhi ta'âlâ.
Artinya: "Aku berniat puasa sunah hari Kamis karena Allah ta'âlâ."

Niat Puasa Ayyamul Bidh

نَوَيْتُ صَوْمَ أَيَّامِ الْبِيْضِ لِلّٰهِ تَعَالَى

Arab Latin: Nawaitu shauma ayyâmil bîdl lilâhi ta'âlâ.
Artinya: "Saya niat puasa Ayyamul Bidl (hari-hari yang malamnya cerah), karena Allah ta'âlâ."

Niat Puasa Daud

نَوَيْتُ صَوْمَ دَاوُدَ سَنَّةً لِلّٰهِ تَعَالَى

Arab Latin: Nawaitu shauma dâuda lillahi ta'âlâ
Artinya: "Saya berniat puasa Daud, sunnah karena Allah ta'ala."

Tata Cara Puasa Rajab 1447 H

Tidak ada yang spesial dari pengerjaan puasa Rajab. Rukunnya tetaplah dua, yakni berniat dan menahan diri dari terbit fajar sampai Matahari tenggelam.

Diambil dari buku Fikih Muyassar terjemahan Fathul Mujib, dalil niat sebagai rukun puasa adalah hadits:

إِنَّمَا الْأَعْمَالُ بِالنِّيَّاتِ، وَإِنَّمَا لِكُلِّ امْرِئٍ مَا نَوَى

Artinya: "Amalan itu hanyalah dengan niat, dan tiap-tiap orang akan mendapatkan apa yang ia niatkan." (HR Bukhari no 1 dan Muslim no 1907)

Adapun rukun kedua, dasarnya adalah firman Allah SWT dalam surat al-Baqarah ayat 187 yang berbunyi:

وَكُلُوْا وَاشْرَبُوْا حَتّٰى يَتَبَيَّنَ لَكُمُ الْخَيْطُ الْاَبْيَضُ مِنَ الْخَيْطِ الْاَسْوَدِ مِنَ الْفَجْرِۖ ثُمَّ اَتِمُّوا الصِّيَامَ اِلَى الَّيْلِۚ

Artinya: "...Makan dan minumlah hingga jelas bagimu (perbedaan) antara benang putih dan benang hitam, yaitu fajar. Kemudian, sempurnakanlah puasa sampai (datang) malam..."

Selain kedua rukun di atas, umat Islam disunnahkan untuk mengawali puasa dengan sahur. Tatkala Matahari telah terbenam, disarankan segera berbuka dan setelahnya, membaca doa buka puasa.

Demikian informasi lengkap mengenai jadwal puasa Rajab 1447 H plus bacaan niat dan tata caranya. Semoga bermanfaat!




(par/apl)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads